Tak Hanya Beras, Harga Kopi Bubuk di Lampung Tengah Meroket Gegara Kemarau Panjang

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Dampak kemarau panjang, harga kopi bubuk kiloan naik 50 persen di Lampung Tengah.

Tak hanya beras, kopi yang didatangkan dari Lampung Barat ke Pasar Bandarjaya, Lampung Tengah mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

Baca juga: 300 Warga Bekri Lampung Tengah Periksa Kesehatan Gratis di Rail Clinic

Baca juga: Perbaikan Jalan di Lampung Tengah Terus Digenjot, Target Rampung Oktober 2023

Pedagang sembako di Pasar Tradisional Bandarjaya Lampung Tengah, Yuli mengatakan, harga kopi bubuk kiloan meroket sejak sebulan terakhir.

Dimana kenaikan harga bisa mencapai 50 persen.

"Harga kopi per kilogram mulanya Rp 23 kini naik menjadi Rp 45 ribu," katanya kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (27/9/2023).

Bahkan, lanjutnya, harga kopi pernah mencapai Rp 50 ribu per kilogram.

Yuli menduga, kenaikan harga kopi dipicu oleh kemarau panjang yang mulai terasa hingga saat ini.

Sehingga produksi kopi mulai menurun.

"Suami saya petani kopi di Sekincau, Lampung Barat. Agustus masih normal, tapi sejak September mulai sulit budidaya kopi disana sehingga harganya naik," katanya.

Yuli mengatakan, tak hanya kopi, kemarau panjang juga mempengaruhi harga bahan pokok lain yaitu sayuran.

"Sudah sebulan terakhir harga bahan pokok naik, pembeli takut beli karena harga mahal," ujarmya.

Di antaranya Timun mulanya Rp 5 ribu, menjadi Rp 8 ribu.

Terong ungu mulanya Rp7 ribu menjadi Rp 8 ribu.

Labu siem awalnya dijual dengan harga Rp 5 ribu, kini menjadi Rp 8 ribu.

Kentang mulanya Rp 15 ribu, kini dojual dengan harga Rp 17 ribu.