Berita Lampung
Sudan Perang, 13 Mahasiswa asal Lampung Berhasil Dievakuasi
Kabar evakuasi mahasiswa WNI asal Lampung dari Sudan disampaikan Mufida saat dihubungi Tribunlampung.co.id, Sabtu (29/4/2023).
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Seluruh warga negara Indonesia atau WNI asal Provinsi Lampung yang berstatus mahasiswa di Sudan dikabarkan sudah evakuasi.
Kabar evakuasi mahasiswa WNI asal Lampung dari Sudan disampaikan Mufida saat dihubungi Tribunlampung.co.id, Sabtu (29/4/2023).
Mufida salah salah satu mahasiswa WNI asal Lampung tengah menempuh pendidikan tinggi di Sudan.
"Alhamdulillah, semua mahasiswa WNI yang mendaftar untuk dievakuasi sekarang sudah dievakuasi semua," kata Mufida.
Baca juga: Sudan Pecah Perang Saudara, 56 Orang Tewas 595 Luka Parah, Tak Ada Korban WNI
Baca juga: 21 Mahasiswa Asal Lampung Kuliah di Sudan, 8 Diantaranya Sudah Dievakuasi Pulang ke Indonesia
Dalam proses evakuasi tersebut, Mufida menceritakan sudah tidak ada lagi mahasiswa WNI yang berada di Sudan.
Kata Mufida, delapan orang sudah tiba di Indonesia dan sudah berada di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Sementara 13 lainnya saat ini berada di Jeddah.
Dari banyak sumber, Jeddah dijelaskan sebagai kota pelabuhan utama di Arab Saudi, yang di dalamnya memiliki pelabuhan laut maupun pelabuhan udara.
Jeddah terletak di tepi Laut Merah dan sebagaimana kota-kota lainnya di Arab Saudi.
Untuk sampai di Jeddah, Arab Saudi, mereka yang dievakuasi harus berlayar terlebih dahulu selama 24 jam dari Pelabuhan Sudan.
"Sekarang, sudah di Jeddah semua," kata Mufida.
Dalam berita terpisah, diketahui ada sebanyak 21 warga negara Indonesia (WNI) asal Lampung berstatus mahasiswa di Sudan dievakuasi.
21 mahasiswa itu terinci dari 16 laki-laki dan lima perempuan.
Evakuasi 21 mahasiswa tersebut berkenaan dengan kondisi Sudan yang saat ini masih berkonflik.
Dalam informasi yang berkembang, Sudan membara setelah dua kelompok berperang, yakni militer Sudan versus milisi (sipil yang dijadikan paramiliter) dan Rapid Support Forces (RSF) atau Pasukan Pendukung Reaksi Cepat.
Dua kelompok ini sejatinya telah sepakat memperpanjang gencatan senjata.
Namun demikian, pertempuran tetap berlangsung.
(Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer)
Gara-gara Goda Perempuan, Warga Lampung Timur Dikeroyok Tiga Pria |
![]() |
---|
Pelanggar Operasi Patuh Krakatau Didominasi Tidak Pakai Sabuk Pengaman dan Helm |
![]() |
---|
2 Pelaku Gasak Kabel NYM Sepanjang 38 Meter Milik PT GMP Lampung Tengah |
![]() |
---|
Disperindag Lampung Uji Sampel Beras Premium, Hasil Lab Diserahkan ke Satgas Pangan |
![]() |
---|
Pemprov Lampung Akan Kembali Tertibkan Aset di Sabah Balau yang Masih Dikuasai Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.