Berita Lampung

Tekan Lonjakan Harga Beras, Pemkab Pesawaran Akan Salurkan 22 Ton CBP

Pemkab Pesawaran berencana akan menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) untuk menekan lonjakan harga beras.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona. Tekan lonjakan harga beras, Pemkab Pesawaran akan salurkan 22 ton CBP. 

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Dalam menanggapi melonjaknya harga beras di Kabupaten Pesawaran, Lampung, Pemkab Pesawaran berencana akan menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP).

Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona mengatakan, penyaluran CBP tersebut guna menekan lonjakan harga pada beras yang semakin meninggi pada bulan September ini.

Baca juga: Polisi Ringkus Pencuri Kabel PLN yang Kerap Beraksi di Pringsewu dan Pesawaran

Baca juga: Bupati Pesawaran Lampung: Dua Damkar Per Kecamatan Itu Baru Ideal

Dendi menjelaskan, Pemkab Pesawaran masih memiliki cadangan beras sebanyak 22 ton CBP.

Penyalurannya kata Dendi, akan disebarkan di beberapa wilayah di Pesawaran yang masuk dalam kategori masuk ke dalam zona kemiskinan ekstrem.

“Ya, ini menjadi solusi apabila terjadi kenaikan harga yang luar biasa di Pesawaran,” katanya, Rabu (20/9/2023).

Sehingga berdampak pada kemampuan dan jangkauan masyarakat dalam membeli beras untuk kebutuhan sehari-hari.

Dendi juga memiliki solusi lain , seperti memaksimalkan program bantuan pangan nasional yang saat ini sedang berjalan.

Lanjutnya, Pemkab Pesawaran juga akan melaksanakan operasi pasar di daerah-daerah di Bumi Andan Jejama.

“Operasi ini juga akan dilakukan di gudang-gudang penjemuran,” ucap Dendi.

Menurutnya, kenaikan beras itu terjadi disebabkan harga gabah yang meningkat.

“Jadi mau tidak mau efeknya harga beras yang menjadi tinggi itu,” terangnya.

Dendi mengatakan, meningkatnya harga gabah pun disebabkan oleh persoalan yang beragam.

“Ada yang produktifitasnya menurun, gagal panen dan lainnya,” jelas Dendi.

Dendi tidak membenarkan bila ada yang memanfaatkan kondisi ini dengan melakukan penumpukan beras.

Dirinya melanjutkan, saat rapat dengan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi beberapa waktu lalu telah menyepakati bahwa akan dilakukan sidak.

“Ya, akan sidak di lokasi penjemuran padi,” ucapnya.

“Saat ini banyak gudang penjemuran padi yang berhenti beroperasi karena tidak kuat untuk mengambil gabah kering hasil panen masyarakat,” imbuh Dendi.

Dendi menjelaskan, apa yang dikatakannya tersebut menjadi solusi untuk menekan lonjakan harga beras yang semakin tinggi.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved