Berita Lampung
Profil AKBP Muhammad Ali, Wadirlantas Polda Lampung Penggila Tenis
AKBP Muhammad Ali dikenal sebagai sosok perwira polisi yang energik dan atletis. Namun, Ali mengaku lebih menyukai tenis.
Penulis: Daniel Tri Hardanto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Di balik kesibukannya sebagai Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Lampung, AKBP Muhammad Ali dikenal sebagai sosok perwira polisi yang energik dan atletis.
Hampir setiap waktu luangnya dimanfaatkan untuk berolahraga, mulai dari bulutangkis, sepakbola hingga tenis.
Namun, Ali mengaku lebih menyukai tenis.
Bahkan, ia bisa disebut penggila tenis.
Alasannya sangat sederhana. “Tenis lebih memacu adrenalin,” ucapnya kepada Tribunlampung.co.id beberapa waktu lalu.
Pria 46 tahun ini juga dikenal murah senyum serta mudah bergaul dengan siapa pun, termasuk dengan insan tenis di Lampung.
Ia kerap berlatih tenis bersama pengurus Pengprov Pelti Lampung di lapangan tenis Way Halim Permai, Bandar Lampung.
Sebut saja Ketua Umum Rizal Effendi, Sekretaris Umum Fadly Ricardy, Bendahara Umum Sabilil Fikri, Wakil Ketua Umum II Letkol Triano Iqbal, Wakil Ketua Umum III Aswin Pratama Tirta, dan sejumlah pengurus lainnya.
Ali adalah figur olahragawan yang sangat menjunjung sportivitas.
Saat berada di lapangan tenis, Ali selalu berusaha tampil semaksimal mungkin demi meraih kemenangan.
Seperti atlet mana pun, Ali tidak menyukai kekalahan.
Namun, jika pun harus kalah, ia tak pernah menyesalinya.
Ali akan dengan sportif mengakui kehebatan lawannya.
Mantan Kapolres Temanggung itu juga kerap berseloroh sengaja mengalah demi menjaga pertemanan.
“Biasa, jaga pelanggan. Kan nggak enak kalo menang terus,” ujar Ali seraya tersenyum.
Namun, bukan Ali namanya kalau tidak menyukai tantangan.
Pria kelahiran Purworejo, 10 Januari 1977 itu akan menantang kembali lawannya untuk rematch atau tanding ulang.
Rasa penasarannya begitu besar, sehingga ia selalu meminta revans jika kalah.
Ali juga dikenal sebagai sosok yang tak kenal lelah.
Karena terbiasa berolahraga sejak kecil, Ali dianugerahi fisik yang sangat kuat dan selalu bugar.
Tak jarang ia bisa bemain tenis empat hingga enam set dalam satu kesempatan.
Sepak terjang Ali di pertenisan Lampung bukan sekadar melampiaskan hobi.
Suami Yose Felycia ini juga tercatat beberapa kali meraih prestasi.
Berpasangan dengan Kombes (Purn) Yasril, Ali keluar sebagai juara nomor ganda putra eksekutif Kapolda Lampung Cup 2022.
Bukan hanya itu, Ali/Yasril juga menjuarai Wali Kota Metro Cup 2022.
Perkenalan dengan Tenis
Sebelum mengenal tenis, Ali lebih dahulu menekuni olahraga sepakbola dan bulutangkis.
Namun, ia mengaku lebih menyukai tenis.
Ali bercerita, perkenalannya dengan tenis terjadi saat ia menjabat sebagai Kapolsek Kasihan, Bantul, Yogyakarta, pada tahun 2005.
Kala itu, pangkatnya masih ajun komisaris polisi (AKP).
“Waktu itu saya diajak anggota main tenis. Anggota saya itu emang pinter main tenis. Saya dipinjami raket sama dia. Kami latihan di lapangan tenis PTPN Madukismo,” kenang Ali.
Menurut Ali, tenis adalah olahraga yang sangat menantang.
Selama satu bulan pertama, ia berlatih rutin tiga kali seminggu.
Tak butuh waktu lama bagi Ali untuk beradaptasi dan menguasai teknik pukulan tenis seperti forehand, backhand, servis, dan voli.
Riwayat Karier
Ali memiliki karier kepolisian yang cukup cemerlang.
Namun, sebagian besar jabatannya bersentuhan dengan bidang lalu lintas.
Selepas menjabat Kapolsek Kasihan, Ali melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)-PTIK.
Selama kurang lebih satu tahun (2006-2007) di kampus PTIK yang berada Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu, Ali selalu menyempatkan waktu berlatih tenis dan juga sepakbola.
Setelah lulus, pada Juli 2007 Ali dipercaya menempati posisi baru sebagai Kasatlantas Polres Tanjungjabung Barat, Jambi.
Pada 2008, Ali kembali menjabat Kasatlantas di Polres Merangin, Jambi.
Dua tahun berselang, ia mendapat posisi sebagai Kasatlantas di Polres Muaro Jambi.
Pada akhir 2010, Ali naik jabatan menjadi Kabag Ops Polres Muaro Jambi.
Setahun kemudian, ia mendapat promosi kenaikan pangkat menjadi komisaris polisi (kompol).
Pada 2012, Ali kembali mendapat amanah menjadi Kepala Seksi BPKB di Ditlantas Polda Jambi.
Lalu pada 2014, ia dipercaya menjabat Koordinator Staf Pribadi (Koorspri) Kapolda Jambi.
Pada 2015, Ali diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi Republik Indonesia atau Sespim Lemdiklat Polri.
Selepas tujuh bulan sekolah di Sespim, Ali langsung diberi tanggung jawab menjadi Kabag Binops Polda Lampung.
Pada Januari 2016, Ali resmi menyandang pangkat ajun komisaris besar polisi (AKBP).
Masih di tahun yang sama, Ali bergeser ke Polda Jawa Tengah sebagai Kabag Binops Bimas.
Ia juga sempat menjabat sebagai Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) sebelum ditunjuk sebagai Kapolres Temanggung pada 2019.
Karier Ali terus menanjak, hingga akhirnya menjabat Wadirlantas Polda Lampung pada November 2020.
Tugu Helm
Selama bertugas menjadi anggota Polri, Ali mengalami banyak suka dan duka.
Salah satu pengalaman paling berkesan dirasakan Ali saat menjabat Kasat Lantas Polres Merangin, Jambi pada 2008 silam.
Kala itu Polri sedang gencar-gencarnya menyosialisasikan UU Nomor 22 Tahun 2009.
Pasal 106 ayat 8 UU No 22/2009 menyebutkan: “Setiap orang yang mengemudikan sepeda motor dan penumpang sepeda motor wajib mengenakan helm yang memenuhi standar nasional Indonesia.”
Ali menceritakan, ketika itu kebanyakan masyarakat di Merangin masih akrab dengan helm batok atau biasa disebut helm proyek alias tidak standar.
Sebagai Kasat Lantas, Ali pun berinisiatif untuk menyosialisasikan UU Nomor 22 Tahun 2009.
Setelah sosialisasi selama tiga bulan, pihaknya langsung melakukan penertiban helm di jalan.
“Pengendara sepeda motor dikasih opsi ditilang atau menyerahkan helm. Masyarakat cenderung (memilih opsi) menyerahkan helm,” kata Ali.
Dalam tempo tiga bulan, terus Ali, personelnya berhasil mengumpulkan ribuan helm tidak standar dari masyarakat.
Tak mau helm-helm sitaan itu sia-sia, Ali pun melontarkan ide cemerlang.
Alih-alih dibuang, ribuan helm itu disusun sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah tugu.
Tugu helm itu terpajang di depan Mapolres Merangin, Jambi.
“Tugu helm itu dapat apresiasi dari Dirlantas (Polda Jambi). Sejak itu, seluruh jajaran diperintahkan melakukan hal yang sama,” tutur Ali.
Satu hal yang membuat Ali bangga, sejak saat itu masyarakat lebih tertib dengan menggunakan helm standar.
Berjuang di Masa Pandemi
Ali juga pernah mendapat pengalaman berkesan saat menjabat Kapolres Temanggung pada Maret 2020.
Saat itu, pandemi Covid-19 baru merebak di Indonesia.
Merespons situasi tersebut, Ali pun memerintahkan jajarannya untuk melakukan rapid test masif secara jemput bola.
Hasilnya, banyak warga yang masuk karantina karena terindikasi positif Covid-19.
Dari sekitar 700 orang yang dirapid test, sebanyak 90 orang dinyatakan positif.
Sebanyak 20 orang di antaranya mengalami gejala berat.
Tak pelak, Temanggung pun sempat masuk zona merah.
Namun, Temanggung tergolong daerah yang paling rendah dari sisi persentase positif Covid-19.
Perjuangan Ali memerangi Covid-19 berlanjut saat menjabat sebagai Wadirlantas Polda Lampung pada November 2020.
Kala itu Presiden Joko Widodo memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Ali bercerita, ia pernah selama tiga bulan berada di jalanan untuk melakukan swab terhadap para pelaku perjalanan.
“Waktu itu ada larangan mudik dan ada pemberlakuan swab pas tahun 2021,” ujar Ali.
“Kami waktu itu dikasih target 100 ribu orang untuk diswab. Jadi 24 jam kami di jalan, mulai dari wilayah rest area (Jalan Tol Trans Sumatera) sampai Pelabuhan Bakauheni,” bebernya.
Kerja keras Ali dan jajarannya terkait pelaksanaan swab dan larangan mudik bagi pelaku perjalanan kala itu diganjar penghargaan dari Kemenhub.
Waktunya Pindah Tugas
Sudah hampir tiga tahun Ali menjabat sebagai Wadirlantas Polda Lampung.
Masa yang cukup lama bagi seorang perwira menengah sepertinya.
Mungkin sudah waktunya bagi Ali meraih pangkat yang lebih tinggi, yakni komisaris besar (kombes).
Namun, untuk saat ini, hanya Kapolri yang tahu akan ke mana Ali pergi.
Satu hal yang pasti, insan tenis di Lampung akan merindukan masa-masa yang telah dilewati bersama.
Bermain tenis bersama, makan bersama, dan tertawa bersama.
Mereka berharap suatu saat nanti Ali kembali bertugas di Lampung.
Biofile
Nama: AKBP Muhammad Ali
TTL: Purworejo, 10 Januari 1977
Istri: Yose Felycia
Anak: Alia Azzahra
Jabatan Terakhir: Wadirlantas Polda Lampung
Hobi: tenis, bulutangkis, sepakbola, nonton
Alamat: Asrama Tribrata Polda Lampung, Jalan Soekarno-Hatta, Bandar Lampung
Riwayat Karier
- Kapolsek Kasihan (2005)
- Kasatlantas Polres Tanjungjabung Barat, Jambi (2007)
- Kasatlantas Polres Merangin, Jambi (2008)
- Kasatlantas Polres Muaro Jambi (2010)
- Kabag Ops Polres Muaro Jambi (2010)
- Kasi BPKB Ditlantas Polda Jambi (2012)
- Koorspri Kapolda Jambi (2014)
- Kabag Binops Polda Lampung (2015)
- Kabag Binops Bimas Polda Jawa Tengah (2016)
- Kasat PJR Polda Jawa Tengah (2016)
- Kapolres Temanggung (2019)
- Wadirlantas Polda Lampung (2020)
(Tribunlampung.co.id/Daniel Tri Hardanto)
Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini 28 Agustus 2025, Sebagian Besar Wilayah Berawan |
![]() |
---|
Polres Mesuji Lampung Tangkap Adik Bacok Kakak Gegara Kesal Ditegur Buang Beras |
![]() |
---|
Wali Kota Hadiri Pemusnahan BB Kejahatan, Pil Kecetit dan Pistol Korek Api Dihancurkan |
![]() |
---|
Respons Manajemen RSUDAM Lampung Usai Oknum Dokter Dipolisikan |
![]() |
---|
Diskes Bandar Lampung Data Tidak Ada Anak Cacingan dalam 5 Tahun Terakhir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.