Berita Lampung
Dinas Kesehatan Sebut Ada 416 Kasus DBD Selama 2022, dan 1 Kasus Kematian
iskes Kabupaten Pesawaran, Lampung mengklaim bahwa sepanjang tahun 2022 telah terjadi 416 kasus DBD.
Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: muhammadazhim
Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pesawaran, Lampung membeberkan data terkait kasus penyakit demam berdarah dengue.
Diskes Kabupaten Pesawaran, Lampung mengklaim bahwa sepanjang tahun 2022 telah terjadi 416 kasus DBD.
“Dari bulan Januari sampai dengan Desember 2022 terdapat 416 kasus DBD dengan 1 kasus kematian,” ucap Abdul Razak, Sub Koordinator P2PM Diseks Pesawaran, Rabu (4/1/2023).
Kemudian, lanjut Razak, pasien DBD yang terjadi dan terdata di 14 puskesmas dari 11 kecamatan didominasi dengan usia 15 sampai 44 tahun.
“Dengan pasien laki-laki sebanyak 109 orang dan 101 perempuan,” jelas Razak.
Baca juga: 2022, Kasus DBD di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung Meningkat
Baca juga: 248 Kasus DBD Sepanjang 2022 Terjadi di Pringsewu, Satu Pasien Meninggal
Dari 14 puskesmas di Kabupaten Pesawaran, Lampung hanya 1 puskesmas yang didapati dengan 0 kasus DBD.
“Puskesmas Punduh Pedada tidak terdapat kasus DBD,” kata Razak.
Sedangkan Puskesmas Gedong Tataan tertinggi dengan 122 kasus DBD.
Razak menyebut, tingginya kasus DBD yang tercatat di Puskesmas Gedong Tataan dikarenakan banyak pasien yang mengalami gejala DBD langsung melapor dan ditangani.
Razak menjelaskan, kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Pesawaran, Lampung tersebut dengan kasus tertinggi pada bulan Januari sampai Maret dengan 151 kasus.
“Hal itu karen pada akhir tahun terjadi musim penghujan, sehingga angka terjadinya DBD pada bulan Januari sampai Maret cukup tinggi,” kata Razak.
Kemudian bulan April, Mei, Juni atau triwulan kedua karena memasuki musim kemarau maka kasus menurun.
“Terhitung pada triwulan kedua menurun dengan kasus sebanyak 77,” terangnya.
Kemudian meningkat lagi dari bulan Juli sampai bulan Desember menjadi 126 kasus DBD.
Hal tersebut terjadi peningkatan kembali dikarenakan memasuki musim penghujan.
Razak mengatakan, banyaknya kasus yang terjadi pada musim penghujan adalah karena kebersihan rumah yang tidak terjaga.
“Serta jika turun hujan biasanya masih ada genangan air atau area yang memang basah, sehingga dapat membuat sarang nyamuk aedes aegapty,” kata Razak.
Razak mengimbau agar masyarakat dapat selain membersihkan rumah, juga menghindari genangan air pada lingkungan yang dapat memicu bersarangnya nyamuk Aedes Aegapty.
(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)
Warga 3 Kampung di Anak Tuha Lampung Tengah Tanam Bersama di Lahan PT BSA |
![]() |
---|
Puluhan Warga Asal 3 Kampung di Anak Tuha Lampung Tengah Tanam Bersama di PT BSA |
![]() |
---|
Pernah Terafiliasi Jemaah Islamiyah, Ponpes Ulul Albab Kibarkan Merah Putih di HUT RI |
![]() |
---|
Gubernur Lampung Pimpin Upacara HUT RI di Tengah Laut, Sabet Rekor MURI |
![]() |
---|
Peringati HUT Ke-80 RI, PDIP Lampung Gelar Upacara Bendera |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.