Berita Terkini Nasional

Tewas di Tangan Mantan Pacar, Mahasiswi di Banten Berniat Nikah dengan Pria Lain

Mantan pacar yang nekat melakukan pembunuhan terhadap mahasiswi di Pandeglang Banten itu pernah menjalin asmara selama 5 tahun dengan korban.

TribunSumsel/Instagram
Tewas di tangan mantan pacar, mahasiswi cantik di Pandeglang, Banten berniat nikah dengan pria idaman lain. 

Tribunlampung.co.id, Banten - Seorang mahasiswi di Pandeglang Banten tewas di tangan mantan pacar setelah berencana nikah dengan pria idaman lain.

Diketahui mantan pacar yang nekat melakukan pembunuhan terhadap mahasiswi di Pandeglang Banten itu sempat menjalin hubungan asmara selama lima tahun.

Sang mantan pacar juga mempunyai niat balikan dengan mahasiswi cantik di Banten tersebut.

Akan tetapi mantan pacar sakit hati begitu tahu mahasiswi tersebut sudah mempunyai kekasih, yang ujungnya terjadi peristiwa pembunuhan tersebut. 

Nasib tragis dialami mahasiswi di Pandeglang, Banten bernama Elisa Siti Mulyani (22).

Baca juga: Anak Anggota Polisi, Mantan Pacar Pelaku Pembunuhan Mahasiswi di Banten

Baca juga: Cinta Berakhir Maut, Mahasiswi Dibunuh Mantan Pacar gegara Sakit Hati

Ia tewas setelah dibunuh oleh mantan pacarnya, Riko Arizka (21) menggunakan kloset.

Sebelum tewas dibunuh, Elisa berniat menikah dengan pria lain berinisial E.

Pernikahan itu rencananya hendak digelar pada Maret.

Namun, kini rencana tersebut tak akan pernah terwujud, setelah nyawa Elisah dihabisi oleh Riko.

Kabar itu disampaikan oleh juru bicara keluarga Elisa, Razid Chaniago kepada TribunBanten.com, Minggu (12/2/2023).

"Ya betul mau menikah dengan E bulan depan, mereka sudah ke tingkat keseriusan dan sedang taaruf," ujarnya.

Menurut Razid, E bekerja di salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Pemerintah Kabupaten Pandeglang.

E juga memilki tugas di Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pandeglang.

Pelaku Minta Balikan

Baca juga: Mahasiswi Cantik Ternyata Tewas Dibunuh Mantan Pacarnya Pakai Kloset 

Baca juga: Kejanggalan Kasus Pembunuhan Mahasiswi di Pandeglang Menurut Keluarga Korban

Dikutip dari TribunBanten.com, sebelum membunuh Elisa, pelaku Riko ternyata sempat mendatangi ayah korban, Tubagus Hadi Mulyana.

Pelaku meminta agar Tubagus Hadi memfasilitasi dirinya dan Elisa untuk balikan.

Diketahui, Riko dan Elisa sebelumnya telah menjalin hubungan asmara selama lima tahun.

"Pelaku datang ke rumah keluarga dan meminta bapak korban untuk memfasilitasi agar mereka tidak putus," terang Razid, Jumat (10/2/2023).

Saat itu, kata Razid, Tubagus Hadi tak berbicara panjang kepada Riko.

Sebab, Tubagus Hadi perlu menanyakan masalah tersebut kepada putrinya lebih dahulu.

"Kata bapak korban 'nanti diobrolkan dulu dengan Elisa, karena bapak tidak tahu permasalahannya'," kata Razid menirukan ucapan ayah korban.

Sempat Beri Hadiah Ulang Tahun

Tak hanya mendatangi ayah korban, pelaku ternyata juga sempat memberikan hadiah ulang tahun kepada Elisa.

Hadiah itu diberikan oleh pelaku kepada korban pada Selasa (7/2/2023) atau sehari sebelum pembunuhan terjadi.

"Sebelum kejadian pada Selasa ketemu (Elisa) untuk memberikan hadiah ulang tahun," ujar Riko, dikutip dari TribunBanten.com.

Riko mengaku sakit hati oleh tingkah Elisa yang dianggapnya selalu berkata bohong.

Atas alasan itu, Riko menghabisi nyawa Elisa pada Rabu (8/2/2023), setelah sempat terlibat cekcok.

"Sakit hati suka bohong, ngomongnya mah A gak tahunya B. Gelap hilap (membunuh), saya menyesal," ucapnya.

Motif Pembunuhan

Riko Arizka tega membunuh Elisa Siti Mulyani karena sakit hati korban sudah memiliki kekasih baru setelah putus dengannya.

Diketahui, Riko Arizka dan Elisa Siti Mulyani pernah menjalin hubungan asmara selama lima tahun, mengutip TribunBanten.com.

Demikian disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Shilton Silitonga.

"Mereka ini pacaran, cuman putus. Korban punya pacar lagi, sehingga tersangka sakit hati dan tidak terima," terangnya.

Kronologi Kejadian

Peristiwa tragis itu bermula pada Rabu (8/2/2023) sekira pukul 22.00 WIB.

Saat itu, Riko Arizka hendak pulang setelah menyetrum ikan di Sungai Balapunah dan tidak sengaja bertemu korban di jalan.

Korban yang ketika itu mengendarai sepeda motor hendak pulang dikejar oleh pelaku.

Awalnya, pelaku hendak mengajak korban ngobrol di Stadion Badang, Kabupaten Pandeglang.

"Pelaku dan korban sempat cekcok, kemudian pelaku yang terpancing emosi mencekik korban dari belakang," ujarnya.

Setelah itu, pelaku menyeret korban di Jalan Stadion Badak, Kabupaten Pandeglang menuju semak-semak.

Mendapat perlakuan keji itu, korban pun lemas tak berdaya.

Seketika itu, pelaku langsung menghabisi nyawa korban menggunakan kloset yang ada di sekitar lokasi kejadian.

"Pelaku yang melihat kloset di sana langsung menggunakan itu untuk memukul korban hingga meninggal dunia," bebernya.

Selanjutnya, pelaku membawa handphone dan laptop milik korban.

Sementara, motor korban oleh pelaku dimasukkan ke semak-semak untuk menyembunyikan barang bukti.

"Korban mengalami luka di bagian leher karena terkena benturan kloset."

"Pakaian korban setengah terbuka, karena berontak saat diseret pelaku," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

(Tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved