Remaja Tertembak di Lampung

Polisi Tanggung Pengobatan dan Beri Santunan Korban Peluru Nyasar di Depan Rumdis Wagub Lampung

Polisi telah menanggung semua pengobatan dan memberikan santunan korban peluru nyasar beberapa waktu lalu, Bagus Sri Rama (23). 

|
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/bayu saputra
Korban peluru Bagus Sri Rama terbaring lemas di IGD RSUDAM, pada Senin (20/3/2023) pukul 23.00 WIB. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Polisi telah menanggung semua pengobatan dan memberikan santunan korban peluru nyasar beberapa waktu lalu, Bagus Sri Rama (23). 

Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Lampung, Kombes Pol Wahyu Widiarso Suprapto mengatakan, polisi telah menanggung semua pengobatan korban. 

"Tidak ada proyektil yang bersarang di tubuh korban dan kami belum bisa buktikan peluru tersebut," kata Dansat Brimob Polda Lampung, Kombes Pol Wahyu Widiarso Suprapto saat dihubungi Tribun Lampung, Jumat (12/5/2023). 

"Jadi proyektil dari mana dan senjata apa yang menembakan tersebut, juga belum diketahui," ujarnya. 

"Tetapi dari pihak kepolisian telah menanggung biaya dari pihak keluarga korban. Alhamdulillah semuanya biaya pengobatan telah ditanggung oleh pihak kepolisian," imbuh Wahyu. 

Baca juga: Dioperasi Besok, Polisi Bakal Sita Proyektil Peluru di Kaki Korban Peluru Nyasar di Bandar Lampung

Ia mengatakan, apakah korban tertembak oleh senjata rakitan atau senjata aktif, pihaknya tidak tahu.

"Karena memang pada saat itu ada keributan atau tawuran. Dan siapa yang mengeluarkan tembakan, juga kami tidak tahu," tuturnya. 

Sebelumnya, seorang pria bernama Bagus Sri Rama mendapatkan tembakan peluru nyasar pasca pulang dari rumah nenek saat bersama ayahnya, Sudarisman. 

Nenek korban beralamat di Jalan Mas Mansyur, Kelurahan Rawa Laut, Enggal, Bandar Lampung

Kejadian tersebut terjadi pada Senin (20/3/2023), pukul 23.00 WIB.

Korban mendapatkan tembakan dari peluru nyasar di sekitar rumah dinas Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Lampung di Jalan KS Tubun, Kelurahan Rawa Laut, Kecamatan Enggal, Bandar Lampung.

Lily Sufaiti (50), ibu Bagus Sri Rama, korban peluru nyasar mengatakan, anaknya itu baru pulang kerja dan biasanya bawa dua motor.

"Jadi anak saya itu ikut bapaknya kerja dan anak saya itu biasanya bawa motor sendiri. Anak saya itu biasanya disuruh beli bahan ke pasar untuk membuat kitchen set," kata Lily.

Baca juga: Kisah Korban Peluru Nyasar di Bandar Lampung, Pilu 2 Hari Tak Dioperasi dan Rindu Anak

Ia mengatakan, suaminya itu beserta anaknya bekerja di dekat rumah mertua (ibu suami saya).

"Suami dah anak saya ini baru saja dapat kerjaan membuat kitchen set untuk toko emas di Kota Metro," kata Lily.

"Kemarin itu suami dari rumah mertua saya, mau pulang ke rumah di Kedamaian atau dekat cucian Andre," kata Lily.

Ia mengatakan, suaminya itu pas malam itu mau pulang ada orang yang tawuran.

"Dan anak saya terkena tembak dan pada saat itu anak saya bilang ke suami, papa kok aku kayak tertembak," kata Lily menirukan ucapan anaknya Bagus.

( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra ) 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved