Penyebab dan Cara Atasi Diare pada Anak

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Diare adalah salah satu penyakit yang bisa menyerang semua orang, termasuk anak-anak.

dr Huminsa Ranto, Sp.A, M.Sc dari Rumah Sakit Mardiwaluyo Metro mengatakan, diare adalah buang air besar dengan konsistensi cair lebih dari tiga kali sehari 

Diare disertai dengan sakit perut, dan bisa juga disertai dengan demam. 

Diare bisa disebabkan makanan yang dimakan, atau tangan dan benda yang masuk ke mulut yang sudah terkontaminasi virus dan bakteri.

Diare juga bisa disebabkan makan makanan basi, karena di makanan basi ada bakteri

Ada juga diare yang disebabkan karena alergi makanan tertentu, yang biasanya tanpa disertai dengan demam.

Diare ada yang tanpa dehidrasi, yang ditandai dengan tidak lemas, tidak rewel, masih tampak seperti biasa, masih buang air kecil terutama di 6 jam pertama, saat menangis masih bisa keluar air mata, dan masih mau minum.

Orangtua harus bisa melihat tanda-tanda ini, karena jika tidak mengalami tanda-tanda ini maka artinya anak sudah mengalami diare yang disertai dehidrasi. 

Diare yang disertai dengan dehidrasi yang harus sesegera mungkin dibawa ke dokter sebelum dehidrasi menjadi berat.

Sedangkan diare yang tanpa dehidrasi tidak perlu dibawa ke dokter, karena yang terpenting orangtua bisa memastikan cairan yang masuk ke tubuh anaknya cukup.

"Cairan itu bisa apa saja, bisa air putih, kuah sop, susu, oralit, dan sebagainya," ujar dokter yang sedang menempuh pendidikan di Konsultan Tumbuh Kembang Anak di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, Sabtu, 19 Agustus 2023.

Jika orangtua ingin memberikan susu untuk anak, susunya jangan dibuat sampai kental.

"Saya selalu menyarankan untuk orangtua buatlah susu sesuai dengan petunjuk yang ada di kotak susunya," ujar dr Ranto.

Cara Cegah Diare

Diare pada anak bisa dicegah caranya dengan memastikan makanan yang dimakan anak dalam keadaan bersih dan tidak basi.