Kakak Adik di Lampung Putus Sekolah

Kakak Adik Bandar Lampung Viral Tak Sekolah, Orang Tua: Makan Saja Susah

kakak adik di Bandar Lampung viral karena putus sekolah melalui video berdurasi 48 detik yang beredar di media sosial.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Aris Mugiarto tidak menyekolahkan anak-anaknya karena tidak memiliki alat transportasi ke sekolah SDN 4 Sawah Brebes Bandar Lampung. 

Anaknya yang satu lagi seharusnya umur 8 tahun sekolah kelas II tapi ini tidak bersekolah karena kembali faktor ekonomi. 

"Selain faktor ekonomi bahwa kami juga tidak ada alat transportasi dan akomodasi untuk antar anak kami pulang pergi ke sekolahnya," imbuhnya.

Aris yang bekerja sebagai mekanik elektronik ini mengatakan, dirinya bersama keluarga saat ini tinggal di Way Kandis.

Anaknya tersebut sekolah di Tanjungkarang Timur dan cukup jauh jarak tempuhnya. 

"Sementara saya tidak ada penghasilan lain, selain menerima jasa service elektronik. Dulu saya ada motor tetapi sekarang saya harus menjual karena untuk menutupi kebutuhan hidup keluarga kami," kata Aris. 

Ia menjelaskan, anaknya tidak sekolah bukan karena permasalahan uang komite dan itu tidak benar.

Anak harus berhenti sekolah karena persoalan tidak ada alat transportasi dan selain itu faktor ekonomi.

"Apalagi usaha elektronik saya terganggu terutama pada saat Covid-19, usaha saya hancur. Jadi saya mulai nol lagi untuk usaha ini yang hanya di rumah saja menunggu orang mau service alat elektroniknya," kata Aris. 

Diinya tidak memiliki penghasilan tetap hanya dapat service kalau service dapat Rp 100 ribu setiap kali orang membetulkan elektronik. 

"Saya tidak ada kendaraan dan biaya untuk antar anak sekolah, makanya saya minta anak untuk sementara berhenti sekolah dulu, " kata Aris.

Pihaknya juga tidak pernah mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) atau bantuan-bantuan lainnya.

"Saya itu tidak pernah sama sekali mendapatkan bantuan dari siapapun," kata Aris. 

Aris mengatakan, dirinya kolef usahanga dan motor dijual untuk menyambung biaya hidup. 

"Anak kami terpaksa berhenti sekolah karena kaki makan saja senin kamis," kata Aris. (Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra). 


 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved