Berita Terkini Nasional

Panglima TNI dan Kapolri Hadiri Bakti Kesehatan dan Sosial yang Digelar Altar 89

Kapolda Jawa Barat Irjen Akhmad Wiyagus yang juga tercatat sebagai Angkatan 89 juga hadir dalam acara itu.

Tangkapan layar Video
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (kiri) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kanan) saat melakukan kunjungan ke Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Sabtu (26/8/2023) dalam agenda ALTAR ‘89. 

Tribunlampung.co.id, Tasikmalaya - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Yudo Margono dan Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan kunjungan ke Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Sabtu (26/8/2023).

Kehadiran dua kepala instansi tersebut dalam rangka menghadiri agenda kegiatan bakti kesehatan dan bakti sosial Alumni Taruna Akabri tahun 1989 atau disebut Alumni Lembah Tidar 1989 (ALTAR 89).

Pusat kegiatan berlangsung di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar) pada Sabtu (26/8/2023) dengan total target peserta Bakti Kesehatan lebih dari 10.000 orang pada 3 lokasi.

Hadir pula dalam kesempatan itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Akhmad Wiyagus yang juga tercatat sebagai Angkatan 89.

Bertajuk ‘Pengabdian TNI dan Polri Tiada Henti untuk Indonesia Maju’, Laksamana Yudo serta Jenderal Sigit menyempatkan untuk berpidato terkait kesatuan dan persatuan.

“Untuk menghadapi pesta demokrasi (red: Pemilu 2024 mendatang), tentunya kami sudah memberikan saran kepada seluruh jajaran, khususnya saya di seluruh jajaran TNI,” jelas Yudo seperti dikutip TribunPriangan.com di tengah pidatonya pada Sabtu (26/8/2023).

Ia juga mengaku bahwa pihaknya telah memberikan pemahaman-pemahaman tentang netralitas TNI.

“Karena kuncinya adalah netralitas TNI. Nah, kalau TNI-Polri netral, saya yakin keamanan dalam Pemilu sampai akhir nanti bisa kita jamin,” paparnya.

Sigit kemudian menambahkan, bahwa pihaknya menilai jika masyarakat saat ini sudah cerdas.

“Pemilu 2024, saya kira masyarakat sekarang sudah sangat cerdas ya dan sangat memahami bahwa yang namanya polarisasi (red: pembagian atas dua bagian yang berlawanan) di dalam satu kegiatan pemilihan, ini tentunya harus kita jaga,”kata Sigit.

“Walaupun kita semua mungkin memiliki perbedaan di dalam menentukan pilihan, namun yang namanya persatuan-kesatuan, menjaga jangan sampai ada perpecahan, ini harus terus dilakukan,” lanjutnya.

Sigit juga menilai jika para kontestan yang ikut dalam Pemilu 2024 mendatang memiliki kesadaran untuk menjaga persatuan-kesatuan.

“Saya kira para elite, utamanya para kontestan yang ikut dalam perhelatan ini, sangat sadar dan kita jaga sama-sama agar situasi, kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang ada bisa terus kita kelola,” lengkapnya.

Walaupun ada perbedaan dalam pemilihan, tambah Sigit, namun persatuan dan kesatuan semuanya harus tetap terjaga dan kondusif.

Hal tersebut mengingat modal penting untuk persatuan-kesatuan NKRI ke depannya.

“Siapapun presidennya, itu akan membutuhkan stabilitas politik, hukum, dan Kamtibmas sebagai prasyarat utama,” pungkas Sigit. (*)

Artikel ini telah tayang di priangan.tribunnews.com

(Tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved