Pekerja Tewas di Bandar Lampung

Pengawas Renovasi Gedung Sekolah Azzahra Diperiksa Disnaker Lampung Selama 7 Jam

Disnaker  Provinsi Lampung periksa pengawas dan perencana renovasi gedung sekolah Azzahra, Bandar Lampung yaitu Rahmat selama tujuh jam.

Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id
Pengawas revovasi Sekolah Azzahra, yaitu Rahmat seusai diperiksa di Disnaker Provinsi Lampung, Kamis (13/7/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker)  Provinsi Lampung periksa pengawas dan perencana renovasi gedung sekolah Azzahra, Bandar Lampung.

Pemeriksaan terhadap pengawas renovasi gedung sekolah Azzahra, yakni Rahmat dilakukan di kantor Disnaker Provinsi Lampung pada Kamis (13/7/2023).

Rahmat selaku pengawas renovasi sekolah Azzahra, Bandar Lampung diperiksa selama tujuh jam sejak pukul 10. 00 WIB hingga pukul 17. 00 WIB di Disnaker  Provinsi Lampung.

Adapun pemeriksaan tersebut terkait peranan Rahmat sebagai pengawas dalam proyek renovasi sport area di sekolah Azzahra Bandar Lampung.

Seusai pemeriksaan, Rahmat membantah dimintai keterangan terkait pengawasan renovasi gedung Azzahra.

"Di luar kapasitas gua, gua di teknik bangunan, enggak ada hubungannya dengan pengawasan," ujar Rahmat, Kamis (14/7/2023).

Sementara itu Kasi Penindakan dan Penegakan Hukum Disnaker Lampung, Helmi Adi membenarkan adanya pemeriksaan terhadap pengawas renovasi sekolah Azzahra tersebut.

"Pemeriksaan berkaitan dengan tanggung jawabnya (Rahmat) dalam renovasi gedung sekolah Azzahra," ujar Helmi, Jumat (14/7/2023).

"Kemudian terkait bagaimana awalnya perencana gedung renovasi sekolah Azzahra," imbuhnya.

Selain memanggil pengawas, Helmi menuturkan bahwa pihaknya juga memanggil pihak pemasang instalasi lift.

Namun kata Helmi, pihak pemasangan instalasi lift tidak hadir saat dipanggil pada Kamis kemarin.

"Karena dari pemasangan instalasi lift tidak hadir jadi kita jadwalkan ulang pemanggilannya," katanya.

Lebih lanjut, Helmi menjelaskan bahwa informasi rencana pembuatan lift memang untuk mengangkat kebutuhan material barang.

Hal itu ditujukan untuk mempercepat pengangkutan bahan material ke lantai lima tempat gedung renovasi sekolah Azzahra.

Menurut Rahmat, permintaan itu sendiri dilayangkan oleh pihak vendor kepada pihak sekolah agar para tukang bangunan mudah mengambil material.

"Pihak vendor meminta sekolah Azzahra untuk dibantu, karena ada kesulitan para pekerja, maka dari Azzahra membuat hois crane (alat untuk memindahkan barang)," pungkasnya

Diketahui sebelumnya, insiden lift terjatuh di sekolah Azzahra Bandar Lampung mengakibatkan 9 orang pekerja menjadi korban.

Peristiwa itu terjadi di Sekolah Islam Azzahra di Jalan Mayjend D.I Panjaitan, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung terjatuh, Rabu (5/7/2023) sore.

Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 7 pekerja bangunan meninggal dunia.

Sementara 2 korban lainnya mengalami kritis dan telah mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Bumi Waras Bandar Lampung.

( Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved