Berita Lampung

DP3 Lampung Tengah Bantah Kambing Mati di Lampung Tengah Akibat PMK

inas Perkebunan, Peternakan, dan Perikanan atau DP3 Lampung Tengah membantah kambing yang mati di Lampung Tengah akibat penyakit mulut dan kuku.

Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: muhammadazhim
Tribunlampung.co.id / Dickey Ariftia Abdi
Ilustrasi pemeriksaan hewan ternak kambing dan domba dari penyakit PMK. Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Perikanan atau DP3 Lampung Tengah membantah kambing yang mati di Lampung Tengah akibat penyakit mulut dan kuku atau PMK. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Perikanan atau DP3 Lampung Tengah membantah kambing yang mati di Lampung Tengah akibat penyakit mulut dan kuku atau PMK.

Saat pihak dinas mendatangi lokasi 17 ekor kambing yang dilaporkan mati di Dusun Penengahan, Kampung Bandar Jaya Timur, Lampung Tengah tidak ada yang terbukti mati akibat PMK.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DP3 Lampung Tengah Ishaq Supli mengatakan, pihaknya telah mendatangi semua pemilik ternak yang kambingnya mati diduga PMK.

Hasilnya, dari 17 ekor kambing, hanya satu ekor kambing yang dapat ditelusuri riwayat penyakitnya, dan hasilnya bukan karena PMK.

Dirinya menyebut bahwa faktor imun masih lemah karena usia kambing yang masih baru lahir jadi penyebab kematian.

"Satu ekor kambing yang berhasil diidentifikasi kondisonya masih kecil dan belum lepas susu (belum disapih), saat dibeli oleh pemiliknya kondisinya sudah sakit (bukan PMK), dan akhirnya mati," kata Ishaq kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (31/5/2023).

Sementara, 16 kambing lainnya tidak dapat ditelusuri lebih lanjut, karena sang pemilik enggan memberikan keterangan.

Malah, sambung Ishaq, pemilik kabur saat dipanggil petugas dari DP3.

Kemudian, dirinya mendapat informasi dari warga sekitar bahwa mereka belum pernah mendengar kabar ada kambing mati akibat PMK.

Dan Ishaq mendapat informasi bahwa salah satu pemilik sudah tidak memiliki kambing, dan satu lainnya memang mati tapi sudah lama.

"Bisa dipastikan yang mati bukan mati karena PMK," katanya.

Namun, dirinya tidak menampik bahwa PMK dapat menyerang hewan ternak kambing.

Pasalnya, salah satu sasaran virus PMK adalah hewan kaki empat yang berkuku belah, seperti sapi, kerbau, dan kambing.

Kendati demikian, Ishaq menyebut bahwa kambing cenderung tahan terhadap PMK, dan tingkat mortalitasnya rendah dibanding ternak sapi.

"Kalau potensi kena pasti ada, tapi saat terpapar PMK, kambing tidak menunjukkan tanda gejala seperti sapi (mulut berliur lebih, dan kuku luka), bahkan nafsu makan kambing masih bagus," katanya.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved