Berita Lampung

Petrus Tjandra Bertemu Dekan Fakultas Pertanian Unila, Bicara Soal Petani dan Pertanian

Petrus Tjandra  membicarakan teknologi pertanian dan mencari formulasi bagaimana menjadikan petani sawit Lampung menjadi tuan di rumah sendiri.

Istimewa
Calon DPD RI asal Lampung Petrus Tjandra. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung- Calon DPD RI asal Lampung Petrus Tjandra berkunjung ke kampus hijau Universitas Lampung (Unila), Rabu (27/9/2023) lalu.

Kunjungan calon legislator Lampung berlatar belakang pengusaha ini disambut Dekan Fakultas Pertanian Unila Prof Irwan, Prof.Nurdiyono, Dr Sapto, dan Dr Agus Purnomo.

Pada pertemuan itu, Petrus Tjandra 
membicarakan teknologi pertanian dan mencari formulasi bagaimana menjadikan petani sawit Lampung menjadi tuan di rumah sendiri.

Pada kesempatan itu, Prof Irwan selaku Dekan Fakultas Pertanian Unila menyebut secara khusus Lampung, memang selayaknya petani itu harus memiliki kemampuan untuk dapat mengelola lahannya.

Sehingga dapat berproduksi secara optimal dan hasilnya dapat memenuhi kebutuhan hidup layak bagi petani itu sendiri dan keluarga. 

"Nah bagaimana caranya? Tentu, memang ada luas lahan minimal yang harus diperhitungkan dan upaya budidaya yang dilakukan itu memang harus juga dicermati, jenis tanaman atau jenis budidaya yang akan dilakukan," kata Prof Irwan.

Baca juga: Petrus Tjandra Ingin Petani Sawit Lampung Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Di sisi lain, Prof Irwan ingin petani perlu meningkatkan kemampuan kompetensinya dalam mengelola lahan pertanian.

Sebab, menurut dia, pada konteks ini petani ini adalah produsen atau disektor hulu maka, walaupun banyak tantangan di dalam berproduksi tentu perlu meningkatkan kemampuannya. 

Selama ini, kata dia, di provinsi Lampung cukup banyak penyuluh untuk memberikan penyuluhan kepada para petani.

Keberadaan penyuluh pertanian ini, kata Prof Irwan, bisa dioptimalkan atau dimanfaatkan seperti halnya di fakultas pertanian yang mempunyai program klinik pertanian keliling.

"Fakutas petanian insya Allah siap membantu permasalahan petani di dalam berusaha tadi. Petani jangan dilepaskan, bekerja sendiri dengan kemampuan yang dimiliki," katanya.

"Kita harus bersama-sama mendorong dan mensukseskan usaha tani yang dilakukan," papar Prof Irwan.

Menurutnya, petani jangan ikut-ikutan untuk melakukan usaha tani atau budidaya tanaman musiman.

Misalkan, pada saat ini harga cabai merah tinggi, semua petani ramai-ramai menanem cabai.

Perlu dibuat seperti zonasi satu wilayah, sesuai dengan kesesuaian lahannya, maka pilihannya, jangan hanya satu komoditas, mungkin diverifikasi komoditas lain.

"Itu perlu juga dilakukan sehingga tidak akan terjadi kelebihan produksi atau oversupply," tandasnya. (*)

(Tribunlampung.co.id/rls)

 

 

 

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved