Berita Terkini Nasional

Pomdam Jaya Kini Tahan Dua Oknum TNI Buntut Penganiayaan oleh Anggota Paspampres

Pomdam Jaya tahan dua oknum TNI selain anggota Paspampres Praka RM akibat aniaya Imam Masykur hingga tewas.

Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id
Pomdam Jaya tahan dua oknum TNI selain anggota Paspampres Praka RM akibat aniaya Imam Masykur hingga tewas dan kasus ini sudah dapat atensi dari Panglima TNI Lakmasana Yugo Margono. 

Saat itu anaknya mengaku, uang itu akan diserahkan karena Imam diculik.

“Saya tidak tahu apa masalahya,” kata dia.

Selain mendengar suara sang anak melalui sambungan telepon, Fauziah juga mendengar suara lain dari terduga pelaku.

“Dia bilang, kalau sayang anak, kirim duit Rp 50 juta. Saya bilang, iya saya kirim. Jangan dipukul anak saya,” katanya.

Bahkan pelaku menyebutkan, jika uang tidak dikirim maka anaknya akan dibunuh dan mayatnya dibuang ke sungai.

Dirinya pun sudah berusaha mencari uang.

Namun, karena karena mengalami kesulitan ekonomi, tidak mudah bagi Fauziah mendapatkan uang Rp 50 juta.

Diduga Tewas Dianiaya

Kasus dugaan penganiayaan yang menewaskan korban ini terjadi di Jakarta pada Sabtu (12/8/2023).

Ada pun korban Imam Masykur yang merupakan warga Gampong Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen meninggal dunia di RSPAD Jakarta Pusat.

Imam Masykur baru setahun ke Jakarta mencari kerja dan di sana bersama keluarga sepupu, Said Sulaiman.

Jenazah Imam dibawa pulang dengan pesawat ke Medan dan dari Medan dibawa ke Bireuen dengan ambulan.

Jenazah Imam tiba di kampung sekitar pukul 19.00 WIB, Jumat (25/08/2023), selanjutnya dikebumikan beberapa saat kemudian di perkuburan keluarga.

Hotman Paris Minta TNI Terbuka

Hotman Paris minta pihak TNI beri penjelasan ke publik tentang dugaan oknum anggota pasukan pengaman presiden (Paspampres) terlibat aksi penculikan hingga pembunuhan. 

Korban penculikan hingga pembunuhan yakni Imam Masykur, pria asal Aceh dan setahun ini buka usaha di Jakarta. 

Pengacara kondang Hotman Paris tak terima atas kematian Imam Masykur ditangan oknum aparat negara.

Bahkan Hotman Paris minta Panglima TNI untuk buka suara terkait meninggalnya Imam Masykur.

Pasalnya diduga Imam Masykur mengalami penganiayaan oleh oknum TNI yang juga Paspampres.

Mengetahui kasus kematian tersebut, Hotman Paris dengan cepat mengambil tindakan.

Ia langsung menyentil Panglima TNI untuk bisa memberikan klarifikasi.

Hal itu diungkap Hotman Paris melalui unggahan di Instagramnya.

Hotman Paris mempertanyakan aksi tak manusiawi yang dilakukan oknum Paspampres tersebut.

"Apa benar oknum TNI pembunuhnya?? Mohon Panglima TNI berikan tanggapan!!" tulis Hotman Paris dikutip Sripoku.com dari Instagram @hotmanparisofficial, Minggu (27/8/2023).

Ia pun meminta warganet untuk memantau kasus kematian Imam Masykur.

"Ayok semua Netizen ikut bersuara! No viral no justice! People power bantu Tim Hotman 911" tambahnya.

Di tempat yang sama, Hotman Paris menyematkan video klarifikasi dari pihak yang mengurus kasus Imam Masykur.

Dalam video tersebut, seorang pria membeberkan kejadian yang dialami Imam Masykur.

Terungkap Imam Masykur yang baru berusia 25 tahun mendatangi Jakarta untuk merantau.

Lalu mendapat pekerjaan di daerah Tangerang. Tepat di kawasan tersebut, Imam Masykur diculik oknum Paspampres.

Diungkap pria dalam rekaman suara bahwa pelaku yang menculik Imam Masykur meminta tebusan sebanyak dua kali.

Tebusan pertama diminta dua pekan sebelum kejadian Imam Masykur viral di media sosial.

"Sebelum kejadian hari ini Masykur dan rekannya berdua mereka telah diculik dan dimintai tebusan Rp 13 juta," ujar pria dalam rekaman suara yang diungkap Hotman Paris, dikutip Sripoku.com, Minggu (27/8/2023).

Permintaan tersebut direspon oleh rekan Imam Masykur bernama Leman.

Uang Rp 13 juta diberikan kepada pelaku namun Imam Masykur tak kunjung dibebaskan.

"Sudah ditebus oleh rekannya bernama Leman, waktu itu," katanya.

Setelah itu, kejadian kedua semakin membuat tercengang karena pelaku meminta tebusan Rp 50 juta.

"Ini kejadian kedua, 2 pekan sebelum kejadian ini sudah dimintai tebusan," jelasnya.

"Kejadian di hari H ini dimintai tebusan Rp 50 juta," imbuhnya.

Ia lantas membeberkan kronologi singkat Imam Masykur diculik oleh pelaku.

Terungkap bahwa Imam Masykur diculik ketika berada di tempat usahanya.

Ketika itu, Imam Masykur bersama dua rekannya.

"Namun rekannya berhasil melarikan diri sementara Masykur dimasukkan ke mobil," ungkapnya.

Warga setempat sempat ingin menyelamatkan Imam Masykur namun sayang hal itu tak terjadi.

"Sebelumnya, warga disitu sempat ingin membantu namun karena ada suatu hal jadi gak bisa," katanya.

Terungkap dari kejadian tersebut total pelaku ada 5 orang.

Saat ini 3 diantaranya sudah ditangkap.

Sisa 2 orang lagi yang masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

Sementara itu, sebelum meninggal dunia, Imam Masykur mengalami kondisi yang memprihatinkan.

Tubuh pria berusia 25 tahun ini mengalami patah hingga luka-luka di beberapa bagian.

"Masykur mengalami patah tulang di bagian rusuk, rahang dan penganiayaan di badan bagian lain," tambahnya.

(Tribunlampung.co.id/Tribunnews)

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved