Pemilu 2024
Nasib PKB Jika Koalisi PDIP dan Partai Gerindra Terbentuk pada Pilpres 2024
Wacana koalisi antara PDIP dan Partai Gerindra pada Pilpres 2024 semakin menguat. Sehingga nasib PKB disorot.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id, Bandarlampung - Pengamat Politik Universitas Lampung ( Unila ), Robi Cahyadi memberi pandangan terkait isu koalisi antara, PDIP dan Partai Gerindra pada Pilpres 2024 mendatang.
Wacana koalisi antara PDIP dan Partai Gerindra pada Pilpres 2024, menuai pertanyaan, siapa yang akan menjadi presidennya?
Hal tersebut lantaran, PDIP mensyaratkan calon presiden yang diusung harus berasal dari partainya.
Sementara, Partai Gerindra juga mensyarakatkan Prabowo Subianto harus menjadi calon presiden (capres).
Melihat hal itu, Pengamat Politik Universitas Lampung, Robi Cahyadi mengatakan, jika koalisi benar terjadi maka PDIP memiliki hak yang besar untuk mengusulkan capres.
"Seandainya koalisi PDI Perjuangan dan Gerindra terbentuk, jika dilihat dari hasil pemilu 2019, maka PDIP punya hak lebih besar untuk mengusulkan calon presiden 2024," kata Robi Cahyadi kepada Tribunlampung, Rabu (15/3/2023).
Kendati demikian, Robi menilai secara sosok Prabowo Subianto yang digadang-gadang akan maju pada Pilpres 2024 memiliki pengalaman yang lebih dibandingkan kandidat dari PDIP.
"Jika dilihat dari ketokohan dan pengalaman mengikuti pemilihan Presiden. Prabowo punya pengalaman lebih dibandingkan kandidat dari PDIP siapapun itu Ganjar Pranowo atau Puan Maharani," ujar Robi Cahyadi.
Walaupun secara ketokohan dan pengalaman lebih baik, kata Robi, Prabowo dalam Pilpres kurang mendukung.
Pasalnya, selama tiga kali mengikuti kontestasi Pilpres, Prabowo selalu menuai kekalahan.
"Catatan Prabowo dalam pilpres kurang mendukung karena sudah pernah kalah 3 kali, saat perpasangan dengan Megawati sebagai wapres, dan saat menjadi capres di pemilu 2014 dan 2019 lalu," kata dia.
Disinggung arah PKB apabila koalisi PDIP dan Partai Gerindra terbentuk, Robi mengatakan tidak ada ruang untuk mencalonkan Muhaimin sebagai cawapres.
"PKB dalam 2 edisi pemilu selalu mencalonkan ketua umum mereka sebagai capres melalui sosok Muhaimin Iskandar walau tidak pernah menjadi kandidat capres resmi yang terdaftar di KPU RI," kata dia.
"Andai koalisi PDIP Gerindra terbentuk maka PKB tidak ada ruang untuk mencalonkan Muhaimin atau calon lain karena bargaining politik mereka lebih lemah dibanding 2 parpol itu," tuturnya.
Bahkan dosen Ilmu Pemerintahan itu menilai, PKB lebih baik berkoalisi dengan partai lain karena memiliki kesempatan untuk menjadi cawapres.
"Akan lebih baik PKB berkoalisi dengan parpol lain misal mendukung NasDem dengan Anis sebagai capres dan Muhaimin cawapres," kata Robi.
Atau PKB membentuk koalisi baru dengan Demokrat, PKS ,Golkar atau parpol lain demi memberi ruang untuk Muhaimin," tandasnya.
( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama )
Susunan Komisi DPR RI dari Dapil Lampung |
![]() |
---|
Daftar Harta Kekayaan Anggota DPR RI Dapil Lampung, Kader PKB Paling Kaya |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Ahmad Junaidi Auly, Anggota DPR RI Dapil 1 Lampung |
![]() |
---|
Daftar Harta Kekayaan Ahmad Muzani, Anggota DPR RI Dapil 1 Lampung |
![]() |
---|
Daftar Harta Kekayaan Hanan A Rozak, Anggota DPR RI Dapil Lampung 2 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.