Berita Lampung
Fenomena Kabut di Pagi Hari di Wilayah Lampung, Begini Penjelasan BMKG
BMKG Raden Intan Lampung mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kemunculan kabut pada pagi hari.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Reny Fitriani
Ringkasan Berita:
- BMKG Raden Intan Lampung mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kemunculan kabut pada pagi hari selama periode musim penghujan, karena kabut dapat mengurangi visibilitas dan meningkatkan risiko kecelakaan.
- Kabut terjadi karena proses pengembunan uap air di udara akibat suhu yang rendah, dan biasanya akan hilang seiring meningkatnya suhu udara akibat sinar matahari pagi.
- BMKG mengimbau masyarakat, terutama pengendara, untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintas di waktu pagi.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Raden Intan Lampung mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kemunculan kabut pada pagi hari selama periode musim penghujan.
Hal itu menyusul terjadinya kabut di beberapa wilayah di Lampung beberapa hari terakhir.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Raden Intan Lampung Rudi Harianto menjelaskan, bahwa kondisi kabut yang kerap muncul pada pagi hari merupakan fenomena alamiah akibat tingginya kandungan uap air di udara setelah hujan.
Menurutnya, pada musim hujan udara menyimpan uap air sangat tinggi dari proses penguapan tanah, tumbuhan, hingga permukaan air.
“Menjelang malam hingga dini hari, langit sering cerah setelah hujan. Kondisi ini membuat permukaan tanah mengalami pendinginan cepat atau radiation cooling,” kata Rudi saat diminta keterangannya, Senin (17/11/2025).
Adapun sebab terjadinya kabut menurutnya karena permukaan tanah mendingin lebih cepat, udara lembap di dekat permukaan suhunya ikut turun.
Suhu permukaan bahkan bisa lebih rendah dibanding lapisan udara di atasnya pada pagi hari.
Situasi tersebut membuat uap air mengembun menjadi tetesan air dan membentuk kabut.
“Pagi hari umumnya memiliki angin lemah. Tanpa embusan angin, butiran kabut tidak terbawa pergi sehingga terlihat lebih tebal dan bertahan lebih lama,” ujarnya.
Ia menambahkan, kabut biasanya akan hilang seiring meningkatnya suhu udara akibat sinar matahari pagi.
“Ketika matahari mulai naik dan menghangatkan bumi, suhu udara meningkat. Uap air tidak lagi mengembun sebanyak saat kondisi sangat dingin di pagi hari sehingga kabut berangsur mencair,” terang Rudi.
BMKG mengimbau masyarakat, terutama para pengendara, untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintas di waktu pagi.
“Visibilitas bisa sangat rendah ketika kabut tebal muncul. Kami meminta pengendara untuk berhati-hati demi keselamatan,” pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)
| Polisi Gerebek Rumah Pengedar Narkoba di Pringsewu, Amankan 11 Paket Sabu Siap Edar |
|
|---|
| PT San Xiong Steel Layangkan Surat ke Pekerja Minta Posko Juang Dibongkar |
|
|---|
| Polda Lampung Gelar Operasi Zebra Krakatau 2025, Kerahkan 667 Personel |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Lampung 17 November 2025, Hampir Seluruh Wilayah Hujan |
|
|---|
| Rusak Parah Satu Dasawarsa, Jalan di Anak Tuha Lampung Tengah Diperbaiki |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/fenomena-kabut-di-pagi-hari-di-wilayah-lampung.jpg)