Berita Lampung
Pendaki Tewas Tersambar Petir, Jalur ke Gunung Seminung Lampung Barat Ditutup Sementara
Kepala Polres Lampung Barat AKBP Heri Sugeng Priyantho menerangkan, penutupan sementara Gunung Seminung, Lampung Barat ini dilakukan untuk menghindari
Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Jalur pendakian menuju Gunung Seminung yang berada di Pekon Teba Pring, Kecamatan Sukau, Lampung Barat, Lampung saat ini ditutup sementara.
Hal itu dilakukan selepas terjadinya peristiwa pendaki yang tersambar petir di Gunung Seminung, Lampung Barat hingga menimbulkan banyak korban bahkan ada korban yang meninggal dunia.
Kepala Polres Lampung Barat AKBP Heri Sugeng Priyantho menerangkan, penutupan sementara Gunung Seminung, Lampung Barat ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
“Sebab saat ini kondisi cuaca yang terjadi di wilayah setempat sedang tidak bersahabat bisa dan bisa membahayakan pendaki,” terang AKBP Heri, Senin (1/5/2023).
"Jadi untuk sementara pendakian menuju puncak Gunung Seminung ditutup guna mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan,” terusnya.
Baca juga: Update Jumlah Pendaki di Gunung Seminung Lampung Barat, BPBD Sebut Ada 73 Pendaki
AKBP Heri yang saat itu terjun langsung untuk mengevakuasi korban mengatakan, proses evakuasi korban memang berlangsung cukup lama.
Sebab menurutnya, akses menuju puncak Gunung Seminung sangat sulit karena pengaruhi cuaca yang tidak bersahabat sehingga menyulitkan petugas mencapai puncak.
“Tim gabungan yang terdiri dari Tim SAR BPBD, TNI Polri mendapatkan laporan adanya peristiwa tersebut sekitar pukul 00:30 WIB dan langsung bergerak menuju TKP,” kata AKBP Heri.
“Namun tim baru sampai di TKP sekitar pukul 04:30 WIB dan karena jarak pandang yang sulit tim gabungan baru bisa mengevakuasi korban sekitar pukul 06:00 WIB,” tambahnya.
Kemudian, lanjut AKBP Heri, pada pukul 06.00 WIB korban baru bisa dievakuasi dengan dibawa menggunakan tandu darurat menuju kaki gunung.
“Setelah itu, korban langsung dibawa ke Puskesmas Buay Nyerupa Kecamatan Sukau menggunakan ambulans Puskesmas Buay Nyerupa ditambah ambulan hebat,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, para pendaki yang menjadi korban sambaran petir di Gunung Seminung, Lampung Barat, Lampung sudah diperbolehkan untuk pulang.
Diketahui, beberapa korban yang mengalami luka berat dan luka ringan akibar tersambar petir di Gunung Seminung, Lampung Barat sempat dirawat di posko Puskesmas Buay Nyerupa, Kecamatan Sukau.
Kepala Puskesmas Buay Nyerupa, Kecamatan Sukau, Metty Sylviani mengatakan, untuk korban luka ringan karena tersambar petir di Gunung Seminung, Lampung Barat dan pendaki lain sudah diperbolehkan pulang.
“Namun untuk korban yang mengalami luka berat, saat ini ada dua orang yang masih menjalani perawatan intensif,” kata Metty, Minggu (30/4/2023).
“Mereka baru diperbolehkan pulang hinnga kondisi mereka benar-benar membaik dan memungkinkan,” terusnya.
Kemudian, lanjut Metty, kedua korban itu juga masih dilakukan observasi terkait pemeriksaan lebih lanjut.
“Saat ini dua pasien tersebut masih dilakukan observasi oleh dokter, karena luka kedua korban tersebut lumayan parah,” ungkap Metty.
“Sedangkan untuk korban yang lainnya saat ini sudah pulang kerumahnya masing-masing," sambungnya.
Metty melanjutkan, kedua korban yang saat ini sedang dilakukan observasi oleh dokter tinggal menunggu hasil pemeriksaan.
Jika kondisi korban sudah membaik dan memungkinkan maka korban sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Jenazah korban bernama Abdal Reka Anggara (18) yang meninggal dunia akibat tersambar petir di Gunung Seminung, Lampung Barat, Lampung diserahkan ke keluarga.
Diketahui, korban yang meninggal tersambar petir di Gunung Seminung, Lampung Barat itu merupakan warga Desa Terean, Kecamatan Mekakau ilir, OKU Selatan, Sumatera Selatan.
Kepala BPBD Lampung Barat, Padang Priyo Utomo diwakili Kabid Kedaruratan dan Logistik, Mekal Novisa menjelaskan, setelah dilakukan pemeriksaan, korban yang meninggal tersambar petir langsung diserahkan ke pihak keluarga.
“Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi korban, pihak keluarga memutuskan untuk segera memulangkan korban ke kediamannya untuk segera dimakamkan,” jelas Mekal, Minggu (30/4/2023).
“Korban diantar langsung oleh jajaran TNI, Polri, Camat, pihak Puskesmas Buay Nyerupa serta sejumlah pihak terkait yang terlibat,” terusnya.
Kemudian, lanjut Mekal, saat ini proses evakuasi terhadap seluruh pendaki telah berhasil dan selesai dilakukan.
Berdasarkan data akhir yang diterima, total keseluruhan pendaki yang tercatat hingga siang ini ada sebanyak 100 orang.
Selain itu, di posko puskesmas, para korban yang mengalami luka berat dan luka ringan dijenguk oleh Kepala Polres Lampung Barat AKBP Heri Sugeng Priyatho.
Kondisi para korban sambaran petir di Gunung Seminung itu pun saat ini sudah mulai berangsur membaik.
