Gempa Turki

Masjid Tua Usia Lebih 3,5 Abad Runtuh Diguncang Gempa Turki

Bangunan masjid tua yang hancur akibat gempa magnitudo 7,8 merupakan bangunan kuno terletak di Kota Eminonu Turki.

Tribunnews.com
Gempa dahsyat dengan magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki bagian selatan, telah menghancurkan bangunan – bangunan kuno bersejarah termasuk masjid tua Yeni Cami yang berumur lebih dari 3,5 abad. 

Selain mempercepat proses evakuasi, pemerintah Suriah kini mulai meninjau adanya kemungkinan potensi bencana banjir bandang akibat guncangan gempa.

Dengan dibantu Naci Gorur, seorang ahli gempa dari Akademi Ilmu Pengetahuan Turki, pejabat setempat mulai memeriksa bendungan di kawasan Aleppo yang dikabarkan retakan untuk mengantisipasi potensi bencana banjir.

Mencegah bertambahnya jumlah korban, pihak berwenang mendesak warga untuk tidak tidak memasuki bangunan yang rusak. Mereka juga dilarang turun ke jalan agar tidak menghambat proses evakuasi.

Setelah kekacauan tampak terjadi di kota Damaskus, Beirut Tripoli di Lebanon, lantaran ratusan orang berlari ke jalan dengan berjalan kaki dan menggunakan mobil untuk menjauh dari bangunan dan pusat ibu kota.

“Prioritas kami adalah mengeluarkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan memindahkan mereka ke rumah sakit,” kata Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu

Sejumlah WNI Luka-luka

Kedutaan Besar Republik Indonesia ( KBRI ) Turki di Ankara mengungkap adanya Warga Negara Indonesia ( WNI ) yang alami luka-luka akibat gempa 7,8 skala richter.

Sampai saat ini KBRI masih menghimpun data terkait ada tidaknya WNI yang menjadi korban meninggal gempa Turki.

Diketahui gempa Turki ini mengakibatkan korban meninggal dunia hingga ribuan orang.

Getaran gempa tidak hanya terjadi dalam satu kali. Turki kembali diguncang gempa susulan dengan kekuatan magnitudo 7,5.

Gempa Turki mengakibatkan hunian WNI di Provinsi Kahramanmaras hancur.

KBRI Turki di Ankara mengatakan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,8 yang melanda negara itu membuat WNI yang bermukim di provinsi Kahramanmaras langsung lari meninggalkan apartemen mereka.

"Sejumlah WNI di Kahramanmaras harus meninggalkan apartemen karena mengalami kerusakan parah," kata KBRI Turki dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/2/2023).

Untuk saat ini, KBRI pun sedang berupaya mengadakan rumah sementara untuk menampung para WNI yang mengalami kerusakan hunian.

Langkah ini dilakukan sambil terus melakukan pembaharuan informasi terkait penanganan pasca-gempa dari pihak berwenang.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved