Berita Lampung

10 Warga Lampung Barat Terkena DBD Selama 2023

Diskes Pemkab Lampung Barat mencatat sebanyak 10 kasus penyakit demam berdarah dengeu (DBD) terjadi di Lampung Barat, Lampung hingga Juni 2023.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id
Ilustrasi fogging DBD. Diskes Pemkab Lampung Barat mencatat sebanyak 10 kasus DBD. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Dinas Kesehatan (Diskes) Pemkab Lampung Barat mencatat sebanyak 10 kasus penyakit demam berdarah dengeu (DBD) terjadi di Lampung Barat, Lampung hingga Juni 2023.

Temuan kasus DBD di Lampung Barat ini disampaikan langsung oleh Kepala Diskes Pemkab Lampung Kepala dr Widyatmoko Kurniawan diwakili Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Ira Pertama Sari.

“Hingga saat ini, pihak kami Diskes Pemkab Lampung Barat telah menemukan 10 kasus DBD di Lampung Barat,” ujar Ira saat dikonfirmasi, Rabu (14/6/2023).

“10 kasus tersebut tersebar di tiap-tiap fasilitas kesehatan pada kecamatan yang ada di Lampung Barat,” tambahnya.

Ira merinci temuan kasus itu pada tiap-tiap wilayahnya, pertama di Puskesmas Liwa, Kecamatan Balik Bukit sebanyak tiga orang.

Selanjutnya Puskesmas Batu Brak dan Puskesmas Bandar Negeri Suoh (BNS) masing-masing satu orang.

“Kemudian di Puskesmas Buay Nyerupa, Kecamatan Sukau kami temukan sebanyak empat kasus,” jelas Ira.

“Terakhir di Puskesmas Air Hitam yang ada di Kecamatan Air Hitam ditemukan satu kasus,” sambungnya.

Sementara puskesmas lain yang ada di Lampung Barat masih terbilang aman karena belum ada masyarakat yang terjangkit.

Kemudian, ungkap Ira, Semua pasien yang terkena penyakit DBD itu saat ini sudah dalam keadaan yang sehat seperti semula.

Karena menurutnya, sewaktu merasa terkena penyakit, pasien-pasien itu langsung pergi ke fasilitas kesehatan untuk berobat.

“Pihak kami juga pasti langsung memberikan pengobatan dan perawatan bagi pasien yang terkena penyakit ini,” ungkap Ira.

“Karena memang penyakit DBD ini merupakan salah satu penyakit yang harus diwaspadai,” tambahnya.

Selain itu, jelas Ira, rata-rata warga atau pasien yang terkena penyakit ini masih didominasi oleh orang dewasa.

Pihaknya juga selama ini telah melakukan upaya-upaya pencegahan agar warga tidak terkena penyakit menular yang berasal dari nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus betina.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved