Curug Kepala Naga, Tempat Wisata di Lampung dengan Tinggi Air Terjun 20 Meter

Sukadi mengatakan, pihaknya kini telah menyediakan beberapa fasilitas umum yakni sperti toilet, gazebo dan musholla.

Saat ini pengelola belum mengenakan pungutan atau tarif masuk kepada para pengunjung yang datang. 

Setidaknya wisata alam Curug Kepala Naga ini bisa dikenal dahulu oleh khalayak ramai.

"Saat ini pengunjung bebas masuk karena masih tahap pengenalan dulu, yang penting bagaimana agar lokasi itu bisa ramai dulu," kata Sukadi.

Selain untuk pengenalan, tambah Sukadi, sasaran utama dikembangkan dan dilakukannya pemanfaatan pada lokasi hutan itu bukan hanya pada wisatanya saja.

Tetapi juga untuk pengembangan kelompok dalam rangka peningkatan hasil kopi dan turunannya.

Pada akhirnya, misi untuk melestarikan hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di daerah sekitar akan saling bersinergi.

Untuk menuju lokasi, kata Sukadi, destinasi alam itu hanya bisa dijangkau dengan sepeda motor.

“Sementara ini hanya bisa menggunakan sepeda motor, untuk kendaraan roda empat belum memungkinkan,” ucap Sukadi.

“Karena lokasinya juga masih masuk ke dalam, kalau dari balai kira-kira jaraknya 15 km, kondisi jalannya juga masih tanah,”

Perlu diketahui, selain pengunjung dari masyarakat sekitar dan dari luar kecamatan, lokasi ini pun tak jarang dijadikan sasaran para touring.

Bahkan pernah ada touring yang berasal dari daerah Jawa datang ke lokasi untuk menikmati destinasi alam ini.

“Pengunjung sudah mulai ada yang berdatangan, tapi belum terlalu ramai, karena ini masih pengenalan,” pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)