Berita Terkini Nasional
'Koboi Gemuk' dengan Pelat Polisi Palsu di Jakarta Ditangkap, Ternyata Karyawan Swasta
Jagat media sosial dihebohkan dengan aksi viral David Yulianto, pelaku penganiayaan di Tol Tomang Jakarta.
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Kasus penganiayaan seorang sopir taksi online di Tol Tomang Jakarta viral di media sosial, Kamis (5/5/2023).
Jagat media sosial dihebohkan dengan aksi viral David Yulianto, pelaku penganiayaan di Tol Tomang Jakarta.
Sebelumnya, sempat beredar potret koboi viral di Jakarta dengan nama Daniel Setiawan di media sosial.
Dituliskan, Daniel merupakan anak pensiunan Polisi yang berdomisili di Komplek Polri Pasar Minggu, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Namun, pihak Kepolisian membantah.
Baca juga: Sindir Jalan Lampung Mulus, Jokowi Minta Warga Sampaikan ke Medsos Presiden Jika Daerah Tak Mampu
Pelaku sebenarnya merupakan David Yulianto.
Pria bertubuh gemuk itu ditangkap tim gabungan polisi di Apartemen M Town Residence, Serpong, Tangerang Selatan, Banten pada Jumat (5/5/2023).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan kasus penganiayaan tersebut kini ditingkatkan statusnya dari semula penyelidikan menjadi penyidikan.
David Yulianto pun ditetapkan sebagai tersangka.
Kombes Trunoyudo pun mengungkapkan identitas tersangka.
Tersangka ditegaskannya bukan merupakan anggota Kepolisian, plat nomor yang dipasang di mobil merupakan plat palsu.
Selain itu, berdasarkan kartu tanda penduduk (KTP) David Yulianto diketahui merupakan karyawan swasta.
Begitu juga dengan orangtua pelaku yang merupakan wiraswasta dengan alamat yang sama dengan David Yulianto.
"Alamat tertulis jalan Arko 6 Bojongsari kota Depok tertuang dalam KTP," ujarnya.
Fakta viral aksi koboi gemuk di Jakarta
Diberitakan sebelumnya, penelusuran terkait kasus koboi jalanan yang menganiaya seorang driver taksi online terus berlanjut.
Dalam lini media sosial, pelaku disebutkan bernama Daniel Setiawan yang berdomisili di Komplek Polri Pasar Minggu, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Terkait hal tersebut, Warta Kota mencoba menyambangi alamat yang dimaksud.
Diketahui, rumah tersebut bukan kediaman pelaku penganiayaan.
Salah satu penghuni rumah, bernama Yorry Morang (63) mengaku sebagai ibu mertua dari Daniel Setiawan.
Namun dirinya menegaskan anaknya itu bukan lah pelaku penganiayaan.
Meski nama dan alamatnya sama.
Yorry mengaku heran, karena nama dan alamat pelaku penganiayaan tersebut, sama dengan identitas anaknya.
Setelah kasus tersebut viral, Yorry juga mengatakan beberapa anggota Polri turut mendatangi rumahnya, untuk bertemu dengan anaknya, Daniel Setiawan.
"Saya nggak tahu apa-apa juga, saya melihat ada kasus yang sedang viral"
"Tiba tiba datang polisi dari Propam kalo ga salah, tanya, mau bertemu sama anak saya, saya bilang ada masalah apa, terus dia cerita," kata Yorry Worang kepada wartakotalive.com, di Komplek Polri, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2023)
"Lalu saya bilang anaknya kebetulan ada, saya bilang, lagi siap-siap mau ke kantor, saya panggil suruh keluar, klarifikasi lah itu sama polisi jadi udah selesai," lanjutnya.
Baca juga: Wajah Barunya Dicibir Lebih Tua, Dewi Perssik: Ini Masih Bengkak
Yorry memastikan, bahwa anaknya bukanlah pelaku penganiayaan tersebut.
Pasalnya kata Yorry, anaknya itu sudah mengidap stroke sejak tahun 2020
Sehingga, anaknya tak pernah mengendarai mobil, semenjak mengidap penyakit stroke.
"Sebetulnya bukan anak saya pelakunya, karena anak saya itu, stroke ya kaki kiri sama tangan kiri, dan dia berjalan pakai tongkat"
"Anak saya sudah 3 tahun ini menderita stroke," ujar Yorry.
Terkait dengan mobil sedan jenis Mazda berplat dinas Polri, Yorry mengaku tak pernah memiliki mobil tersebut.
"Saya enggak tahu mobilnya itu yang tadi dicek sama polisi ya"
"Saya bilang itu, kita tidak punya mobil itu. Saya bilang mungkin bapak bisa cari pelat nomor nya," katanya.
Diketahui sebelumnya, kejadian penganiayaan itu terjadi ruas Tol Jakarta - Tangerang, dekat pintu exit tol Tomang, Jakarta Barat, pada Kamis malam, 4 Mei.
"Lokasinya di dalam tol pintu keluar exit Tomang, ada pemisah jalur yang mau arah naik ke arah tol lagi, sama yang mau keluar Tomang"
"Saat kejadian, saya mau ke luar ke arah Tomang," kata korban, Hendra saat dihubungi Jumat, (5/4/2023).
Hendra menuturkan, kejadian tersebut diprakarsai oleh masalah sepele, yakni Hendra ingin berpindah jalur karena akan keluar dari tol tersebut.
"Kan Jalur ada empat, saya posisi di jalur tiga. Ada celah kosong karena saya mau ke luar ke arah Tomang. Karena ada celah kosong saya kasih lampu sen," katanya.
"Saya niatnya mau langsung masuk ke kanan. Jalur pojok kanan. Karena ada mobil, dia langsung nyodok kayak gak ngasih masuk mobil saya ke ruang kosong itu," sambungnya.
Karena dia tidak diberikan jalan, selanjutnya korban kembali ke jalur tiga tepat sebelum posisi mobilnya berada.
"Saya pikir gak dikasih, saya balik ke semula di jalur tiga. Pas saya sudah di jalur, sama dia langsung dipotong di jalur tiga itu. Disitulah saya dimaki-maki dan dihajar habis-habisan saya disitu," ujarnya.
Selain memaki, pelaku pengendara mobil berpelat dinas Polri itu juga menganiaya korban yang masih berada di dalam mobilnya.
"Dia ngeluarin senjata, setau saya pistol. Dipukul berkali - kali," ungkapnya.
Korban bernama Hendra mengalami luka lebam akibat dipukul dan ditampar hingga beberapa kali oleh pelaku.
"Saat kejadian saya pusing dan keleyengan setelah dipukul. Ditampar 2 kali dan dipukul 2 kali di sebelah kanan," katanya.
Korban berharap, aparat Kepolisian segera menangkap pelaku karena telah bertindak arogan kepada warga sipil. Terlebih, pelaku menggunakan mobil berpelat dinas Polri.
Pelat palsu
Pelat dinas Polri yang dipasang di mobil pria yang cekcok dan menenteng pistol di ruas tol Jakarta-Tangerang, tepatnya dekat exit Tol Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, dipastikan pelat palsu.
Hal itu dikatakan oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman pada Jumat (5/5/2023).
Untuk diketahui, pelat dinas yang digunakan adalah nomor 10011-VII yang pelat berasal dari Polda Metro Jaya.
"Pelat nopolnya palsu," kata Latif Usman, saat dikonfirmasi.
Usai melakukan pengecekan, ternyata pelat dinas dengan nomor itu tidak terdaftar di Polda Metro Jaya.
"Nomor tersebut tidak terdaftar di logistik Polda Metro Jaya," tutur dia.
Sebelumnya, beredar di media sosial video yang memperlihatkan aksi 'koboi' seorang pria yang menaiki mobil berpelat dinas polisi serta menenteng pistol.
Salah satu akun yang menyebarkan video tersebut adalah @merekamjakarta pada Jumat (5/5/2023) dini hari.
Kejadian itu terjadi di ruas tol Jakarta-Tangerang, tepatnya dekat exit Tol Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (4/5/2023).
Dalam video itu, seorang pengendara mobil berpelat dinas polisi mendekati pengemudi pria yang merupakan sopir taksi online bernama Hendra.
Ia bahkan tampak menyerang Hendra, lalu pengendara mobil berpelat dinas polisi balik ke mobil untuk mengambil pistol.
Kemudian kembali menyerang sopir taksi onlie itu. Diduga ia yang berbadan gempal tersebut tak terima disalip Hendra.
Terkait itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto memerintahkan jajarannya guna menyelidiki hingga menangkap pelaku yang berbuat arogan tersebut.
"Saya sudah perintahkan Dirkrimum dan jajaran reserse untuk segera mencari dan menangkap," ujar dia, saat dihubungi pada Jumat.
Ia pun memerintahkan jajaran Polres di wilayah hukum Polda Metro Jaya untuk mengejar pelaku itu.
"Polres-polres (untuk diminta mencari juga)," katanya.
Sebelumnya, aksi koboi jalanan yang mengendarai mobil sedan berpelat nomor dinas polisi viral di media sosial.
Dalam video yang terunggah, pria itu terlihat turun dari mobil setelah berhasil menghentikan mobil milik driver taksi online di ruas Tol Jakarta-Tangerang, tepatnya dekat exit Tol Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Kamis (04/05/2023) sekitar pukul 21.35 WIB.
Terlihat, pria gemuk yang mengenakan kaos dan celana pendek itu menenteng pistol yang diperkirakan adalah glock.
Sembari menenteng pistol, koboi jalanan itu terlihat berulang kali memaki driver taksi online.
Dia menantang driver taksi online untuk keluar dan berhadapan dengannya.
Namun, ajakan berkelahi yang disampaikan pria yang mengendarai mobil berpelat dinas Polri 10011-VII itu tidak digubris sang driver taksi onliner.
Pelaku yang kesal kembali melontarkan kata-kata kotor dan memukul sang driver taksi online.
Aksi arogan pengemudi mobil berpelat dinas Polri itu tampak mereda setelah seorang perempuan yang merupakan penumpang taksi online meminta koboi jalanan untuk berhenti menganiaya sang sopir.
Video tersebut di antaranya diunggah akun Instagram @jktnewss dan @ahmadsahroni88 milik Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.
Dalam narasi, pengemudi mobil berpelat mobil dinas Polri tersebut tidak terima kendaraan sedannya disalip.
Ia kemudian menghampiri pengemudi taksi online sambil menenteng senjata api.
Pengemudi mobil berpelat dinas Polri yang menodongkan senjata api dan memukul sopir taksi online di exit Tol Tomang, Jakarta Barat, Kamis (4/5/2023) malam.
Pengendara mobil dinas Polri itu lalu memaki sopir taksi online yang membuka kaca depannya, serta langsung memukulnya.
"Apa anjing, udah motong gw gak ada sori-sorinya luh," kata pengemudi mobil berpelat dinas Polri tersebut.
Pengendara mobil berpelat dinas Polri tersebut terus memaki sopir taksi online dengan kata-kata kasar dan tak sopan.
"Lu gak terima luh? Nantang gw? Sini turun. Gw catet nomor mobil lu, gw cari luh," katanya sembari kembali memukul sang driver taksi online.
Sedikitnya ada 3 pukulan yang dilayangkan sang pengemudi mobil berpelat dinas Polri itu ke wajah sopir taksi online.
Hal ini bahkan membuat penumpang sopir taksi online yang duduk dibelakang ketakutan.
"Pak sudah Pak sudah. Pak Tolong," kata penumpang perempuan.
Dalam narasi foto dan video yang dibagikan @jktnewss tertulis bahwa diduga pengendara mobil berpelat dinas Polri itu tak terima kendaraannya disalip sopir taksi online.
"Terjadi lagi mobil dengan nopol plat dinas buat ulah!! Seorang driver taksi online dipukul oleh seorang pengendara mobil berpelat dinas Polri di ruas Tol Jakarta-Tangerang tepatnya dekat exit Tol Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Kamis (04/05/2023) sekitar pukul 21.35 WIB," kata akun tersebut.
"Pengendara mobil berpelat dinas Polri tersebut diduga tak terima saat di salip, dan akhirnya melakukan pemukulan serta menodongkan senpi ke driver online di dalam tol," tulis akun itu.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com
(Tribunlampung.co.id)
Siswi SMA Tewas Tertabrak Mobil Kapolres saat Mengendarai Motor Menyeberang Jalan |
![]() |
---|
9 Tahun Pacaran Tak Dinikahi Wanita Tuntut Ganti Rugi Mantan Kekasih Rp 1 Miliar |
![]() |
---|
Kronologi Kasus Kacab Bank BUMN Tewas, 15 Orang Terlibat Pembunuhan |
![]() |
---|
427 Murid Keracunan setelah Santap MBG Menu Bakso, Jagung dan Mi |
![]() |
---|
Modus Sebenarnya Bripda Alvian Bunuh Putri Apriyani masih Didalami |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.