Pendidikan
Anggota DPD RI Bustami Ajak Maba Universitas Teknokrat Tak Apatis dengan Politik
Anggota DPD RI asal Lampung Bustami Zainudin mengajak mahasiswa baru Universitas Teknokrat Indonesia tidak apatis dengan politik.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Lampung Bustami Zainudin mengajak mahasiswa baru (maba) Universitas Teknokrat Indonesia tidak apatis dengan politik.
Bustami mengatakan, pendidikan yang sedang dijalani mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia adalah produk politik.
Maka itu, ia mengajak maba Universitas Teknokrat Indonesia untuk peduli dengan politik.
Misalnya dengan mulai membangun karier di organisasi kemahasiswaan atau bergabung dengan organisasi ekstra kampus, bahkan bergabung dengan partai politik.
"Jika kita mengabaikan politik, tentu sangat berbahaya. Sebab, produk politik menyangkut hajat hidup orang banyak," ujarnya.
Ia mengatakan, sejak mahasiswa mesti membangun investasi sosial yang tinggi.
Caranya, dengan aktif di organisasi, menjadi pemimpin dalam level apa pun, dan siap bekerja keras mewujudkan misi utama organisasi.
Demikian intisari paparan Bustami kala menjadi pembicara pada kuliah umum bagi mahasiswa baru Teknokrat hari ini di Gelanggang Mahasiswa Dr HM Nasrullah Yusuf.
Bustami dengan semangat memberikan paparan yang disertai contoh dirinya yang pernah menjadi wakil bupati dan bupati Way Kanan dan sekarang menjabat anggota DPD RI.
Bustami menuturkan, ia sejak mahasiswa sudah aktif di organisasi.
Selama lima tahun kuliah sarjana ia isi dengan belajar dan aktif dalam organisasi. Dengan berorganisasi, relasi akan semakin banyak dan pengalaman memimpin orang pun didapat.
"Jangan berfokus pada uang untuk menduduki posisi politik. Yang penting punya kemampuan dan punya investasi sosial yang tinggi," paparnya.
Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr HM Nasrullah Yusuf SE MBA menyambut baik kuliah umum oleh Bustami Zainudin ini.
Rektor pun berpendapat sama. Ia bahkan mendukung penuh mahasiswa belajar politik dengan benar dan bergabung dengan partai politik.
Hanya saja, kata dia, jangan jadikan kampus sebagai ajang politik praktis.
Nasrullah juga menyambut baik soal kampus boleh digunakan sebagai ajang kampanye.
Namun, kata dia, pihaknya lebih menyepakati jika yang dimaksud dalam ketentuan KPU itu dalam bentuk kuliah umum dan tanpa atribut serta ajakan memilih.
( Tribunlampung.co.id / rls )
Mapala UIM Bareng Utusan Khusus Presiden Zita Anjani Eksplor Gunung Rajabasa |
![]() |
---|
Berprestasi, Murid Stella Gracia School Raih Lebih dari 30 Penghargaan Internasional Kurun Setahun |
![]() |
---|
PROMS FEB UI Gelar Pre-Event Waves of Change di Pulau Tegal Mas, Peduli Lingkungan dan Sosial |
![]() |
---|
Audiensi dengan LLDikti Wilayah II, UIM Perkuat Sinergitas dan Tata Kelola Institusi |
![]() |
---|
Ketua TP-PKK Lampung Edukasi Pramuka SMA Al Kautsar Terkait Peran Wanita dalam Pembangunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.