Berita Terkini Nasional

HUT ke-206 Kebun Raya Bogor, Momentum Tingkatkan Pengelolaan Kebun Raya

Kebun Raya Bogor Rayakan usia ke-206 tahun  digelar berbagai kegiatan untuk mendorong kelestarian alam dan menabambah jumlah kebun raya.

Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Tribunnews
Kebun Raya Bogor Rayakan usia ke-206 tahun dengan digelar berbagai kegiatan untuk mendorong kelestarian alam dan menabambah jumlah kebun raya. 

Tribunlampung.co.id - Kebun Raya Bogor ini memasuki usia yang ke-206 tahun sejak pertama diresmikan pada 18 Mei 1817 silam. 

Peringatan hari jadi ke-206 ini dipusatkan di Rumah Kaca Anggrek- Kebun Raya Bogor, pada Rabu (17/5/2023)

Kebun Raya Bogor dibangun atas gagasan yang diajukanoleh C.G.K. Reinwardt kepada Gubernur Jenderal G.A.G.P. van der Capellen, dan saat itu dikenal dengannama ‘s Lands Plantentuinte Buitenzorg. 

Pada peringatan ke-206 tahun digelar berbagai kegiatan, dan diselenggarakan secara luring.

Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R. Hendrian, mengatakanbahwa tema acara yang dilaksanakan pada tanggal 17 Mei ini adalah "Mendorong Konservasi Tumbuhan & Pelestarian Lingkungan di Daerah".

"Pada acara ini kami bukan saja mengundang para pengelola Kebun Raya Indonesia, tetapi juga para Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) dan alumni penerima Kalpataru," ujar Hendrian.

Baca juga: Wajah Baru Taman Akuatik Kebun Raya Bogor yang Menjadi Daya Tarik Pengunjung

Baca juga: Kebun Raya Bogor Buka Wahana Rumah Kaca Taman Nepenthes untuk Edukasi dan Wisata

Hendrian mejelaskan bahwa ke depan diperlukan koordinasi yang lebih erat antara BRIDA dan pengelolaan Kebun Raya di daerah.

Momentum peringatan hari jadi Kebun Raya Bogor tahun ini diharapkan dapat menjadi titik awal dari koordinasi tersebut.

Sampai dengan saat ini di Indonesia terdapat tidak kurang dari 46 Kebun Raya yang dikelola oleh Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi, serta 5 Kebun Raya yang dikelola oleh BRIN.

Menurut Hendrian, gagasan dan pemikiran-pemikiran yang implementatif dan sesuai dengan kondisi dan tantangan spesifik yang ada di berbagai daerah sangat dibutuhkan.

“Oleh sebab itu kami juga mengundang para alumni penerima Kalpataru, untuk ikut serta menggerakkan upaya konservasi tumbuhan dan pelestarian lingkungan di daerah, sekaligus memberikan inspirasi dan memperkaya pengembangan riset dan inovasi di daerah,” jelasnya.

Bincang-bincang dengan para alumni penerima Kalpataru akan dipandu oleh Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/Lembaga, Masyarakat, dan UMKM – DeputiPemanfaatan Riset dan Inovasi; sertaDirekturFasilitasi dan Pemantauan Riset dan Inovasi Daerah – Deputi Riset dan Inovasi Daerah; dan diikuti oleh alumni penerima Kalpataru dariberbagaidaerah di Indonesia.

Melalui acara Bincang-bincang ini BRIN juga ingin menggali apakah ada inovasi-inovasi akar rumput, yang dapat dikaitkan dengan Grass Root Inovation maupun skema lain yang sesuai, yang ada di BRIN.

Hendrian menambahkan, bahwa sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2011, LIPI (yang saatinisudahbertransfomasimenjadi BRIN) bertanggungjawab dalam memberikan pembinaan kepada pengelola Kebun Raya Indonesia.

"Dalam konteks pembinaan tersebut telah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap kondisi penyelenggaraan kebun raya daerah di seluruh Indonesia saat ini.”

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved