Universitas Lampung

FEB Unila Gelar Stabek ke-7, Persiapkan SDM Berkualitas 

FEB Unila dalam stabek tahun 2023 ini mengusung tema "Tantangan ekonomi global bagi Indonesia, pemerataan pembangunan untuk kesejahteraan.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Endra Zulkarnain
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Dekan FEB Unila Nairobi foto bersama narasumber seminar teknologi akuntansi bisnis ekonomi dan komunitas (Stabek) ke-7 di kampus FEB Unila, Kamis (10/8/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (FEB Unila) menggelar seminar teknologi akuntansi bisnis ekonomi dan komunitas (Stabek) ke-7 di kampus FEB Unila, Kamis (10/8/2023). 

FEB Unila dalam stabek tahun 2023 ini mengusung tema "Tantangan ekonomi global bagi Indonesia, pemerataan pembangunan untuk kesejahteraan yang berkelanjutan".

Dekan FEB Unila Nairobi mengatakan, pihaknya menggelar Stabek ke-7 ini untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas. 

"Dengan SDM yang handal dengan indikator baik harapannya produtivitas keilmuan juga harus meningkat," kata Dekan FEB Unila Nairobi saat diwawancarai Tribun Lampung di Bandar Lampung, Kamis (10/8/2023). 

Ia mengatakan, pihaknya menginginkan  semua peserta sebanyak 90-an se- Indonesia.

Peserta mengikuti seminar ini melalui zoom dan offline bisa mengaplikasikan materi Stabek 2023.

"Harapannya dengan seminar ini peserta bisa dimuat jurnalnya hingga tereputasi dan harapannya tercapai indikator kinerja utama (IKU) peserta dan IKU FEB Unila," kata Nairobi.

Nairobi mengatakan, pihaknya menggelar Stabek ini karena situasi perekonomian semakin terpolarisasi untuk menghadapi globalisasi.

"Karena kontribusinya dipersiapkan untuk SDM secara baik dan kami sengaja mengundang Deputi PMK Warsito untuk memberikan materi tentang bagaimana menyiapkan SDM yang handal," kata Nairobi. 

Indikator produktifitas semakin meningkat, dengan data saat ini di Indonesia produktivitasnya terendah.

"Sangat jauh dibandingkan dengan Singapura dan negara-negara lainnya," kata Nairobi. 

Nairobi mengatakan, indeks pembangunan manusia (IPM) Lampung saat ini diangka 72,9 persen.

"IPM Lampung masih rendah, sedangkan IPM Jakarta dan Yogyakarta diangka 80 persen," kata Nairobi.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito mengatakan, pemerintah Indonesia bersyukur perekonomian telah tumbuh 5,17 persen. 

"Dan ini tentunya merupakan keberhasilan pemerintah di dalam melaksanakan program prioritas nasional," kata Warsito. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved