Kebakaran di Bandar Lampung
Istri Korban Kebakaran di Bandar Lampung Pingsan Pasca Kontrakannya Ludes Dilalap Api
Istri Hendra Junaidi, korban kebakaran di Kampung Jati Anom, Kelurahan Srengsem, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, jatuh pingsan
Penulis: Bayu Saputra | Editor: soni
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Istri Hendra Junaidi, korban kebakaran di Kampung Jati Anom, Kelurahan Srengsem, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, jatuh pingsan melihat rumah kontrakan yang ditempatinya dilahap si jago merah, Rabu (11/1/2023) pukul 12.15 WIB.
Korban Hendra Junaidi berdiri di depan mobil operasional PT Bukit Asam di depan Masjid Nurul Islam bersama istri dan keluarganya.
Mobil tersebut yang akan membawa beberapa perabotan yang berhasil diselamatkan untuk pergi ke rumah saudaranya.
Berdasarkan pantauan Tribun, sebelum pergi dari lokasi untuk memindahkan perabotan yang berhasil diselamatkan, istri Hendra Junaidi yang mengenakan kaus hitam jatuh pingsan.
Korban Hendra lantas menggotong istrinya ke dalam mobil double cabin tersebut.
Lurah Srengsem Hendra Jaya Saputra mengatakan, istri korban sempat pingsan di depan masjid.
"Di dalam rumah itu ada orang tapi Alhamdulilah bisa selamat dari kejadian tersebut," kata Hendra
Ia mengatakan, warga bergotong royong memadamkan api tersebut.
Baca juga: Polisi Periksa Saksi Gali Informasi Penyebab Kebakaran di Srengsem Bandar Lampung
Baca juga: Kebakaran Mess Pekerja Grand Mercure Lampung, Warga Diminta Matikan Jaringan Listrik
Periksa Saksi
Petugas Polsek Panjang Polresta Bandar Lampung Polda Lampung memeriksa saksi di lokasi seputar hal yang berkaitan dengan korsleting listrik yang diduga jadi penyebab kebakaran
Kapolsek Panjang Kompol M Joni mengatakan, saksi menyatakan api diduga berasal akibat korsleting listrik.
"Api yang membakar kontrakan Pak Nano disewa Hendra berasal dari korsleting listrik," kata Kapolsek Panjang Kompol M Joni saat dihubungi Tribun Lampung, Rabu (11/1/2023).
Ia mengatakan, saksi Heni kerabat Hendra. yang berada di dalam rumah mengaku melihat percikan api dari kamar belakang.
"Lalu ternyata api sudah membakar pelapon kamar rumah tersebut," kata Kompol Joni.
Ia mengatakan, saksi Heni ini langsung keluar rumah dan memanggil warga untuk meminta pertolongan.
"Setelah itu warga datang mencoba memadamkan api menggunakan alat seadanya," kata Kompol Joni.
"Saat kami tanya lebih dalam. menurut keterangan saksi Heni, api berasal dari hubungan arus pendek listrik yang menimbulkan percikan api hingga menyebabkan terjadinya kebakaran," kata Kompol Joni.
Ia mengatakan, kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian materi mencapai Rp 150 juta.
Butuh Waktu Dua Jam
Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandar Lampung, Lampung membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk menjinakkan api dari rumah kontrakan milik Nano di Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung.
Kepala Dinas Damkarmat Bandar Lampung, Antoni Irawan, mengatakan, sebanyak 20 personel dikerahkan untuk memadamkan api dari rumah Nano.
"Kami terima laporan kebakaran dari masyarakat pukul 12.15 WIB, dan pemadaman selesai sekitar 13.40 WIB.
Sekitar dua jam api berhasil dijinakkan," kata Antoni Irawan, Rabu (11/1/2023).
"Kami mengerahkan tiga mobil damkar dari markas komando (mako) Tendean, kami juga dapat bantuan tiga mobil damkar dari PT Bukit Asam," kata Antoni.
Ia menambahkan, kebakaran diduga terjadi karena korsleting listrik.
Rumah kontrakan milik Nano (53), yang ditempati Hendra, sekuriti PT Bukit Asam di Kampung Jati Anom, Kelurahan Srengsem, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, Lampung terbakar, Rabu (11/1/2023) sekitar pukul 12.15 WIB.
Nano, pemilik rumah, mengaku kaget melihat kepulan asap di samping rumahnya.
"Saya lagi di tempat kerjaan dan terlihat jelas kepulan asap itu dari tempat kerjaan saya," kata Nano.
"Saya mengira ada orang yang membakar sampah," kata Nano.
Ia mengatakan, keponakannya menelepon memberitahu kepulan asap berasal dari rumahnya.
"Saya langsung pulang dan benar rumah yang disewa Pak Hendra terbakar," kata Nano.
Sesampainya di lokasi dia mendapati isi rumah hangus terbakar dan tidak ada yang tersisa.
Nano mengatakan, api berawal itu dari bagian dari kamar belakang.
"Di dalam saat itu ada adiknya yang punya bayi, tapi Alhamdulillah bisa berlari saat kejadian," kata Nano.
Ia mengatakan, saat peristiwa Hendra dan bersama istrinya sedang keluar rumah.
Dengar Teriakan Warga
Riski Pratama (19) anak dari Nano (53) pemilik kontrakan terbangun dengar suara teriakan kebakaran dari warga di luar rumah.
"Pas kejadian saya sedang tidur di lantai atas, kejadian sekitar pukul 11.30 WIB. Kok tiba-tiba jam segitu ada orang teriak-teriak kebakaran, karena berisik akhirnya saya bangun," kata Riski Pratama (19) saat diwawancarai Tribun Lampung, Rabu (11/1/2023) di lokasi kejadian.
"Pas saya cek jendela, kok banyak kepulan asap. Lalu saya keluar dan memanggil ibu saya dari lantai atas," kata Riski.
Ia mengaku panik dan akhirnya meminta tolong ke warga sekitar.
"Saya minta warga bantu saya, karena rumah kontrakan yang ditempati Pak Hendra itu sampingan dengan rumah saya," kata Riski.
Riski pun mengambil air seadanya untuk memadamkan api, sementara saat itu rumah kontrakan sudah mengeluarkan kepulan asap.
Ia mengatakan, angin juga kencang menghambat upaya memadamkan api.
"Tadi itu anginnya cukup kencang. Kebakaran bagian atas rumah membuat seluruh isinya habis dilahap si jago merah," kata Riski.
"Api padam sekitar pukul 13.00 WIB, Alhamdulillah tidak menyambar ke rumah lainnya," kata Riski.
Untuk memadamkan api menghabiskan sekitar tiga tong air.
( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )
Proses Pemadaman Api di Wisma Albertus Bandar Lampung Habiskan 5 Tangki Air |
![]() |
---|
Damkarmat Duga Api Berasal dari Korsleting Listrik di Dalam Aula Wisma Albertus |
![]() |
---|
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kebakaran Gedung Wisma Albertus Bandar Lampung |
![]() |
---|
Penghuni Gedung Wisma Albertus Bandar Lampung Sebut Api Berasal dari Lantai 2 |
![]() |
---|
Breaking News Gedung Wisma Albertus Bandar Lampung Terbakar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.