Para pendaki yang menjadi korban sambaran petir di Gunung Seminung, Lampung Barat, kini kondisinya berangsur membaik.
Membaiknya kondisi para pendaki sambaran petir di Gunung Seminung, Lampung Barat itu disampaikan langsung Kepala Puskesmas Buay Nyerupa, Kecamatan Sukau, Metty Sylviani.
“Kondisi seluruh korban sambaran petir di Gunung Seminung, Lampung Barat saat ini sudah berangsur membaik, tidak ada korban yang sampai dirujuk menuju RS,” ujar Metty, Minggu (30/4/2023).
“Karena semuanya sudah ditangani oleh tim medis dari Puskesmas Buay Nyerupa dibantu oleh pihak terkait lainnya,” sambungnya.
Metty melanjutkan, saat tiba di Puskesmas, para korban luka ringan dan luka berat langsung diberikan penanganan yang intensif.
"Alhamdulillah sudah saat tiba langsung kita evakuasi, mereka dibawa menggunakan ambulans hebat Sukau dan ambulans puskesmas. Semua diterjunkan mengingat banyaknya korban yang harus mendapatkan pertolongan segera, dan kita berupaya untuk memberikan penanganan maksimal."
Diketahui, fasilitas puskesmas seperti obat-obatan dan yang lainnya sudah dipersiapkan sejak malam.
Sebab, kata dia, seluruh tenaga medis yang ada di wilayah setempat memang diminta untuk standby sejak tadi malam.
"Obat-obatan dan fasilitas lain sudah di persiapkan tim dari tadi malam, bahkan petugas medis kami tambah dari bidan pekon dan perawat untuk melakukan perawatan terhadap korban,” jelasnya.
“Dari jam satu malam kami sudah stanby di lokasi posko pendakian uuntuk melakukan evakuasi korban bersma Tim BNPB, Polri, TNI, Kecamatan dan Pekon," tambahnya.
Pendaki bernama Abdal Reka Anggara (18) asal Kabupaten Oku Selatan dinyatakan meninggal dunia setelah dirinya tersambar petir ketika sedang mendaki Gunung Seminung, Lampung Barat, Lampung.
Diketahui, korban meninggal tersambar petir saat dirinya sedang bermalam atau ngecamp bersama teman-temannya di Gunung Seminung yang berada tepat itu Pekon Teba Pring, Kecamatan Sukau, Lampung Barat.
Kepala BPBD Lampung Barat, Padang Priyo Utomo membenarkan peristiwa pendaki yang meninggal tersambar petir di Gunung Seminung, Lampung Barat ini.
“Iya benar, pihak kami telah menerima laporan pada pukul 23.45, Sabtu (29/4/2022), dan langsung bergegas untuk ke lokasi,” terang Padang, Minggu (30/4/2023).
“Saat menerima laporan tersebut kami langsung mengerahkan tim untuk mengevakuasi korban beserta teman-temannya di atas,” terusnya.
Tim SAR BPBD Lampung Barat langsung berangkat ke lokasi dengan melibatkan Pokdarwis, TNI, Polri, Puskesmas Sukau dan masyarakat sekitar.
Tim berangkat ke lokasi pada pukul 00.30 WIB dan sampai di lokasi korban pada pukul 04.30 WIB, Minggu (30/4/2023).
Kemudian tim memprioritaskan untuk mengevakuasi korban yang meninggal tersambar petir.
“Namun tim memutuskan untuk turun pada saat fajar atau pukul 06.00 WIB mengingat kondisi jalan yang licin dan gelap,” jelas Padang.
“Untuk mengevakuasi korban yang meninggal, kita juga menggunakan alat tandu darurat,” sambungnya.
Padang mengatakan, peristiwa tersebut terjadi dikarenakan intensitas curah hujan yang terjadi di wilayah Lampung Barat cukup tinggi.
Dikarenakan lokasi tersebut merupakan dataran tinggi, petir pun menyambar lokasi tersebut hingga mengenai para pendaki yang sedang bermalam.
Kemudian, ungkap Padang, selain korban meninggal, ada beberapa korban lain yang terkena dampak dari sambaran petir ini.
“Pendaki di atas berjumlah 58 orang, selain ada satu korban yang orang meninggal, ada tujuh orang lagi yang mengalami luka Berat,” ungkap Padang.
“Sementara dua orang alami luka ringan, dan ada tiga orang yang mengalami hipotermia akibat cuaca dingin,” tambahnya.
Sedangkan untuk 45 pendaki yang lain masih dalam keadaan sehat dan tidak mengalami luka-luka sedikit pun.
Dua mobil ambulans pun sudah disiapkan di bawah untuk segera mengevakuasi para korban yang terkena dampak sambaran petir ini.
Atas kejadian ini, Padang pun mengimbau untuk para pendaki agar jangan mendaki dulu di saat cuaca sedang buruk seperti ini.
Hal itu agar bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti sambaran petir seperti kejadian malam tadi.
“Karena kita tidak tahu kejadian seperti ini bisa terjadi kapan saja, apalagi sedang cuaca buruk seperti ini,” kata Padang.
“Maka dari itu kita harus selalu berhati-hati dan waspada serta mengerti kondisi agar tidak terjadi kejadian yang tak diingkan,” pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)
Banjir dan Longsor di Pesawaran Akibat Hujan Deras, Tak Ada Korban Jiwa |
![]() |
---|
Safira Azzahra Pilih Olahraga Pilates: Ngebantu Bentuk Postur Tubuh |
![]() |
---|
Cerita Dramatis Proses Evakuasi KM Tegar Jaya Tenggelam di Pesawaran |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini 30 Agustus 2025, Hujan Ringan hingga Sedang |
![]() |
---|
Polresta Maksimalkan Upaya Jaga Keamanan Bandar Lampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.