Kecelakaan Kereta di Lampung Selatan

Polisi Selidiki Mobil Tertemper Kereta Api di Natar Lampung Selatan, Dugaanya Mati Mesin

Polisi selidiki mobil tertemper kereta api di Natar Lampung Selatan dan hasil pemeriksaan saksi karena mobil mati mesin.

|
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Dok Polsek Natar
Polisi selidiki mobil tertemper kereta api di Natar Lampung Selatan dan hasil pemeriksaan saksi karena mobil mati mesin. 

Hal itu dari keterangan Satlantas Polres Lampung Utara yang mengaku baru pertama kali terjadi kecelakaan kereta api di lokasi Kilometer 81+0/1 Pj Bba-Kag (antara stasiun Kalibalangan dan Blambangan Pagar Lampung Utara).

PT KAI Lampung dan Satlantas Lampung Utara menyebut jika lokasi kecelakaan merupakan perlintasan tidak resmi.  

Kecelakaan kereta api penumpang Kuala Stabas dengan truk yang mengangkut tebu di Lampung Utara terjadi sekitar pukul 15.10 WIB, Selasa (18/7/2023).

Kasatlantas Polres Lampung Utara Iptu Joni Charter menyebutkan, kecelakaan kereta api di tempat itu baru pertama kali terjadi.

Ia mengimbau kepada warga baik pengemudi motor maupun pengendara mobil sebaiknya memerhatikan kondisi perlintasan kereta api.

“Apabila sudah dengar bunyi klakson kereta api kendaraan wajib berhenti,” ujarnya.

Terlebih lagi apabila perlintasan kereta api tanpa palang pintu, tentu harus lebih waspada.

Jangan sampai terobos perlintasan, perhatikan apakah ada kereta lewat atau tidak.

Ia mengatakan, jika perlintasan yang terjadi kecelakaan bukan perlintasan resmi.

“Ini jalan perladangan. Tapi sering dilewati kendaraan,” katanya.

PT KAI (Kereta Api Persero) Drive IV Tanjungkarang membenarkan peristiwa kecelakaan kereta api dengan truk di Lampung Utara.

Diketahui, kecelakaan kereta api penumpang dengan truk di Lampung Utara terjadi sekitar pukul 15.10 WIB, Selasa (18/7/2023).

Pantauan Tribunlampung.co.id, kereta api penumpang dipisahkan dua gerbong awal dekat lokomotif pasca kecelakaan dengan truk di Lampung Utara.

Humas PT KAI Drive IV Tanjung Karang, Reza Fahlepi mengatakan, kecelakaan tersebut antara kereta api tertemper (tabrakan) truk bermuatan tebu.

"Mendapat info dari kru KA Kuala Stabas/Plb S8A/Tnk-Bta tertemper mobil jenis (Fuso) bermuatan tebu," Ujar Reza melalui keterangan tertulis,  Selasa, (18/7/2023).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved