Pemilu 2024

Ahmad Mufti Salim, Ketua DPW PKS Berdarah Nahdliyin Titisan Sang Ayah, Maju DPR RI Dapil Lampung 2

Ada segudang alasan yang mendorong Ahmad Mufti Salim ingin mengabdi lebih luas sebagai calon anggota DPR RI asal Lampung.

|
Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Endra Zulkarnain
Tribunlampung/Dok. Ahmad Mufti Salim
Ahmad Mufti Salim, Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lampung yang awali karir politik bersama PKS saat maish kuliah di Malaysia. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung- Ahmad Mufti Salim ingin mengabdi dan berbuat lebih luas untuk kesejahteraan masyarakat Lampung.

Pada pemilu 2024 mendatang, Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Lampung ini maju sebagai calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Lampung 2.

Dapil Lampung 2 meliputi Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, Mesuji, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, dan Kabupaten Way Kanan.

Ada segudang alasan yang mendorong Ahmad Mufti Salim ingin mengabdi lebih luas sebagai calon anggota DPR RI asal Lampung.

“Lampung ini bukan hanya persoalan infratruktur saja, persoalan kesejahteraan masyarakatnya perlu diperjuangkan lebih giat. Dari level kabupaten sampai ke pusat. Saya maju di pusat sebagai anggota DPR RI supaya cakupannya lebih luas,” ungkap Ahmad Mufti Salim kepada Tribunlampung.co.id, Jumat (2/6/2023).

Ahamd Mufti Salim kecil tumbuh dilingkungan religius di kampung Sindang Agung Kabupaten Lampung Tengah.

Ayah Mufti Salim adalah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) tulen di Sindang Agung, wilayah paling barat di Kabupaten Lampung Tengah. Sangat berdekatan dengan daerah register 22.

Baca juga: Bantu Ketahanan Pangan, PKS Lampung Luncurkan ATM Beras

Baca juga: Arak-arakan dan Teaterikal Tupping Lampung Iringi Pendaftaran BCAD PKS ke KPU Lampung

Dibidang pendidikan, Mufti Salim banyak berkecimpung mendalami ilmu agama syariah islam yang spesifikasi ke ekonomi islam.

Jauh sebelum terpikir untuk terjun ke dunia politik, selepas kuliah Mufti Salim rupanya bercita-cita untuk menjadi dosen.

“Alhamdulillah sekarang meskipun sudah berkecimpung ke dunia politik, saya masih diberi kesempatan untuk mewujudkan cita-cita sebagai dosen, meskipun dosen di perguruan tinggi swasta,” kata Mufti.

Lalu bagaimana perjalanan karir Mufti Salim hingga tertarik terjun ke dunia Politik.

Ahmad Mufti Salim menuturkan, sejak 2001 silam dia rupanya memang sudah dekat dengan PKS.

Ketika itu tahun 2001, selepas lulus S1 dan memutuskan pulang ke kampung halamannya di Sindang Agung.

Dan saat itu, rekan sejawatnya di PKS kerap mengundang Mufti untuk menjadi narasumber kajian keagamaan syariah.

Ketika masih meneruskan S2 di negeri Jiran Malaysia, Mufti Salim kembali ke kampung halamannya di Sindang Agung.

Ketika itu dia diminta pengurus PKS Lampung Tengah untuk maju nyalon legislatif.

“Singkat cerita tahun 2004 saya jadi anggota dewan tanpa kampanye di DPRD Lampung Tengah. Padahal saat itu status saya masih mahasiswa S 2 di Malaysia,” paparnya.

Saat itu, strategi perang Mufti maju sebagai Caleg DPRD Lampung Tengah di Pemilu 2004 hanya roadshow ke kerabat, keluarga, dan kader PKS Kalirejo.

Dengan latar belakang keluarga Nahdliyin yang kental dari sang ayah yang merupakan tokoh NU di Lampung Tengah, Mufti Salim pun praktis menarik simpati dari masyarakat khususnya kalangan Nahdliyin.

Mufti Salim pun bertahan duduk di kursi DPRD Lampung Tengah selama dua periode.

“Jadi saya 10 tahun di DPRD Lampung Tengah, dari mulai anggota biasa, menjadi ketua Komisi tiga kali. Kemudian di periode kedua saya dipercaya menjadi Wakil Ketua DPRD Lampung Tengah,” tutur Mufti.

“Nah, dari sinilah awal kiprah saya di sosial politik,” sambung dia.

Berbekal 10 tahun menjadi wakil rakyat di DPRD Lampung Tengah, Mufti pun kian menguasai wilayah Lampung Tengah sekaligus memahami karakter dan kebutuhan masyarakat disana.

Periode selanjutnya pada 2014-2019 Mufti Salim memberanikan diri naik level dengan mencalonkan diri menuju kursi DPRD Provinsi Lampung.

“Diperjalanan itu tahun 2015 saya di dapuk jadi Ketua DPW PKS. Dan Alhamdulillah, saya kembali terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi untuk periode kedua. Namun dalam perjalanan di periode kedua, saya mundur karena mencalonkan diri jadi Walikota Metro,” beber dia.

Bermodal 16 tahun duduk di lembaga legislatif yang dimulai dari DPRD Lampung Tengah 10 tahun dan dilanjutkan 6 tahun di kursi DPRD Provinsi, Mufti makin memahami apa yang dibutuhkan masyarakat.

Mufti berpandangan, bukan hanya kebutuhan infrastruktur yang mesti dibenahi di Lampung, namun kesejahteraan masyarakat juga mesti tetap menjadi fokus utama.

Mufti Salin menilai, belum tuntasnya persoalan kesejahteraan masyarakat di Lampung ini merupakan dampak dari tidak tuntasnya perencanaan pembangunan di Lampung.

“Kurang baiknya inftrastruktur dampaknya juga ke kesejahteraan masyarakat. Ditambah lagi pembangunan yang kurang tuntas dalam perencanaan, prosesnya, sampai kepada monitoring. Kondisi ini tentu dampaknya kepada kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

Latar Belakang Keluarga

Ahmad Mufti Salim dilahirkan di sebuah desa bernama Sendang Agung di ujung Kabupaten Lampung Tengah tepatnya berdekatan dengan kawasan register 22.

Ayah dan ibu Mufti terlahir di Kabupaten Kebumen, yang kemudian hijrah ikut transmigrasi ke Lampung sekira tahun 1962.

Mufti Salim merupakan anak ketujuh dari 10 bersaudara. Ayah Mufti adalah pedagang dan petani yang berlatar belakang pesantren.

“Ayah saya dulu mengenyam pendidikan di sebuah pesantren Nahdlatul Ulama. Ayah adalah salah satu tokoh NU diwilayah Lampung Tengah bagian barat, dari dulu,” tuturnya.

Pria yang sempat mengenyam pendidikan di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi itu terlahir dari keluarga yang sangat kuat pendidikan agamanya.

Dirinya pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak.

“Dulu saya alumni pesantren dan perguruan tinggi Islam, jadi keseharian saya dulu mengajar dan mengisi tausiah,” ucap Mufti.

Saat dirinya sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Kebangsaan Malaysia pada 2004 silam, dirinya mendapat kabar jika PKS Lampung Tengah datang ke rumahnya untuk melamar dirinya sebagai calon anggota DPRD.

Ia pun menerima lamaran tersebut karena menganggap PKS merupakan partai harapan Indonesia yang terkenal hingga ke luar negeri.

Setelah itu dalam perjalannya, karier politiknya di PKS terus menanjak.

Pada tahun 2006 dipercaya memimpin DPD PKS Lampung Tengah.

Setelah sempat dua periode di DPRD Lampung Tengah, Mufti lalu naik ke DPW PKS Lampung

Pada pemilu 2014 dan 2019 dirinya terpilih jadi anggota DPRD Provinsi Lampung dari PKS.

Mufti Salim sempat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Metro pada tahun 2020 lalu.

Dan mundur dari anggota DPRD Provinsi Lampung karena terkait persyaratan calon.

"Fokus saya sejauh ini lebih memikirkan partai, bagaimana PKS menang dan yang paling penting, kepengurusan solid dan harapannya masyarakat senang dengan kemenangan PKS," kata Mufti

Detail Profil Ahmad Mufti Salim

Tanggal Lahir: Sendang Agung, 28 Agustus 1975

Alamat : Perumahan Bumi Manti Cluster, B2, Kampung Baru, Bandar Lampung.

Riwayat Pendidikan

- S2 Universitas Kebangsaan Malaysia

- S1 Universitas Islam Madinah

- MA Yayasan Ali Maksum Krapyak

 Riwayat Organisasi

- Ketua Umum DPW PKS Lampung (2015-sekarang)

- Dewan Pendidikan Provinsi Lampung (2016-2020)

- Anggota MUI Provinsi Lampung (2016-2018)

- DPD PKS Lampung Tengah

Riwayat Pekerjaan

- Anggota DPRD Provinsi Lampung (2014-2019)

- Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lampung Tengah(2009-2014)

- Anggota DPRD Kabupaten Lampung Tengah (2004-2009).

(Tribunlampung.co.id/endra zulkarnain)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved