Berita Lampung

Ribuan Hektar Tanaman Padi dan Jagung di Lampung Selatan Gagal Panen Dampak El Nino

Ratusan hektar tanaman padi dan jagung di Lampung Selatan gagal panen akibat fenomeda El Nino.

Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Dominius
Eka Saputra dari DTPH-Bun Lampung Selatan menyebut ratusan hektar tanamam padi dan jagung di Lampung Selatan gagal panen. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Ratusan hektar tanaman padi dan jagung di Lampung Selatan gagal panen.

Kegagalan panen yang melanda ratusan hektar tanaman padi dan jagung di Lampung Selatan terjadi akibat fenomena El Nino. 

Baca juga: Musim Kemarau, Pemkab Lampung Selatan Sudah Bagikan 221 Liter Air Bersih Kepada Warga

Baca juga: HUT Ke-67 Lampung Selatan Dimeriahkan Festival Kuliner dan Motocross

Dampaknya ribuan hektar tanaman padi dan jagung di Lampung Selatan mengalami kekeringan dari tingkat ringan hingga gagal panen.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (DTPH-Bun) Lampung Selatan, Eka Saputra mengatakan terdapat 6.056,7 sawah mengalami kekeringan.

Lebih lanjut Eka menyebutkan Jumlah itu terdiri dari kekeringan ringan 3.268 ha, sedang 1.934,7 ha, berat 473,25 ha, dan puso 380,75 ha.

"Luas tanaman padi yang terdampak El Nino mencapai 23.990,3 hektar dan tanaman jagung 23.620,5 hektar," kata Eka, Kamis (21/9/2023)

"Lalu untuk lahan tanaman jagung mengalami kekeringan mencapai 4.690,5 ha, terdiri dari kekeringan ringan 1.910,5 ha, sedang 2.067 ha, dan berat 713 ha," ujarnya.

Eka menyebut lahan sawah yang kekeringan itu di Kecamatan Natar, Way Sulan, Jati Agung dan Ketapang.

Masih kata Eka, bahkan ratusan ha sawah yang mengalami kekeringan itu hingga mengakibatkan gagal panen.

Eka mengatakan pihaknya tidak dapat mengatasi seluruh lahan yang terdampak El Nino.

Karena menurutnya, stok cadang benih daerah (CBD) Lampung Selatan hanya cukup untuk 1.950 ha.

Lalu, kata Eka, bantuan CBD akan diberikan kepada petani saat musim tanam mendatang.

Kemudian untuk bantuan sumur bor dan asuransi usaha tanaman padi (AUTP), ia mengaku tidak mengetahui hal itu.

"Itu bidangnya Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP)," katanya.

Sebelumnya, Eka Saputra, menyebut produktifitas padi di Lampung Selatan tahun ini menurun jika dibandigkan dengan produktifitas padi di Lampung Selatan tahun 2022 lalu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved