Berita Lampung

Gunung Anak Krakatau di Lampung Selatan Erupsi Lagi, Masyarakat Diimbau Tak Mendekat

Sejak dinihari hingga pagi ini Gunung Anak Krakatau atau GAK di Lampung Selatan tercatat sudah terjadi 8 kali erupsi.

Dokumentasi Magma Indonesia
GAK erupsi lagi. Gunung Anak Krakatau di Lampung Selatan erupsi lagi, masyarakat diimbau tak mendekat. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Gunung Anak Krakatau ( GAK ) di Lampung Selatan, Lampung, kembali erupsi hari ini, Senin 23 Januari 2023.

Sejak dinihari hingga pagi ini Gunung Anak Krakatau atau GAK tercatat sudah terjadi 8 kali erupsi.

Ketinggian kolom abu vulkanik dari Gunung Anak Krakatau atau GAK ini bervariasi.

Hingga saat ini status GAK masih berada di level III atau siaga.

Berdasarkan laman situs magma.esdm.go.id tercatat aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi sejak pukul 00.41 WIB hingga pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Siaga, Masyarakat Diimbau Tak Mendekat Radius 5 Kilometer

Baca juga: Pemkab Lampung Selatan Imbau Masyarakat Tak Termakan Hoaks Erupsi Gunung Anak Krakatau

Dari 8 kali erupsi yang terjadi, ketinggian abu vulkanik mencapai 657 meter di atas permukaan laut.

Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Lampung, Andi Suardi saat dihubungi membenarkan hal tersebut.

"Iya benar, sejak tengah malam tadi erupsi sudah terjadi 8 kali hingga pagi ini," kata Andi, Senin (23/1/2023).

Dari catatan pada pos pantau, kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah tenggara.

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 143 detik.

Andi menyampaikan, erupsi yang terjadi masih tergolong normal dan meminta masyarakat untuk tidak panik.

"Masih tergolong normal, masyarakat jangan panik dan selalu memantau perkembangan GAK melalui situs-situs resmi," ujarnya.

Gunung Anak Krakatau masih berada di status Siaga III.

Andi mengimbau kepada masyarakat serta pelaku wisatawa baik lokal maupun mancanegara untuk tidak mendekat sesuai jarak yang telah ditentukan

"Kalau statusnya masih sama, masih di level III. Masyarakat serta wisatawan diimbau untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dengan radius 5 kilometer," tandasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/informasi-letusan/KRA pada Senin (23/1/2023) Gunung Anak Krakatau sudah 7 kali erupsi.

Catatan erupsi Gunung Anak Krakatau yang pertama dibuat oleh Ade Yasser Akhmad Purwata pada Senin (23/1/2023) terjadi erupsi pertama pukul 00.41 WIB, tinggi kolom erupsi tidak teramati.

Erupsi Gunung Anak Krakatau yang kedua dicatat oleh Jumono pada terjadi pukul 04.42 WIB, visual letusan tidak teramati.

Erupsi Gunung Anak Krakatau ke-tiga yang dicatat oleh Ade Yasser Akhmad Purwata terjadi pukul 06.07 WIB.

Ketinggian kolom abu teramati kurang lebih 300 m di atas puncak atau kurang lebih 457 m di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 28 detik.

Erupsi Gunung Anak Krakatau ke-empat yang dicatat oleh Ade Yasser Akhmad Purwata terjadi pukul 07.01 WIB.

Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 300 m di atas puncak atau kurang lebih 457 m di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.

Erupsi  terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 27.5 detik.

Erupsi Gunung Anak Krakatau kelima yang dicatat oleh Ade Yasser Akhmad Purwata terjadi pukul 07.58 WIB.

Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 200 m di atas puncak atau kurang klebih 357 m di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah Tenggara.

Erupsi Gunung Anak Krakatau keenam yang dicatat oleh Ade Yasser Akhmad Purwata terjadi pukul 07.59 WIB.

Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 m di atas puncak atau kurang lebih 657 m di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah tenggara.

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 143 detik.

Erupsi Gunung Anak Krakatau ke-tujuh yang dicatat oleh Ade Yasser Akhmad Purwata terjadi pukul 08.08 WIB.

Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 300 m di atas puncak atau kurang lebih 457 m di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah tenggara.

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 53 mm dan durasi 121 detik.

Erupsi Gunung Anak Krakatau ke-delapan yang dicatat oleh Ade Yasser Akhmad Purwata terjadi pukul 09.28 WIB.

Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 300 m di atas puncak atau kurang lebih 457 m di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara.

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 53 mm dan durasi 38 detik.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved