1 Orang Ikut Meninggal setelah Melayat 2 Korban Keracunan Pisang Goreng di Lampung Tengah

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Kasus meninggalnya 3 orang sekeluarga karena keracunan setelah makan pisang goreng di Lampung Tengah mengejutkan warga Kecamatan Punggur dan Kota Metro, Lampung

Awalnya, dua orang pasangan suami istri dari Lampung Tengah, yakni Dikin (80) dan Tayem (80) yang meninggal dunia karena keracunan setelah makan pisang goreng.

Empat korban lainnya yang berasal dari Metro, Lampung dan masih keluarga datang melayat korban di rumahnya. Mereka ternyata ikut mengkonsumsi pisang goreng yang awalnya dimakan korban.  

Empat warga Metro yang ikut mengkonsumsi pisang goreng tersebut kemudian ikut mengalami keracunan dan dilarikan ke rumah sakit. Satu diantaranya nyawanya tak tertolong.

Akibatnya, enam orang warga Metro dan Lampung Tengah mengalami keracunan setelah makan pisang goreng. Tiga orang diantaranya meninggal dunia.

Baca juga: Kronologi Keracunan di Lampung Tengah Tewaskan 5 Orang Sekeluarga

Baca juga: Breaking News Kakek Nenek di Lampung Tengah Meninggal Diduga Keracunan Pisang Goreng 

Meninggalnya 3 orang akibat keracunan pisang goreng di Lampung Tengah membuat warga geger.

Awalnya, dua orang pasangan suami istri di Lampung Tengah yang bernama Dikin (80) dan Tayem (80) dinyatakan meninggal dunia diduga keracunan pisang goreng saat dibawa ke Rumah Sakit Umum Ahmad Yani Metro, Selasa (18/1/2023).

Lalu ada satu orang lagi asal Metro yang masih kerabat juga dikabarkan meninggal dunia.

Camat Punggur, Lampung Tengah Sukistoro mengatakan, berdasarkan otopsi luar yang dilakukan pihak Rumah Sakit Umum Ahmad Yani (RSAY) Metro para korban meninggal dunia karena keracunan pisang goreng.

Ia menuturkan, dirinya turut mengawal korban dan mengerahkan tenaga medis di Punggur untuk membantu pemeriksaan.

"Saya langsung kerahkan tenaga medis Punggur untuk otopsi luar malam itu juga (Selasa, 17/1/2023)," kata Sukistoro.

Ia mengatakan, berdasarkan otopsi luar, pihak RSAY memastikan bahwa korban mengalami keracunan.

Sementara hasil otopsi luar juga menunjukkan tidak ada tanda kekerasan atau penganiayaan di semua korban.

"Pihak medis sudah tetapkan hasil otopsi luar malam itu juga," kata Sukistoro.

Menurutnya, ada enam korban yang keracunan.