Berita Lampung
DP3 Lampung Tengah Terima 3.500 Dosis Vaksin LSD, Prioritaskan Sapi Terjangkit
Dinas Perkebunan, Peternakan dan Perikanan (DP3) Lampung Tengah terima 3.500 vaksin LSD dan sudah disebar ke 16 kecamatan prioritas hewan terjangkit.
Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Dinas Perkebunan, Peternakan dan Perikanan (DP3) Lampung Tengah terima 3.500 vaksin Lumpy Skin Disease (LSD).
Vaksin LSD yang diterima DP3 Lampung Tengah diterima dari Dinas Peternakan Lampung pada 12 Mei 2023 lalu.
Selanjutnya DP3 akan distribusikan 3.500 dosis vaksin LSD tersebut sesuai alokasi jumlah peternak sapi yang ada di Lampung Tengah.
Kepala DP3 Lampung Tengah Kresna Rajasa mengatakan, jatah vaksin LSD untuk sapi Lampung Tengah sebanyak 3.500 dosis vaksin.
Kresna mengklaim, ketika diterima, pihaknya langsung distribusikan ke 16 kecamatan yang ada di Lampung Tengah.
Namun, Kresna mengaku, jumlah dosis tersebut masih kurang untuk mengcover seluruh peternak yang ada.
Baca juga: Polres Lampung Tengah Polda Lampung Dorong Warga Aktif Ronda Malam
Baca juga: Ciptakan Kamtibmas Aman Kondusif, Sat Binmas Polres Lampung Tengah Polda Lampung Gelar Lomba
Jadi, yang dapat vaksin hanya prioritas ke sapi penderita LSD, dan pencegahan penularan.
"Jumlahnya yang diterima terbatas, jadi diutamakan untuk lalulintas ternak dulu, dan wilayah kita yang terindikasi virus LSD,," ujarnya kepada Tribunlampung.co.id, Kamis (18/5/2023).
Menurut Kresna, vaksin yang diberikan dari Dinas Peternakan Lampung belum final.
"Akan ada vaksin susulan yang ke depan akan diberikan lagi secara bertahap," katanya.
Di tempat lain, Deni Heriawan selaku mantri sapi menyebutkan bahwa LSD hanya bisa sembuh jika disuntik vaksin.
Menurutnya, 1 botol bisa dipakai untuk penyuntikan hingga 20 ekor sapi.
Jadi apabila pemprov memberikan 3.500 dosis vaksin, maka DP3 Lampung Tengah hanya terima 175 botol saja.
Menurut pengamatan Deni di lapangan, ketika salah satu sapi terkena LSD dan benjolan pada kukit hewan meletus, bisa dipastikan sapi langsung ambruk.
Untuk penanganan awal bisa dilakukan pemberian vitamin dan antibiotik pada sapi.
Serta pembersihan dan sterilisasi nyamuk dan lalat untuk kandang.
Terkadang ada juga peternak yang meracik jamu tradisional dari bahan herbal untuk tingkatkan nafsu makan sapi.
"Namun karena LSD disebabkan oleh virus, maka kesembuhan akan lebih pasti jika disuntik vaksin," ujarnya.
Dirinya berharap bahwa wabah yang menerpa sapi segera berakhir.
Sebab, dirinya mengaku kasihan kepada peternak jika harus berurusan dengan penyakit.
Alih-alih dapat untung dari usaha penggemukan sapi, petani akan dibuat pusing jika sapinya terkena wabah virus.
"Apabila sapi peternak kena LSD lebih baik segera tangani dengan hubungi mantri," tutupnya.
Para peternak sapi memang berharap pemerintah membantu mereka mengahadapi wabah LSD.
Selain menjaga kebersihan kandang sebagai upaya mandiri, adanya vaksin LSD dari pemerintah merupakan satu harapan agar sapi di Lampung Tengah bisa terhindar dari wabah tersebut.
(Tribunlampung.co.id/Fajar Ikhwani Sidiq)
Biro Travel Lampung Ingin Revisi UU Haji dan Umrah Bisa Permudah Administrasi |
![]() |
---|
Dua Perusahaan di Lampung Dapat Izin PLB dari Bea Cukai |
![]() |
---|
Biro Travel di Lampung Berharap Revisi UU Haji Berdampak Positif |
![]() |
---|
Seusai Dilantik sebagai Bupati Pesawaran, Nanda Indira Bakal Hadiri Paripurna DPRD |
![]() |
---|
Pelaku Curanmor Dihajar Warga Ternyata Warga Padang Ratu Lampung Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.