Kesehatan

Apa Itu Biduran dan Penyebabnya

Gejala biduran ini bisa muncul di seluruh bagian tubuh, termasuk wajah, telinga, leher, punggung dan lainnya.

|
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dok Chyntia Giska Aryunisari
Chyntia Giska Aryunisari. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Biduran atau urtikaria dalam bahasa kedokteran adalah reaksi pada kulit yang ditandai dengan bentol-bentol, ruam merah dan terasa gatal seperti gigitan nyamuk namun dalam jumlah banyak.

Gejala biduran ini bisa muncul di seluruh bagian tubuh, termasuk wajah, telinga, leher, punggung dan lainnya.

Owner RVBI Clinic dr Chyntia Giska Aryunisari MKed(DV) SpDV mengatakan, urtikaria adalah penyakit kulit karena bengkak di bawah kulit akibat adanya pelebaran pembuluh darah sehingga cairan merembes keluar.

Bengkak karena urtikaria adalah bengkak yang sangat minimal dan bentuknya meninggi.

"Urtikaria menyebabkan lesi kulit menjadi merah dan ada rasa gatal," kata dokter yang juga praktik di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin dan Rumah Sakit Mitra Husada itu, Sabtu (27/5/2023).

Baca juga: Halo Dokter, Cara Mencegah dan Mengobati Biduran

Urtikaria terbagi menjadi urtikaria spontanitas akut yakni urtikaria yang terus muncul dalam waktu 6 minggu, dan setelah 6 minggu tidak muncul lagi.

Urtikaria spontanitas kronis yakni urtikaria yang munculnya bisa lebih dari 6 bulan.

Setelah urtikaria hilang, satu atau dua minggu kemudian bisa muncul lagi.

Berikutnya ada urtikaria berdasarkan penyebab, yakni urtikaria dingin yang disebabkan kontak dingin seperti udara dan air.

Urtikaria karena tekanan, yang contohnya jika kulit dicakar akan muncul kulit menonjol merah dan tebal.

Contoh selanjutnya urtikaria yang muncul karena pemakaian celana yang terlalu ketat.

Kemudian urtikaria solaris yakni urtikaria yang muncul karena paparan sinar UV, dan urtikaria fibratori yakni urtikaria yang muncul karena getaran.

Urtikaria angiogenik yakni urtikaria yang muncul karena air, dan urtikaria koliogernik yang merupakan urtikaria yang muncul karena suhu tubuh yang naik.

Berikutnya ada urtikaria yang muncul karena kontak dengan sesuatu, contohnya debu.

Giska menjelaskan, urtikaria ini biasanya muncul di bagian kulit yang terkena kontak tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved