Kakak Adik di Lampung Putus Sekolah

Orang Tua Tak Punya Kendaraan dan Penghasilan, Anak Viral Putus Sekolah

Diketahui, kakak adik di Bandar Lampung viral karena putus sekolah melalui video berdurasi 48 detik yang beredar di media sosial.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Aris Mugiarto dan Aprida Sari beserta anak-anaknya saat diwawancarai Tribun Lampung, Sabtu (16/9/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Aris Mugiarto (46) orang tua dari siswa putus sekolah yang viral di media sosial tidak menyekolahkan anak-anaknya karena tidak memiliki alat transportasi ke sekolah SDN 4 Sawah Brebes. 

Diketahui, kakak adik di Bandar Lampung viral karena putus sekolah melalui video berdurasi 48 detik yang beredar di media sosial.

Baca juga: Viral Kakak Adik di Bandar Lampung Putus Sekolah gegara Faktor Ekonomi

Baca juga: Video Aaliyah Massaid Viral Disaksikan Lebih dari 1,5 Juta Tayangan

"Saya ini kan sekarang sudah pindah ke Jalan Cempaka 3, Kelurahan Way Kandis, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung, bukan lagi kami tinggal di Kebon Sawo, Kecamatan Tanjungkarang Timur atau dekat dengan SDN 4 Sawah Brebes," kata Aris Mugiarto, ayah siswa yang putus sekolah saat diwawancarai Tribun Lampung, Sabtu (16/9/2023). 

Aris mengatakan, anaknya tidak lagi sekolah karena jarak tempuh untuk sekolah cukup jauh. 

Anak pertama Apresia seharusnya sudah duduk dibangku SMP tetapi karena dulu saat kelas II tidak ada biaya makanya harus putus sekolah

"Berjalannya waktu anak pertama saya ini melanjutkan lagi untuk sekolah, berbarengan dengan adiknya Satria,"

"Jadi sampai duduk di kelas V mereka itu harus berhenti karena faktor ekonomi dan sampai sekarang mereka tidak mengenyam pendidikan," terangnya.

Anaknya yang satu lagi seharusnya umur 8 tahun sekolah kelas II tapi ini tidak bersekolah karena kembali faktor ekonomi. 

"Selain faktor ekonomi bahwa kami juga tidak ada alat transportasi dan akomodasi untuk antar anak kami pulang pergi ke sekolahnya," imbuhnya.

Aris yang bekerja sebagai mekanik elektronik ini mengatakan, dirinya bersama keluarga saat ini tinggal di Way Kandis.

Anaknya tersebut sekolah di Tanjungkarang Timur dan cukup jauh jarak tempuhnya. 

"Sementara saya tidak ada penghasilan lain, selain menerima jasa service elektronik. Dulu saya ada motor tetapi sekarang saya harus menjual karena untuk menutupi kebutuhan hidup keluarga kami," kata Aris. 

Ia menjelaskan, anaknya tidak sekolah bukan karena permasalahan uang komite dan itu tidak benar.

Anak harus berhenti sekolah karena persoalan tidak ada alat transportasi dan selain itu faktor ekonomi.

"Apalagi usaha elektronik saya terganggu terutama pada saat Covid-19, usaha saya hancur. Jadi saya mulai nol lagi untuk usaha ini yang hanya di rumah saja menunggu orang mau service alat elektroniknya," kata Aris. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved