Berita Lampung

Nelayan di Lampung Timur Keluhkan Harga Rajungan yang Murah

Turunnya harga rajungan saat ini berdampak pada nelayan di Kabupaten Lampung Timur, Lampung. Nelayan mengaku merugi.

Penulis: Yogi Wahyudi | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id/Yogi Wahyudi
Aktivitas nelayan di Kuala Penet, Margasari, Labuhan Maringai, Lampung Timur, Lampung beberapa waktu lalu. Nelayan di Lampung Timur mengeluhkan turunnya harga rajungan saat ini. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Timur - Turunnya harga rajungan saat ini menjadikan para nelayan di Kabupaten Lampung Timur, Lampung mengeluh.

Pasalnya, meski saat ini masa untuk panen rajungan karena musim angin barat. Nelayan justru tak mendapatkan hasil yang diharapkan.

Harga rajungan di Lampung Timur saat ini mengalami penurunan 70 persen.

Jika sebelumnya harga rajungan mencapai Rp 100 ribu per kg. Saat ini harga rajungan hanya Rp 30 ribu per kg.

"Meski awal tahun ini menjadi musim rajungan, tapi nelayan tidak bersemangat. Sebab harga rajungan murah," kata Budiarto, seorang nelayan rajungan di Kuala Penet, Desa Margasari, Labuhan Maringai, Lampung Timur, Lampung, Sabtu (21/1/2023).

Baca juga: Warga Pringsewu Lampung Dapatkan Lagi Sapi Miliknya yang Sempat Dicuri Tetangga

Baca juga: Gegara Banyak Utang, Oknum Kurir JNE di Lampung Timur buat Laporan Palsu ke Polisi

Dampaknya tangkapan rajungan oleh nelayan pun turun.

Jika biasanya, nelayan bisa menangkap rajungan sebanyak 10 kg saat melaut.

Kini, nelayan hanya bisa mendapatkan 3 kg saat melaut.

Budiarto mengaku, hasil yang didapatkan dengan biaya untuk melaut terkadang tidak seimbang.

"Biaya operasional melaut justru lebih besar. Jadi kita nelayan merugi," ucapnya.

Dampak dari kondisi ini, lanjutnya, banyak nelayan yang memilih untuk tidak melaut.

"Dari pada melaut justru rugi, lebih baik tidak melaut. Menjadi buruh serabutan," terang Budiarto.

Wisman, Koordinator Forum Komunikasi Nelayan Rajungan Nusantara (Forkomnelangsa) Lampung Timur membenarkan jika nelayan rajungan saat ini mengalami kondisi sulit.

Menurutnya, penurunan tangkapan rajukan dikarenakan adanya perubahan iklim saat ini.

Nelayan yang biasanya bisa panen rajungan di awal tahun, justru kini kesulitan mendapatkannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved