Wawancara Eksklusif

Identitas Biddokes Polda Lampung Dicatut Pelaku Love Scammer, Aipda Romi: Tahu dari Surat Korban

Nama personel Biddokkes Polda Lampung, Aipda Romi Indra Setiawan dicatut pelaku love scammer hingga lakukan penipuan Rp 426 juta.

Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Personel Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Lampung, Aipda Romi Indra Setiawan dicatut pelaku love scammer atau penipuan berkedok cinta hingga pelaku menipu Rp 426 juta. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Nama personel Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Lampung, Aipda Romi Indra Setiawan dicatut pelaku love scammer atau penipuan berkedok cinta baru-baru ini.

Identitas Aipda Romi ini dipakai untuk memeras wanita berinisial R, asal Pamekasan, Provinsi Jawa Timur hingga korban merugi hingga Rp 426 juta.

Bagaimana kasus ini bisa terungkap dan langkah yang diambil Aipda Romi?

Berikut petikan Wawancara Eksklusif Tribunlampung.co.id dengan Aipda Romi.

Bagaimana reaksi Anda ketika tahu nama Anda dicatut pelaku love scammer?

Ya saya pada saat itu kaget ya.

Baca juga: Polres Lampung Tengah Polda Lampung Laksanakan Pengamanan Jumat Agung

Tapi memang love scammer ini terjadi karena minimnya edukasi dalam bermedia sosial.

Sehingga menjadi korban kejahatan.

Apalagi ketika aku denger angkanya sampai ratusan juta.

Bagaimana awal mula Anda mengetahui jika nama Anda dicatut pelaku love scammer?

Jadi awal mulanya aku tahu masalah ini, ada surat yang datang ke Polda Lampung yang berada di Telukbetung dari si ibu (korban) ini.

Berawal dari surat itu kemudian aku datang dan langsung aku baca.

Isi surat itu si ibu ini menyebutkan nama aku Romi.

Bertanya tentang kabar dan lain-lain.

Nah dalam isi surat itu ada nomor telepon kemudian langsung aku follow up.

Setelah aku komunikasikan, tujuan surat itu apa, ternyata ibu itu kenal sama yang namanya Romi ini di FB (Facebook).

Setelah dekat diminta untuk video call, video call-nya ini direkam.

Pada saat itu ada datang seseorang yang mengaku pimpinan Romi yang menyatakan bahwa Romi sedang kena kasus narkoba.

Kalau dia mau Romi ya harus kirim uang senilai nominal itu.

Karena ibu ini merasa yang terjadi ini benar-benar terjadi, dan bukan modus penipuan.

Setelah itu ibu akhirnya mengikuti dengan membayar sejumlah uang Rp 426 juta dalam kurun waktu seminggu dengan 5 kali transfer.

Setelah itu pelaku, meminta ibu untuk menghancurkan HP dan ganti nomor.

Otomatis ini hilang kontak Romi sehingga dia kirim surat ke alamat Polda Lampung.

Bagaimana pelaku bisa mencatut nama Anda untuk melancarkan aksinya?

Love scanner itu biasanya sebelum dia menggunakan identitas seseorang, mereka biasanya sudah mempelajari dengan detail dan spesifik.

Misalnya dia tugas di mana, lulusan apa, sosial medianya apa saja, dan lain sebagainya.

Mereka secara rutin hadir di media sosial untuk menghimpun data.

Semua foto diambil di media social, foto dipotong, diedit, dan lain-lain.

Jadi sebetulnya aku juga sejak ada penipuan-penipuan seperti ini aku secara rutin melakukan kegiatan sosialisasi di media sosial, lewat live akan bahayanya media sosial.

Apakah Anda sudah bertemu atau berkomunikasi dengan korban?

Jadi setelah kejadian itu hari pertama aku langsung telepon.

Aku tahu ceritanya ibu ini, memang dia ini pensiunan dan beliau itu belum pernah menikah dan belum pernah punya anak.

Aku tanya ibu sudah buat laporan belum.

Aku minta dia buat laporan ke Polda sana.

Langsung saat itu juga aku cari tiket untuk temenin ibu melapor.

Tapi ibu itu bilang tidak usah, biar dia saja yang melapor.

Dia langsung melaporkan ke Polda Jatim.

Dia sudah bikin laporan dan aku juga support mental dia untuk komunikasi terus perkembangannya.

Informasinya, kerugian korban hingga ratusan juta, tepatnya Rp 426 juta, apakah ada ancaman?

Ya angkanya cukup besar bahkan hampir setengah miliar.

Oleh karena itu saya berikan terus support.

Dan kami juga bergerak melalui tim cyber.

Apakah pimpinan dan keluarga Anda tahu jika nama Anda dicatut untuk kasus penipuan?

Sudah barang tentu tahu ya.

Apalagi pimpinan, karena bagaimanapun dia pengganti orang tua saya di kantor.

Tempat aku cerita, sharing langkah apa saja yang harus aku ambil.

Apa yang akan Anda lakukan sekarang setelah mengetahui nama Anda dicatut hingga merugikan orang lain?

Ya aku selalu akan melakukan upaya-upaya untuk menekan kejahatan di media sosia khususnya terkait love scammer khususnya ke ibu-ibu.

Aku selalu buat konten sosialisasi edukasi yang aku sampaikan tadi terkait bahayanya media social, aku ajak mereka untuk memahami.

Insya allah dengan ini makin sedikit kesempatan untuk mereka bisa tertipu.

Ada imbauan bagi masyarakat agar kejadian serupa tak terulang kembali?

Harapan aku sih untuk semua pengguna media sosial baik laki-laki maupun perempuan, baik tua ataupun muda, bahwa kejahatan itu bisa terjadi kepada siapa saja.

Baca juga: Polda Lampung Ajak Putra Putri Lampung Daftar Calon Anggota Polri Jalur Akpol Bintara dan Tamtama

Kita harus waspada, ini orang baru, akunnya akun beneran tidak, dia fotonya ganteng misal, kita harus waspada dan juga bijaksana agar tidak melakukan hal yang bakal merugikan kita.

Harus tetap waspada banyak sharing, banyak cerita dengan orang terdekat kita.

Jangan takut. Jangan ragu. Waspada dan bijaksana dalam bermedia sosial.

(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved