Polda Lampung

Polres Lampung Tengah Polda Lampung Autopsi Jenazah Pelajar SMK di Kalirejo

Polres Lampung Tengah, Polda Lampung, menerima laporan seorang warga yang tak terima putranya MA (16) tewas dengan cara tak wajar.

zoom-inlihat foto Polres Lampung Tengah Polda Lampung Autopsi Jenazah Pelajar SMK di Kalirejo
Istimewa
Polres Lampung Tengah terima laporan seorang warga yang tak terima putranya MA (16) tewas dengan cara tak wajar.

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Polres Lampung Tengah, Polda Lampung, menerima laporan seorang warga yang tak terima putranya MA (16) tewas dengan cara tak wajar.

"Warga berinisial AS (38) tersebut tak terima lantaran jawaban pihak rumah sakit dan sekolah dinilai menyakitkan," ungkap Kasatreskrim Polres Way Kanan, Polda Lampung, AKP Edi Qorinas, Jumat (9/6/2023).

Bagaimana tidak, penjelasan dari pihak sekolah dan rumah sakit dinilainya bertolak belakang dengan kondisi fisik anaknya secara kasat mata.

Saat memandikan jenazah MA, kerabat mendapati ada sejumlah luka lebam di bagian perut korban dan dari mulut MA mengeluarkan darah bahkan dari kemaluan juga terdapat cairan darah.

Namun keterangan rumah sakit dan pihak tempat anaknya menuntut ilmu, mengatakan korban meninggal dunia akibat virus infeksi.

Polres Way Kanan Polda Lampung Beber Kronologi Sopir Travel yang Akhiri Hidup Tak Wajar di Rumahnya

Baca juga: Polres Metro Polda Lampung Imbau Warga Ikut Vaksinasi Covid-19

MA merupakan salah satu pelajar SMK di Kalirejo, sebelum tewas sempat mengikuti ekskul di sekolahnya yakni latihan fisik bersama 7 pelatih dan 7 murid lain. Dari sejumlah luka yang ada pada tubuh korban, ada dugaan akibat pengeroyokan.

MA tinggal di asrama sekolah tersebut. Berawal dari digelarnya latihan pencak silat, lalu entah bagaimana ceritanya hingga korban dibawa ke rumah sakit, Senin (29/5/2023) sekira pukul 01.30 WIB.

 

Hal tersebut diungkapkan oleh AS (38) ayah korban saat melaporkan peristiwa menyakitkan itu ke Unit Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Lampung Tengah, Rabu (31/5/2023)

 

AS yang juga didampingi paman korban mengaku kaget ketika mengetahui anaknya sudah tak bernyawa lagi dengan kondisi ada luka lebam saat di rumah sakit.

 

AS mengaku, kagetnya saat mempertanyakan kepada pihak sekolah dan rumah sakit yang merawatnya, bahwa penyebab kematian putranya tersebut diakibatkan oleh infeksi pembuluh darah.

 

Karena jawaban pihak sekolah dan Rumah sakit dinilai tak wajar, AS melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Lampung Tengah.

 

Berbekal laporan dari orang tua korban, polisi langsung bergerak menghimpun berbagai keterangan dari sejumlah saksi yang ada pada saat ekstrakulikuler olahraga fisik pencak silat.

 

Dalam hal ini, aparat kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi.

 

"Satu saksi yang diperiksa telah ditetapkan sebagai tersangka yakni seorang pelatih silat berinisial A," beber AKP Qorinas.

“Pelatih silat tersebut kini ditahan di rutan Mapolres Lampung Tengah guna pengembangan lebih lanjut,” katanya mewakili Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya.

Pihaknya juga memeriksa peserta latihan dan pelatih serta orang-orang yang berada di lokasi untuk dimintai keterangan.

Untuk mencari tahu penyebab kematian korban, Polres Lampung Tengah dan Polda Lampung membongkar makam MA dan melakukan autopsi.

Korban dimakamkan oleh keluarganya di pemakaman umum Gebang Atas Pesawaran, di Kampungnya, pada Kamis (8/6/2023).

Mengenai hasil outopsi sendiri, Satreskrim Polres Lamteng sedang menunggu hasil dari tim dokter yang melakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban.

(Tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved