Berita Lampung

6 Bayi di Pesawaran Lampung Meninggal Akibat Asfiksia dan BBLR

Kasus enam bayi meninggal karena BBLR dan asfiksia di Pesawaran ini terjadi pada kurun 2023 ini.

Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
Suasana kantor Dinas Kesehatan Pemkab Pesawaran. Dinas Kesehatan mencatat adanya enam bayi meninggal di Pesawaran Lampung akibat asfiksia dan BBLR. 

Tribunlampung.co.id, PesawaranSebanyak enam bayi di Pesawaran Lampung meninggal akibat asfiksia dan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)

Kasus enam bayi meninggal karena BBLR dan asfiksia di Pesawaran ini terjadi pada kurun 2023 ini.

Kejadian enam bayi meninggal  imbas BBLR dan asfiksia di Pesawaran itu sebagaimana yang diungkap oleh Dinas Kesehatan Pemkab Pesawaran.

Sekertaris Diskes Pemkab Pesawaran Andhika Abrin Kadir mengatakan, pada tahun 2023 ini kematian pada ibu terdapat dua kasus, sedangkan untuk tahun 2022 sebanyak tiga.

Sedangkan untuk kematian bayi di tahun 2023 ini ada sebanyak enam bayi, dan di tahun 2022 lalu terdapat 9 kasus.

Andhika menjelaskan, kematian ibu disebabkan karena infeksi dan perdarahan dan eklamsi.

“Sedangkan untuk kematian bayi disebabkan oleh asfiksia dan BBLR,” kata dia, Kamis (14/9/2023).

Ditambahkan Andhika, untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi pihaknya terus melakukan peningkatan kualitas SDM dalam memberikan pelayanan kesehatan di fasyankes.

“Baik terhadap ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir dan balita,” kata Andhika.

Pihaknya juga tengah berupaya meningkatkan sarana dan prasarana di 15 puskesmas wilayah Kabupaten Pesawaran.

“Kami akan melakukan pengadaan USG serta memberikan pelatihan penggunaan USG terbatas bagi dokter umum di Puskesmas,” ujar dia.

Juga mengadakan pengkajian terhadap kasus kematian ibu dan perinatal.

Ini dilakukan sebagai bahan pembelajaran agar tidak terjadi lagi kematian pada ibu dan bayi yang berulang.

Dirinya mengatakan, saat ini  fasyankes ada di 11 kecamatan wilayah Pesawaran, Lampung.

“Serta, rata-rata sudah memiliki peralatan USG,” terangnya.

Meski begitu, Andhika menyebut ada beberapa fasyankes yang belum ada, seperti Puskesmas Kedondong dan Kota Jawa.

Pihaknya pun terus berupaya agar peralatan itu semua lengkap, hal ini untuk menekan angka kematian ibu dan bayi dalam proses persalinan.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved