Tempat Kuliner di Lampung, Ikan Patin Asap Produksi Poklahsar di Mesuji Dikemas Lebih Modern

Tribunlampung.co.id, Mesuji - Tempat Kuliner di Lampung, produk ikan patin asap yang diproduksi oleh Poklahsar (Kelompok Pengolah dan Pemasar Ikan) Teratai Tanjung Serayan, Mesuji, Lampung cukup memanjakan mata dengan kemasannya.

Pasalnya produk ikan patin asap yang biasanya dibungkus dengan kemasan tradisional atau bahkan menggunakan plastik biasa.

Untuk kali ini Tempat Kuliner di Lampung, Poklahsar Teratai Tanjung Serayan, Kecamatan Mesuji, Lampung, mampu mengemasnya lebih modern, Jumat (23/12/2022).

Kepala Dinas Perikanan Pemkab Mesuji Riprianto mengatakan Poklahsar Teratai Tanjung Serayan merupakan binaan dari Dinas Perikanan Pemkab Mesuji.

Maka dari itu beberapa produk yang dihasilkan dari Poklahsar Teratai pihaknya mengetahuinya.

Baca juga: Tempat Kuliner di Lampung 9.1 Coffee, Pengunjung Bisa Belanja Sambil Bekerja dan Makan

Baca juga: Es Mang Udin, Tempat Kuliner di Lampung yang Melegenda

"Sebab Dinas Perikanan Mesuji turut ikut serta memasarkan produk olahan ikan dari Poklahsar Teratai Tanjung Serayan," ujarnya.

Riprianto menerangkan untuk produk ikan patin asap produksi Poklahsar Teratai tersebut dibanderol Rp 43 ribu per 250 gram nya.

"Jadi tergantung ukurannya, ukuran paling minimal 250 gram dibanderol Rp 43 ribu," ujarnya.

Selanjutnya, Riprianto menuturkan selain produk ikan patin asap.

Produk lainya dari Poklahsar Teratai Tanjung Serayan yaitu stik patin.

Untuk harganya sendiri Riprianto menyebut pembungkusnya dibanderol Rp 15 ribu.

Dijelaskannya, dua produk dari olahan ikan itu sendiri dibuat oleh Poklahsar Teratai Tanjung Serayan sudah memiliki Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP).

"Dengan adanya SKP ini tentunya menjadi keunggulan tersendiri bagi dua produk tersebut," ungkapnya. 

Mengingat pemberian SKP ini telah menandakan produk olahan dari Poklahsar Teratai memiliki jaminan mutu yang baik.

Serta memiliki keamanan pada produk perikanan yang diproduksi dan diperdagangkan. 

Hingga siap diekspor, diimpor atau diedarkan di wilayah Republik Indonesia.

Lalu dengan adanya SKP ini telah memenuhi standar produk hasil perikanan yang dipersyaratkan. 

"Lainya telah memenuhi persyaratan sanitasi dan higienis dalam penanganan dan pengolahan hasil perikanan," pungkasnya. 

(Tribunlampung.co.id /M Rangga Yusuf)