Berita Terkini Nasional

TKW Dua Kali Lolos dari Pembunuhan Berantai Wowon Cs

Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Yani dua kali lolos dari pembunuhan berantai Wowon cs.

Editor: taryono
Tribunnews.com
Wowon Erawan pelaku pembunuhan berantai (kiri). Lubang di pekarangan rumah Wowon yang dijadikan tempat mengubur korban (kanan). 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Yani dua kali lolos dari pembunuhan berantai Wowon cs.

Yani sempat ingin ditenggelamkan di laut dan diracun dengan minuman.

Sementara adik Yani yang bernama Ai Maimunah,  tewas diracun Wowon cs.

Yani sendiri merupakan mantan istri dari tersangka Dede Solehudin.

Yani mengaku sudah dua kali lolos dari percobaan pembunuhan berantai Wowon cs.

Baca juga: Cerita TKW yang Lolos dari Pembunuhan Berantai Wowon Cs

Selain itu, Yani juga kerap mendapatkan ancaman pembunuhan.

Diketahui, Wowon Erawan alias Aki melakukan pembunuhan berantai bersama temannya, Solihin alias Duloh dan sang adik, M Dede Solehudin.

Pembunuhan berantai itu menewaskan sembilan orang di Bekasi dan Jawa Barat.

Melansir TribunJabar.id, Wowon cs dua kali melakukan percobaan pembunuhan terhadap Yani.

Beruntung, wanita berusia 35 tahun itu dapat meloloskan diri.

Percobaan pembunuhan pertama, Yani hendak ditenggelamkan di laut dari kapal yang berangkat dari Surabaya, Jawa Timur.

Percobaan kedua, Yani sempat diracun oleh tersangka saat berada di Ciranjang, Cianjur.

Ia juga kerap mendapat ancaman pembunuhan.

Merasa nyawanya terancam, Yani akhirnya memutuskan untuk pergi dari Cianjur.

Baca juga: Korban Selamat Pembunuhan Berantai di Bekasi Ungkap Modus Suguhan Kopi Beracun Wowon Cs

Ia menjadi TKW di Arab Saudi, sejak empat tahun lalu.

Baca juga: Pedagang Bakso Ungkap Keseharian Pelaku Pembunuhan Berantai yang Jual Es Cincau

Fakta ini disampaikan oleh Ahal Suparman (71), ayah dari Yani sekaligus Ai Maimunah.

"Yani sering mendapatkan ancaman dan percobaan pembunuhan, setelah saya mendapatkan telepon langsung dari dia."

"Setelah kejadian Wowon ramai di media sosial," kata Ahal di Kampung Kebon Manggu, Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur.

Ahal menuturkan, anaknya Yani bercerai dengan Dede setelah ia menasehati menantunya itu.

Ahal kesal lantaran uang hasil kerja anaknya di Arab Saudi selama empat tahun tidak ada hasilnya.

"Saya sebagai ayahnya sangat kesal karena selama Yani kerja di luar negeri uangnya selalu dikirim ke Dede, tapi gak ada hasilnya."

"Tidak lama setelah itu, Yani telepon dan ngasih kabar bahwa Dede sudah mengeluarkan talak," bebernya.

Ternyata, lanjut Ahal, uang yang selama ini dikirim oleh Yani ke Dede diberikan kepada Wowon.

"Yani sempat cerita Wowon dan Dede Solehudin akan membunuh keluarga saya hingga keturunan ke tujuh," terangnya.

Dari kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon cs ini, Ahal telah kehilangan empat anggota keluarganya, yakni anak dan tiga cucunya.

Adapun identitas mereka yakni Ai Maimunah (40), Ridwan (20), Riswandi (17), dan Bayu (2).

Cerita Ujang Lolos dari Pembunuhan Berantai Wowon cs

Korban selamat lain adalah Ujang Zaenal Mustofa (54) yang merupakan tetangga Solihin di Cianjur.

Ujang merupakan warga Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur.

Ujang mengalami keracunan pada Jumat (13/1/2023), atau beberapa hari sebelum Wowon cs ditangkap.

Cerita bermula saat tetangga menemukan bungkus kopi di jalan depan rumah Ujang.

Tetangga itu lantas meminta istri Ujang untuk membawanya.

Diketahui, Ujang dan istri berjualan makanan dan minuman di rumahnya.

"Ada yang nemu, terus dibawa istri. Kata yang nemu suruh pindahin, takutnya ada yang beli, jatuh," katanya, Jumat (20/1/2023).

Setelah dibawa istrinya, bungkus kopi tersebut diletakkan di atas etalase warung.

Tak lama berselang, kopi tersebut diseduh oleh Ujang.

Namun, saat pertama kali menyeruputnya, rasa kopi tersebut tidak enak.

"Kopinya gampang dibuka kayak yang sudah dibuka. Kopinya juga kayak bau."

"Kalau yang biasa suka minum, beda rasanya. Dicoba lagi satu kali lagi, rasanya enggak enak. Langsung saya buang," bebernya.

Setelah itu, Ujang duduk sambil menonton televisi.

Beberapa saat kemudian, ia merasakan pusing.

"Enggak lama kemudian, kepala saya pusing, terus tangan sakit, kaki sakit," jelasnya.

"Napas juga enggak kuat," imbuhnya.

Akibat kejadian itu, Ujang sempat dirawat empat hari di rumah sakit.

Ternyata, percobaan pembunuhan terhadap Ujang itu dilakukan oleh Solihin atas perintah Wowon.

Alasannya, untuk buang sial karena pembunuhan terhadap tiga orang di Bekasi tidak berjalan mulus.

"Alasannya untuk membuang sial pasca-kejadian pembunuhan Bekasi dengan cara membunuh orang yang bermusuhan dengan sang eksekutor," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Minggu (22/1/2023).

Adapun, tiga orang yang dibunuh Wowon cs di Bekasi adalah Ai Maimunah (40), serta kedua anaknya M Ridwan Abdul Muiz (18), dan M Ruswandi (15).

Mereka merupakan istri dan anak tiri Wowon.

Dari pembunuhan ini, satu orang berhasil selamat, yakni Neng Ayu Susilawati (5).

(Tribunlampung.co.id/Tribunnews.com)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved