Berita Lampung
Realisasi PAD Diskoperindag Lampung Barat 27 Persen, Terbesar dari Retribusi Pasar
Kabid Pasar Diskoperindag Pemkab Lampung Barat Salaffudin mengatakan, tahun ini pihaknya ditarget PAD sebesar Rp 767.087.172.
Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Pemkab Lampung Barat saat ini sudah mencapai 27 persen.
Kabid Pasar Diskoperindag Pemkab Lampung Barat Salaffudin mengatakan, tahun ini pihaknya ditarget PAD sebesar Rp 767.087.172.
“Dari target tersebut, PAD yang telah terkumpul di Diskoperindag sebesar Rp 209.710.077,” ujar dia, Senin (26/6/2023).
“Sehingga jika dipersentasekan pendapatan yang telah masuk untuk tahun ini sudah mencapai 27 persen dari target,” sambungnya.
Salaffudin menjelaskan, target realisasi PAD Diskoperindag yang paling besar berada dari retribusi pasar.
Dari target sebesar Rp 704.712.172, realisasinya Rp 194.941.600.
Rinciannya, kebersihan dari target Rp 52.800.000 sudah terealisasi Rp 15.756.000.
Lalu hamparan dari target Rp 52.800.000 sudah terealisasi 15.736.000.
“Los dengan target Rp 167.251.200, realisasi mencapai Rp 37.209.600. Kios dari target Rp 72.460.972, realisasi masih 0,” sebutnya.
Kemudian, ruko dari target Rp 104.400.000 sudah mencapai target.
Toko dari target Rp 255.000.000, sudah terealisasi Rp 21.840.000.
Selain retribusi pasar, ada beberapa retribusi lainnya yang sudah masuk.
Di antaranya, tera dari target Rp 4.400.000 sudah terealisasi Rp 1.700.000.
Jasa BLUD dari target Rp 35.575.009 sudah terealisasi Rp 3.100.000.
Selanjutnya non-operasional dari target Rp 5.000.000 sudah terealisasi Rp 2.407.477.
Lamban kemasan dari target Rp 12.000.000 sudah terealisasi Rp 4.761.000.
Terakhir, retribusi dari rumah dinas dengan target Rp 5.400.000 sudah terealisasi Rp 2.800.000.
Meskipun persentase masih terbilang rendah, kata dia, pendapatan Diskoperindag termasuk yang paling besar ketimbang dinas lain.
“Memang kalau dari persentase kita ini masih rendah. Namun dari segi pendapatan atau rupiah, kami paling besar dibanding dinas-dinas lain,” kata dia.
“Kita kan besarnya di ruko dan toko. Makanya kalau mereka sudah bayar kemungkinan bisa masuk lebih banyak lagi,” sambungnya.
Selain itu, Salaffudin menjelaskan, jatuh tempo penarikan retribusi pasar pada September.
Maka dari itu, masih ada beberapa retribusi yang realisasinya belum maksimal dikarenakan ini masih pertengahan tahun.
Ia pun optimistis tahun ini Diskoperindah Pemkab Lampung Barat bisa mencapai target PAD.
“Ya karena jatuh temponya masih september ini, jadi tahun ini kami optimis bisa mencapai target tersebut,” pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)
Polda Dalami Modus Penyelundupan Pupuk dari Lampung ke Bangka Belitung |
![]() |
---|
Purwopedia Jadi Pusat Kegiatan Literasi di Pesawaran |
![]() |
---|
Karantina Lampung Gagalkan Pengiriman 10,8 Ton Ceker Ayam Ilegal |
![]() |
---|
Harga Ubi Kayu Disepakati Rp 1.350 per Kg, DPRD Lampung Dorong Pabrik BUMN Singkong |
![]() |
---|
Kementan Tetapkan Harga Singkong di Lampung Rp 1.350 per Kg, Begini Kata DPRD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.