Profil Atut Widiarti, Anggota DPRD Pesawaran Lampung Kenalkan PAUD di Kampung  

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Profil Atut Widiarti, anggota DPRD Kabupaten Pesawaran Lampung periode 2019-2024.

Sebelum menjadi anggota DPRD Kabupaten Pesawaran Lampung, Atut Widiarti aktif di organisasi Himpaudi yang menangani pendidikan usia dini.

Kini Atut Widiarti ada di Komisi I DPRD Pesaawaran Lampung, dan lahir di Sungai Langka, 16 Mei 1980.

Wanita berusia 42 tahun tersebut beralamatkan di Dusun 7, Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran.

Atut menempuh pendidikan menengah atasnya di SMAN 1 Gedong Tataan, jurusan IPS tahun 1995 dan tamat tahun 1998.

Kemudian Atut melanjutkan pendidikan sarjananya di FISIP Universitas Lampung jurusan Sosiologi tahun 1998 dan lulus 2003.

Baca juga: Profil Baroji, Anggota DPRD dan Ketua Demokrat Lampung Tengah Pejuang Pupuk dan Gas Subsidi

Dan menambah gelar sarjananya di jurusan pendidikan anak usia dini (PAUD) di Universitas Terbuka dan lulus tahun 2018.

Dalam berkarir di organisasi, Atut pernah menjadi anggota Himapudi Pesawaran dengan jabatan sebagai Balitbang dan Diklat.

Dalam karir politiknya Atut menjadi Ketua Bidang Perempuan Kecamatan Gedong Tataan dari Partai PKS.

Lalu menjabat sebagai sekertaris Komisi I DPRD Kabupaten Pesawaran.

Dan menjadi sekertaris Fraksi Partai PKS DPRD Kabupaten Pesawaran.

Atut yang menyukai tokoh politisi Indonesia yakni, Ahmad Heryawan tersebut mengatakan, bahwa dirinya merupakan seorang yang senang dengan mengembangkan diri pada lingkungan baru.

Dengan background pendidikan sarjananya merupakan sosiologi tersebut, akhirnya Atut mulai mengenalkan dirinya pada lembaga pendidikan usia dini setelah lulus kuliah.

Alasannya, Atut mengatakan, dia ingin memperkenalkan ke kampung halamannya dengan pendidikan anak usia dini.

“Sebab, saat itu PAUD sedang gencar dicanangkan oleh pemerintah pusat,” ujar dia, Kamis (16/2/2023).

Sehingga, dengan berbekal pengalaman selama masa kuliah dan relasinya pada dunia anak usia dini, Atut memutuskan untuk membuat sendiri sekolah PAUD.

Dengan begitu, Atut mengatakan akan lebih muda untuk membina, mengajarkan, dan mendukung program pemerintah di kala itu.

Sembari, menekuni profesinya menjadi seorang yang lekat pada dunia pendidikan anak, orientasi politiknya saat masih berkuliah pun tak hilang.

Dengan berjalannya waktu, Atut pun memutuskan untuk masuk ke dunia politik bersama Partai PKS.

Atut menilai, dengan masuknya ke dunia politik, sama saja menyempurnakan atas pengalaman hidupnya dengan background semasa kuliah.

Baca juga: Profil Hajin M Umar Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus Hobi Beladiri

“Saya tahu jika saya berbeda jalan dengan keluarga saat saya masuk partai PKS,” kata dia.

Atut mengatakan, saat masuk partai PKS keluarga besarnya pun merupakan kader dari salah satu partai besar di Indonesia.

“Namun mereka tak menuntut, dan tak menghalangi, hanya saja dukungan yang didapat kurang optimal,” ujar dia.

Berjalannya waktu, sampai akhirnya pada pemilihan legislatif di tahun 2014, Atut kala itu memberanikan diri sebagai calon keterwakilan perempuan.

“Meski belum terpilih, namun saya merasa cukup puas dengan raihan hasil suara yang dirasa cukup oke,” kata dia.

Keberuntungan beserta terkabulnya doa pun sampai di tahun 2019, dimana Atut yang maju kembali menjadi calon legislatif memastikan masuk dalam kursi parlemen.

“Perjalanan panjang menjadi politisi  adalah buah yang menjadi manis kala dikenang, sebab perjuangannya melalui itu cukup berat,” pungkas dia.

Atut memiliki motto hidup ‘ jalani, nikmati, syukur’.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)