Siswa SPN Lampung Meninggal
Dokter Sebut Siswa SPN Lampung Meninggal karena Jantung Membesar
Ia menjelaskan, tim RSUP Adam Malik telah menyimpulkan kematian Advent karena penyakit jantungnya.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dokter spesialis Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, dr M Nasib Situmorang, menyampaikan bahwa siswa SPN Lampung, Advent Pratama Telaumbanua, meninggal karena jantung membesar.
"Kami melakukan pemeriksaan dalam atau autopsi terhadap jenazah dan kami temukan jantungnya membesar," kata Nasib dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Senin (28/8/2023).
Ia menjelaskan, tim RSUP Adam Malik telah menyimpulkan kematian Advent karena penyakit jantungnya.
"Kami pada 16 Agustus 2023 mendapatkan jenazah dari Lampung dikirim ke RSUP Adam Malik pukul 10.30 WIB," jelas Nasib.
Pihaknya meminta surat permintaan visum dari Polda Lampung.
Polda Lampung akhirnya mengeluarkan surat itu pada 16 Agustus 2023 pukul 23.30 WIB.
"Lalu atas permintaan keluarga, akhirnya autopsi dilakukan pada malam itu juga," tutur Nasib.
Pihak keluarga beralasan autopsi dipercepat karena jenazah akan dibawa ke Nias melalui jalur laut.
"Pada 17 Agustus 2023 pada pukul 00.00 WIB, kami melakukan autosupi terhadap Advent," tuturnya.
"Jadi dari hasil pemeriksaan, di tubuh Advent kami menemukan luka di tangan, punggung tangan, dagu, bibir, dan kening itu adalah luka baru," kata Nasib.
"Kami juga menemukan luka di punggung tangan sebelah kanan kiri, luka di pinggang bagian belakang adalah luka lama," tambahnya.
"Karena curiga, kami lakukan pemeriksaan patologi anatomi. Makanya permintaan hasil visum tidak dapat dikeluarkan. Kami menunggu hasil patologi anatomi," kata Nasib.
Lapor Kapolri
Pihak keluarga Advent Pratama Telaumbanua (APT) tidak puas dengan hasil autopsi dari Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik, Medan, Sumatera Utara.
Mereka pun berniat melaporkan kasus ini ke Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Advent, siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Lampung, tewas saat menjalani pendidikan.
Keluarga Advent juga tidak puas dengan hasil gelar perkara yang dilakukan oleh Polda Lampung, Senin (28/8/2023).
"Kami kurang puas dengan hasil dari autopsi dan juga gelar perkara yang dilakukan oleh Polda Lampung," kata Rahmat Telaumbanua, paman korban, saat diwawancarai seusai konferensi pers di Mapolda Lampung, Senin (28/8/2023).
Ia mengatakan, pihaknya berencana melaporkan kasus ini ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kemungkinan besar akan mengadukan kasus ini kepada pihak Kapolri dan Pak Presiden," imbuhnya.
Ia melanjutkan, keluarga sangat kecewa dengan hasil autopsi.
"Kalau menurut mereka, korban (tewas) karena ada sit up dan push up, makanya ada tulang ekor hitam. Kalau saya setiap kali shit up tidak seperti itu dampaknya," ungkap Rahmat.
Ia menyebutkan, adanya lebam pada bagian tubuh korban itu dikarenakan sudah terbiasa shit up tidak rata.
"Akan tetapi luka lebam di bagian pinggang tersebut belum terjawab. Katanya akibat benda kecil. Tetapi bukan itu yang membuat kematian," sambung dia.
Ia mengatakan, polisi menjelaskan kematian korban karena ada pembengkakan pada jantung.
"Kalau itu alasannya, seharusnya pas tes tidak diterima anak kami ini," cetus Rahmat.
"Kami sangat kecewa dengan hasil ini. Kami mengikuti gelar perkara dari jam satu sampai sore," lanjutnya.
Salatieli Daeli, kuasa hukum korban, mengatakan, pihaknya kecewa dengan hasil autopsi dari RSUP Adam Malik.
"Ada yang kami tanyakan tetapi tidak dijawab dengan detail. Luka yang begitu banyak tapi tidak maksimal dijawabnya," beber Salatieli.
"Memang ada yang dijawab oleh dokter, tapi kami tidak bisa terima," lanjutnya.
Ia mengungkapkan kejanggalan, dimana korban memakai topi polisi, tetapi dahinya terluka.
"Hasil forensik RSUP Adam Malik katanya tidak ada tanda kekerasan. Kami akan ada upaya hukum lainnya," jelas dia.
Ia mengatakan, Kompolnas meminta supaya kasus ini terungkap.
Tetapi, pihak forensik menjawab sudah melakukan upaya maksimal.
"Dan penganiayaan terhadap fisik belum terbukti. Kami pertanyakan itu dari sisi luka tersebut. Kami belum puas dan akan mengadukan ke Pak Kapolri dan Presiden," tandasnya.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)
Tim Investigasi Kematian Siswa SPN Lampung Kompak Tidak Hadiri Konpres |
![]() |
---|
Kompolnas Tetap Dalami Soal Kematian Siswa SPN Kemiling Lampung |
![]() |
---|
Pusdokes Mabes Polri Sebut Advent Siswa SPN Lampung Meninggal Akibat Stres Picu Serangan Jantung |
![]() |
---|
Tak Puas Hasil Autopsi, Keluarga Siswa SPN Lampung Meninggal Akan Lapor Kapolri |
![]() |
---|
Breaking News Polda Lampung Akan Ungkap Hasil Autopsi Siswa SPN Meninggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.