Berita Lampung

Kronologi Gajah Dona Mati di TNWK Lampung Timur, Sempat Dirawat 10 Hari

Pihak Balai TNWK membeberkan kronologi penanganan medis yang telah dilakukan secara maksimal sejak kondisi Dona mulai menurun.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi TNWK Lamtim
JALANI PERAWATAN - Kondisi gajah dona saat menjalanj perawatan sebelum ditemukan mati di Camp Elephant Response Unit (ERU) Bungur, TNWK, pada Minggu, 16 November 2025. 

Ringkasan Berita:
  • Gajah jinak berusia 45 tahun bernama Dona di TNWK mati di Camp Elephant Response Unit (ERU) Bungur pada 16 November 2025, setelah menjalani perawatan intensif selama 10 hari karena kondisi kesehatan yang menurun.
  • Pihak Balai TNWK telah melakukan penanganan medis maksimal sejak gejala awal terdeteksi, namun kondisi Dona terus memburuk dan akhirnya mati pada pukul 13.00 WIB.
  • Dengan kematian gajah Dona, populasi gajah jinak di TNWK tersisa sekitar 60 ekor.

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Seekor gajah jinak berusia 45 tahun penghuni Taman Nasional Way Kambas (TNWK), bernama Dona mati di Camp Elephant Response Unit (ERU) Bungur, pada Minggu, 16 November 2025.

Sebelum meninggal, Gajah Dona sempat menjalani perawatan intensif selama 10 hari hingga akhirnya dinyatakan mati pada Minggu pukul 13.00 WIB. 

Pihak Balai TNWK membeberkan kronologi penanganan medis yang telah dilakukan secara maksimal sejak kondisi Dona mulai menurun.

Kepala Balai TNWK Zaidi mengatakan, penurunan kondisi kesehatan gajah Dona terdeteksi sejak 6 November 2025.

"Saat pemeriksaan kesehatan rutin, tim medis mendapati kondisi Dona kurang stabil dan hasil laboratorium menunjukkan kadar eosinofil tinggi, yang mengindikasikan infeksi parasit," ujar Zaidi, Senin (17/11/2025).

Saat itu, lanjut dia, Dona langsung diberikan infus dan ditempatkan dalam pemantauan.

Pada 13 November, kondisi Dona kian memburuk dan mulai menolak saat diberi makan.

14 November, tim medis memasang infus guna menunjang kebutuhan cairan dan kondisi umum Dona, namun perbaikan tidak signifikan.

"Sehari sebelum meninggal, Dona hanya mampu mengonsumsi sangat sedikit makanan (sekitar satu sisir pisang), dan tubuhnya mulai melemah," terang Zaidi.

Pada hari kematian Dona (17/11/2025), tim medis bersama Kepala SPTN Wilayah II Bungur segera menuju Camp ERU Bungur untuk penanganan lanjutan setelah dilaporkan pada pukul 05.45 WIB Dona sudah tidak mampu berdiri. 

Namun, saat tiba di lokasi pukul 13.20 WIB, gajah Dona telah dinyatakan mati pada sekitar pukul 13.00 WIB.

"Upaya maksimal telah dilakukan oleh tim medis dan pengelola lapangan sejak gejala awal terdeteksi," kata Zaidi

Dengan kematian gajah Dona, Zaidi menuturkan saat ini populasi gajah jinak di TNWK tersisa sekitar 60 ekor.

"Per Agustus 2025, total gajah jinak yang berada dalam pengelolaan TNWK sebanyak 61 ekor, dengan matinya gajah Dona artinya tersisa 60 ekor," jelasnya.

Adapun gajah-gajah jinak tersebut tersebar.di Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas sebanyak 33 ekor, serta di Elephant Response Unit (ERU) 28 ekor, dikurangi Dona sehingga tersisa 27 ekor.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved