Berita Lampung

Kebakaran Lahan Mendominasi Kasus Kebakaran di Lampung Selatan Selama 2 Bulan Terakhir

Damkarmat Pemkab Lampung Selatan mencatat terjadi 47 kasus kebakaran di Lampung Selatan selama kurun 2 bulan, kebakaran lahan mendominasi.

Dokumentasi Damkarmat Lamsel
Damkarmat Lampung Selatan saat memadamkan kebakaran lahan di Lampung Selatan. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Pemkab Lampung Selatan mencatat terjadi 47 kasus kebakaran di wilayah Lampung Selatan.

Sebanyak 47 kasus kebakaran di Lampung Selatan terjadi selama 2 bulan terakhir atau dari Agustus hingga 11 September 2023 kemarin.

"Jumlah kebakaran pada Agustus sebanyak 21 kasus, jumlah kebakaran pada September sebanyak 26 kasus," kata Kepala Dinas Damkarmat Lampung Selatan M Sefri Masdian melalui Kabid Damkarmat Rully Fikriyansyah Selasa (12/9/2023).

"Total jumlah kebakaran dalam dua bulan terakhir mencapai 47 kasus," ujarnya.

Lebih lanjut Rully mengatakan jumlah kebakaran terbanyak yakni kebakaran lahan.

"Kebakaran lahan pada Agustus 10 kasus dan kebakaran lahan pada September 17 kasus," katanya.

Rully mengatakan terjadi 21 kasus kebakaran pada Agustus 2023.

"Kebakaran rumah 2 kasus. Kebakaran PT 2 kasus. Kebakaran mobil 1 kasus. Kebakaran panglong kayu 1 kasus. Kebakaran ruko 1 kasus. Kebakaran TPS 1 kasus. Kebakaran kandang ayam 1 kasus. Kebakaran pohon 2 kasus. Kebakaran lahan 10 kasus," katanya.

Lebih lanjut Rully mengatakan total kerugian akibat kebakaran pada Agustus 2023 sekitar Rp 545 juta.

"Akibat kebakaran di PT Wongsool kerugian Rp 200 juta. Kebakaran di rumah warga Kalianda kerugian Rp 100 juta. Kebakaran PT Sinar Jaya Inti Mulya di Metro Utara Rp 200 juta. Kebakaran di rumah warga di Way Sulan Rp 5 juta. Kebakaran mobil di Jati Agung Rp 20 juta. Kebakaran panglong di Kalianda Rp 50 juta. Kebakaran ruko di ketapang Rp 50 juta. Kebakaran kandang di Tanjung bingang Rp 20 juta," ujarnya.

Rully menjelaskan sebanyak 26 kasus kebakaran dari 1-11 September 2023.

"Kebakaran lahan 17 kasus. Kebakaran rumah 4 kasus. Kebakaran PT 2 kasus. Kebakaran pabrik 2 kasus. Kebakaran warung 1 kasus," katanya.

Masih kata Rully, total kerugian akibat kebakaran September Rp 454 juta.

"Kebakaran pabrik di Natar Rp 5 juta. Kebakaran rumah di Penengahan Rp 50 juta. Kebakaran rumah di Penengahan Rp 4 juta. Kebakaran rumah di Penengahan Rp 200 juta. Kebakaran rumah di Jati Agung Rp 50 juta. Kebakaran rumah di Natar Rp 50 juta. Kebakaran rumah di Sidomulyo Rp 50 juta," paparnya.

"Jika, terjadi kebakaran silahkan hubungi call centere 0727 333 0053 dan 0822 7951 3682," imbuhnya.

Lebih lanjut Rully mengingatkan warga agar mewaspadai kebakaran di musim kemarau .

Pasalnya, puncak kemarau terjadi pada Agustus hingga September.

"Sebenarnya Lampung Selatan tidak ada daerah rawan kebaran. Tapi, kita harus tetap waspada," ujar Rully.

(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved