Berita Lampung
Mirisnya Anak-anak Nelayan Mandi Bareng Sampah di Pantai Taman Kabarti Bandar Lampung
Mereka dengan riangnya bermain di pantai yang berada di Kelurahan Panjang Selatan, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung itu.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pemandangan cukup miris terlihat di Pantai Taman Kabarti, Bandar Lampung, Senin (14/8/2023).
Sejumlah anak dengan riangnya bermain di pantai yang dipenuhi sampah.
Meski begitu, kondisi itu tak menyurutkan niat anak-anak nelayan berenang di Pantai Taman Kabarti.
Mereka dengan riangnya bermain di pantai yang berada di Kelurahan Panjang Selatan, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung itu.
Kepada Tribunlampung.co.id, anak-anak itu mengaku sudah terbiasa mandi di air pantai yang bercampur sampah.
Salah satu anak bernama Lutfi (9) mengatakan, hampir setiap hari ia dan teman-temannya bermain dan mandi di pantai yang bercampur sampah plastik.
Ia mengaku bersama teman-temannya setiap sore hari selalu berenang dan main air di Pantai Taman Kabarti yang bertumpukan sampah.
"Udah biasa mandi di pantai mah. Tiap sore sama teman-teman," ujar Lutfi.
Hal senada diungkapkan Alif (9), salah satu anak nelayan di Pantai Taman Kabarti.
"Seringlah mandi di pantai mah. Hampir setiap hari sama teman-teman. Seru," ucapnya.
Dafa (10), teman sebaya mereka, mengungkapkan hal yang sama.
"Kadang mandi sambil ngumpulin sampah. Bolang aja kita mah. Yang penting seru," ucapnya.
Ditanya apakah mereka tidak dimarahi orang tuanya lantaran mandi di pantai bersampah, anak-anak Pantai Taman Kabarti kompak mengiyakannya.
"Ya dimarahin sama ibu yang pasti. Cuma namanya seru, kita ulangin lagi," ujar Dafa.
Sementara, salah satu warga di Pantai Taman Kabarti bernama Edi (50) mengaku anak-anak di sekitar pantai sudah biasa mandi di air yang bercampur sampah.
"Dilarang sama orangtuanya sudah jelas. Tetapi namanya anak-anak, ya bagaimana," ucapnya.
Dari pantauan Tribunlampung.co.iddi lokasi, air di Pantai Taman Kabarti Bandar Lampung terlihat keruh dengan warna cokelat kehitaman.
Terlihat pula tumpukan sampah menghiasi bibir pantai.
Tak juga sedikit paku dan pecahan kaca bekas botol di pantai tersebut. Hal itu mengharuskan orang yang melintas harus berhati-hati.
Sebabkan Iritasi Kulit
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Lampung angkat bicara terkait anak-anak di wilayah Pesisir Bandar Lampung yang kerap kali berenang di pantai yang penuh sampah.
Koordinator Humas, Publikasi, dan IT PAPDI Lampung dr Solechin Prasetyo mengatakan, kebiasaan anak-anak yang kerap kali berenang di pantai yang penuh sampah sangatlah berbahaya.
Hal itu lantaran dapat menimbulkan efek jangka pendek maupun jangka panjang bagi anak-anak di daerah pesisir Bandar Lampung.
"Secara medis, air yang tercemar dan terkontaminasi sampah itu terdapat beberapa bahaya," kata Solechin, Senin (14/8/2023).
Ia menjelaskan, terdapat lima bahaya utama dampak dari anak-anak mandi di air yang terkontaminasi sampah.
"Untuk jangka pendek, ada beberapa bahaya yang bisa terjadi pada anak-anak yang mandi di air yang bercampur sampah," ucapnya.
"Pertama, yakni dampak langsung ke kulit. Itu dapat menyebabkan iritasi kulit," katanya.
Kemudian, dapat juga menyebabkan infeksi dari bakteri yang terdapat di sampah.
Lalu yang paling berbahaya, yakni anak-anak bisa terkena benda tajam seperti paku, besi, dan jarum yang dapat mengakibatkan tetanus.
"Selain itu juga dapat menimbulkan infeksi saluran napas, sesak, dan lainnya. Lalu pada pencernaan, anak-anak bisa muntah dan diare," jelasnya.
Terakhir, ia menyebut, mandi di pantai yang penuh sampah dapat menimbulkan infeksi saluran kencing.
Solechin menjelaskan, imunitas atau kekebalan anak-anak di daerah yang kotor memang sudah terbentuk.
Akan tetapi, masyarakat juga harus mempertimbangkan bahaya jangka panjang yang ditimbulkan.
"Kalau diare, muntah dan sebagainya, anak-anak di lingkungan yang kotor sudah terbentuk kekebalan tubuhnya. Tetapi kita lihat jangka panjangnya saat mereka tumbuh dewasa. Itu bisa memengaruhi otak, kecerdasan, nutrisinya, perkembangan badannya dan lainnya," katanya.
Oleh sebab itu, ia mengimbau anak-anak di pesisir Bandar Lampung untuk terus menjaga kebersihan dan kesehatan.
"Jaga kebersihan yang paling penting. Dari mulai cuci tangan sebelum makan, mandi dengan sabun. Dan yang paling penting juga harus diimbangi dengan pendidikan dan pengetahuan juga," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Riana Mita Ristanti)
Anggota Komisi VI DPR RI Dukung Inovasi Pengelolaan Limbah Sampah di Tol Bakter |
![]() |
---|
Alisha Nathania Handoko Siap Harumkan Nama Lampung di Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Menteri Abdul Karding Beri Peluang Mahasiswa Itera Berkarier di Luar Negeri |
![]() |
---|
Calo Migran Indonesia Marak Karena Minimnya Pengetahun Warga |
![]() |
---|
Dalam Empat Tahun Pengguna QRIS Lampung Melesat Lima Kali Lipat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.