Berita Lampung

Berangkat dari Resah, 3 Cerita dari 3 Penulis Berbeda Terangkum Dalam Tulisan, Terbit Menjadi Buku

Gramedia Raden Intan memberi ruang tiga penulis dari tiga buku berbeda terbitan PT Bukune Kreatif Cipta, untuk berbagi cerita dalam tajuk 3 Cerita.

Tribunlampung.co.id/Sulis Setia Markhamah
 Kegiatan bertajuk 3 Cerita 3 Rasa bersama 3 penulisnya yang dihelat di Gramedia Raden Intan, Minggu (12/2/2023) 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung- Setiap orang pasti melalui banyak hal berbeda, baik dari ceritanya maupun pengalamannya.

Semua cerita dan pengalaman yang dirasakan itu bisa dirangkum dalam sebuah buku, entah itu berbentuk novel maupun self improvement.

Gramedia Raden Intan memberi ruang tiga penulis dari tiga buku berbeda terbitan PT Bukune Kreatif Cipta, untuk berbagi cerita dalam tajuk 3 Cerita 3 Rasa dengan background keresahan masing-masing.

Tiga buku yang dilaunching pada Minggu (12/02/2023), yaitu Dipaksa Pasrah, Seperti yang Sudah-Sudah tulisan Roman pemilik akun Instagram @romansaku_.

Berikutnya novel Cahaya Suci tulisan Suci Darma dan Sunyi Paling Riuh tulisan Fajar Sulaiman.

Suci Darma saat kegiatan launching buku membeberkan, karyanya itu lahir berawal dari kesedihan yang terlalu mendalam.

Baca juga: Gramedia Lampung Buka Kerjasama dengan Sekolah dan Instansi Tingkatkan Minat Baca

Baca juga: Peduli Gempa Cianjur, Kompas Gramedia melalui AkuBaca Donasikan Buku di Pengungsian

"Buku Cahaya Suci ini merupakan buku pertama saya, berisi tentang kehidupan saya, kisah pernikahan dan juga kehilangan (kehilangan buah hati)," ungkap perempuan berhijab ini.

Hingga akhirnya Suci merasa menemukan ketenangan dengan menulis, menuangkan apa yang berkecamuk dalam dirinya menjadi sebuah karya yang bisa dinikmati banyak orang.

"Saya berharap buku ini bisa memberikan pesan kebaikan, semangat, dan motivasi untuk siapapun yang sampai saat ini masih berjuang untuk bangkit," imbuhnya.

Satu hal yang menarik dari novel Cahaya Suci dimana latarbelakang dari salah satu tokoh dalam cerita tertulis tinggal di Lampung.

Penulis buku lainnya Fajar Sulaiman dalam launching buku tersebut memberikan tips, jika untuk menghasilkan tulisan indah, tidak hanya berpijak pada pengalaman penulis.

Namun bisa diperkaya oleh berbagai referensi terkait. Fajar sendiri mengaku suka membaca karya penulis-penulis besar diantaranya Buya Hamka dan Imam Al Ghazali.

Mengenai buku Sunyi Paling Riuh ini diakuinya ditulis secara mengalir. Novelnya mengisahkan tentang kehilangan juga oleh orang tersayang, ibu dan teman masa kecil yang spesial.

Sementara itu Roman melabeli bukunya dengan judul Dipaksa Pasrah, Seperti yang Sudah-Sudah bukan tanpa alasan.

Menurutnya itu lantaran segala hal rumit atau pahit di dalam hidup sebenarnya sudah pernah dialami dan kembali dialami lagi, hanya bentuknya saja yang berbeda.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved