Kesehatan

Bukan karena Sering Mengintip, Ternyata Inilah Penjelasan Dokter Mengenai Penyebab Bintitan

Bintitan atau hordeolum yakni benjolan di kelopak mata yang disertai dengan kemerahan dipermukaan kulit kelopak mata atau bagian dalam kelopak mata.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/jelita dini
dr Rani Himayani, SpM dari Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Sering mengintip bisa menyebabkan mata bintitan adalah mitos yang masih sering beredar di masyarakat.

Padahal tidak ada kaitannya antara bintitan dengan sering mengintip.

dr Rani Himayani, SpM dari Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung mengatakan, ada penjelasan secara medis mengenai bintitan.

Bintitan adalah istilah yang sering disebutkan oleh orang awam, dan dalam medis bintitan disebut dengan hordeolum.

Baca juga: Halo Dokter, Cara Atasi Hordeolum atau Bintitan 

Gejala hordeolum yakni adanya benjolan di kelopak mata yang disertai dengan kemerahan dipermukaan kulit kelopak mata atau bagian dalam kelopak mata, dan ada nyeri saat disentuh saat benjolan baru muncul.

Hordeolum berisi nanah yang membuat benjolan berwarna kekuningan, dan jika kelopak mata dikucek terlalu kuat akan menyebabkan isi nanah itu pecah atau keluar

Dan Hordeolum berdasarkan waktu kejadian ada yang akut yakni muncul gejala kurang dari dua minggu, tapi jika kemunculan gejalanya sudah dua minggu atau lebih maka disebut kronik

Hordeolum bisa terjadi kelopak mata bagian atas dan bawah, baik di mata kiri maupun mata kanan, atau di kedua mata, dan dapat berulang kejadiannya di kelenjar kelopak mata yang sama atau berbeda.

Definisi hordeolum adalah peradangan yang terjadi karena adanya infeksi bakteri di kelenjar kelopak mata zeis dan moll yakni kelenjar yang terletak di kelopak mata lapisan luar atau anterior.

Jika infeksi bakteri terjadi dikelopak mata lapisan luar maka akan terjadi hordeolum eksternum.

Ada juga infeksi bakteri terjadi di kelenjar kelopak mata lapisan dalam yakni kelenjar meibom.

Jika infeksi terjadi dikelenjar kelopak mata lapisan dalam maka terjadi hordeolum internum.

Bakteri yang menginfeksi kelenjar kelopak mata itu adalah staphylococcus aureus dan staphylococcus epidermidis.

Kedua bakteri tersebut sebenarnya adalah flora normal yang ada di kelopak mata semua manusia.

Namun kedua bakteri tersebut bisa menginfeksi kelenjar kelopak mata karena adanya sumbatan terus menerus di kelenjar kelopak mata.

Penyebab sumbatan di kelenjar kelopak  mata biasanya debu, serta riasan mata yakni eyeshadow, mascara, dan eyeliner.

"Bedak dan foundation pun jika ada didekat mata juga bisa menyebabkan sumbatan di kelenjar kelopak mata," kata dokter yang juga praktek di Lampung Eye Center itu, Sabtu 18 Februari 2023.

Agar tidak makin tersumbat, dokter akan meminta pasien yang mengalami hordeolum untuk menghentikan penggunaan eyeliner, eyeshadow, mascara, bedak, dan foundation dahulu.

Baca juga: Cara Obati Bintitan, Kenali Penyebab Bintitan dan Tanda-tanda Bintitan

Dokter juga akan meminta pasien untuk menggunakan kacamata agar bisa melindungi matanya.

Lalu dokter akan meminta pasien untuk melakukan kompres di matanya 3-4 kali sehari selama 5-10 menit.

Bahkan kalau bisa kompres di mata dilakukan lebih dari empat kali atau sesering mungkin.

Kompres ini tujuannya adalah untuk membuka drainase dari kelenjar yang tersumbat, mengurangi nyeri, dan harapannya agar hordeolum bisa sembuh dengan sendirinya (self limiting disease).

Setelah 2-3 hari dokter akan melakukan evaluasi terhadap hordeolum itu, dan jika saat evaluasi tidak ada perbaikan maka dokter akan memberikan antibiotik topikal berupa salep 

Jenis salepnya ada gentamicin, chloramphrnicol, atau erythromycin, dan ada salep steroid.

Dua minggu setelah penggunaan salep, dokter akan melakukan evaluasi, dan jika dari hasil evaluasi peradangan sudah tidak ada tapi benjolan masih menetap (persisten), maka dokter akan melakukan tindakan sayatan ringan untuk mengeluarkan isi benjolannya dan membuka sumbatan kelenjar.

Sayatan juga akan dilakukan oleh dokter jika hordeolum sudah mengalami komplikasi misalnya menjadi abses luas.

Nama sayatannya adalah insisi drainase, yang artinya mengeluarkan isi benjolan sekaligus membuat jalan agar nanah bisa keluar.

Komplikasi akan terjadi jika hordeolum tidak ditangani dengan tepat atau terlambat ditangani.

Gejala komplikasi yakni ada benjolan semakin besar, kemerahan meluas,  kelopak mata kencang, nanah semakin banyak, dan terjadi peradangan dikelopak mata yang luas bisa menjadi selulitis preseptal.

Komplikasi ini jika tidak segera ditangani akan meluas menjadi selulitis orbita di bola mata yang dapat menyebabkan penglihatan mata buram, bola mata menonjol, tekanan bola mata meningkat disertai demam, dan leukosit meninggi.

Baca juga: Tanda-tanda Bintitan dan Cara Pengobatannya

Bedanya dengan Kalazion

Kalazion adalah merupakan peradangan kronik non infeksi akibat sumbatan pada kelenjar meibom.

Gejala kalazion adalah adanya benjolan yang terletak di kelopak mata bagian dalam, tidak ada kemerahan, dan tanpa disertai dengan rasa nyeri saat disentuh 

Benjolan ini pun tanpa disertai dengan tanda-tanda peradangan akibat infeksi bakteri staphylococcus aureus dan staphylococcus epidermidis. 

Benjolan ini mirip dengan benjolan pada kasus hordeolum internum yang sudah kronik, dan kemiripan inilah yang menyebabkan masih banyaknya orang mengira kalazion adalah hordeolum.

Benjolan kalazion berisi cairan dikelopak mata yang disebabkan adanya minyak menumpuk akibat adanya sumbatan di kelenjar meibom, yang merupakan kelenjar sebacea.

Penyebab sumbatan sama dengan penyebab sumbatan pada benjolan hordeolum, yakni riasan mata, bedak, foundation dan debu. 

Untuk menghilangkan benjolan kalazion  satu-satunya cara yang akan dilakukan dokter adalah dengan melakukan sayatan kecil yaitu incisi kuretase.

Setelah disayat dan isi benjolan sudah dikeluarkan, tinggal proses pemulihan, setelah itu kalazion akan sembuh.

Setelah sembuh, perawatan area kelopak mata harus rajin dilakukan untuk mencegah berulang kembali kejadian muncul benjolan. 

Perawatan itu berupa rajin membersihkan area kelopak mata setelah menggunakan riasan rajin mencuci muka, dan rajin keramas bulu mata 1x seminggu dengan shampo bayi agar area kelopak mata bersih dan kelenjar tidak tersumbat.

Selain itu hindari mengucek mata terlalu kuat apabila mata terasa gatal

(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved