Remaja Tertembak di Lampung

Kisah Korban Peluru Nyasar di Bandar Lampung, Pilu 2 Hari Tak Dioperasi dan Rindu Anak

Korban peluru nyasar di Jalan KS Tubun Enggal Bandar Lampung pada, Senin (20/3/2023) malam hingga dua haru belum dioperasi.

Penulis: Riyo Pratama | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama
Korban peluru nyasar bernama Bagus Sri Rama bersama istri di RSUDAM Lampung, korban terkena tembakan di Jalan KS Tubun Enggal Bandar Lampung dan sampai saat ini belum juga dioperasi. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Kisah pilu korban peluru nyasar di Jalan KS Tubun Enggal Bandar Lampung pada, Senin (20/3/2023) malam yang belum juga dioperasi.

Korban tersebut bernama Bagus Sri Rama, usianya kisaran 26 tahun merupakan warga Bandar Lampung dan sudah dua hari peluru masih ada di paha kirinya.

Ia tak pernah menduga terkena tembakan saat mengendarai motor di Jalan KS Tubun Bandar Lampung hingga peluru masuk paha kirinya.

Tak tahu arah peluru berasal dari mana yang mengenai pahanya, seketika ia langsung dilarikan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandar Lampung.

Kejadian itu berlangsung pada Senin, 22 Maret 2023 malam hari.

Mirisnya, hingga kini Bagus Sri Rama belum dilakukan opresai sehingga peluru masih berada di dalam tubuhnya.

Baca juga: Firasat Ibu Korban Penembakan di Bandar Lampung, Mimpi Didatangi Banyak Polisi

Baca juga: Korban Penembakan di Bandar Lampung Belum Operasi Masih Dirawat di RSUDAM

Seolah bertubi-tubi penderitaan Bagus Sri Rama, selain merasakan kaki yang sakit ia juga harus menahan kerinduan terhadap buah hatinya.

Bagus memiliki seorang istri dan seorang anak yang masih balita, berusia 5 bulan.

"Saya punya bayi baru berusia 5 bulan, rasanya pengen cepat sembuh saya sangat rindu anak saya mas," kata Bagus Sri Rama kepada Tribunlampung, Rabu (22/3/2023).

Ia berharap agar pihak RSUDAM segera melakukan oprasi dan segera pulih.

"Saya pengen cepat sembuh mas supaya bisa ketemu anak dan bisa kerja lagi," tuturnya.

Di rumah sakit ia didampingi seorang istri yang setia menemaninya.

"Kami punya balita, kalau saya kesini anak kami sama neneknya," ucap Nuraina istri korban.

"Semoga mas Bagus cepet sembuh, supaya bisa kumpul di rumah dan bisa beraktivitas kembali," ujar Nana.

Disinggung aktivitas suaminya sebelum terkena peluru, Nana menjelaskan tukang las besi.

"Usahanya las besi, tapi sekarang terpaksa harus berhenti kerja, dan saya hanya ibu rumahtangga," tandasnya.

( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved