Pemilu 2024

Erwin Aksa Ungkap Anies Punya Utang Rp 50 Milliar pada Sandiaga saat Pilkada 2017

Erwin Aksa menyebutkan, utang piutang antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ini terjadi saat keduanya maju Pilkada DKI Jakarta 2017.

Editor: Indra Simanjuntak
Warta Kota/Adhy Kelana
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berpelukan usai melakukan pencoblosan di masing-masing TPS-nya saat Pilkada DKI Jakarta 2017. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa, membeberkan soal adanya utang piutang antara calon presiden (capres) yang diusung NasDem, Anies Baswedan, dan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Sandiaga Uno.

Erwin Aksa menyebutkan, utang piutang antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ini terjadi saat keduanya maju sebagai calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Hal tersebut diungkap Erwin Aksa saat berbicara soal perjanjian politik antara Sandiaga Uno, Anies Baswedan, dan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto ketika menjadi bintang tamu di siniar Akbar Faizal Uncensored.

Erwin mengungkapkan perjanjian tersebut ada di kuasa hukum Sandiaga Uno saat itu, yakni Rikrik Rizkiyana.

Selain perjanjian politik, ada juga perjanjian utang piutang antara Anies dan Sandi.

Baca juga: Sandiaga Uno Ungkit Perjanjian 2016 dengan Prabowo, Anies Baswedan Bungkam

Kala itu, menurut Erwin Aksa, logistik pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno cukup sulit.

Meski demikian, hal itu dapat terpenuhi berkat Sandiaga Uno yang memiliki banyak saham dan likuiditas bagus.

"Waktu itu (Pilkada DKI 2017) logistik susah, yang punya logistik kan Sandi,"

"Sandi punya banyak saham, likuiditas bagus, dan sebagainya."

"Jadi ada perjanjian satu lagi, yang saya kira ada di Pak Rikrik itu," ungkap Erwin Aksa dalam siniar Akbar Faizal yang tayang Sabtu (4/2/2023), dikutip Tribunnews.com.

Berangkat dari hal tersebut, kata Erwin Aksa, Sandiaga Uno kemudian memberikan pinjaman kepada Anies Baswedan.

Saat ditanya Akbar Faisal mengenai nominalnya, Erwin Aksa memperkirakan Sandi memberi pinjaman Rp 50 Miliar kepada Anies.

"Intinya kalau tidak salah itu perjanjian utang piutang barangkali. Ya pasti yang punya duit memberi utang pada yang tidak punya duit," ungkapnya.

"Kira-kira begitu, ini yang punya likuiditas itu Pak Sandi, kemudian memberi pinjaman pada Pak Anies."

"Pada waktu itu putaran pertama, lagi tertatih-tatih juga kan. Kira-kira begitu, itu yang saya lihat, ada di Pak Rikrik itu. Nilainya apa ya, Rp 50 miliar barangkali," sambungnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved