Sambil Gendong Anak, Istri Prof Heryandi Hanya Termenung di Makam

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Suasana duka sangat terasa dalam pemakaman jenazah Prof Heryandi, Rabu (4/10/2023).

Istri Prof Heryandi, Eka Yulia MN, terlihat hanya termenung saat jenazah sang suami dimakamkan.

Ia tampak sangat terpukul atas kepergian sang suami.

Dari pantauan Tribunlampung.co.id, Eka mengenakan gamis abu-abu dan jilbab hitam plus masker putih.

Ia terlihat termenung di makam dengan gamis berwarna abu-abu serta menggunakan masker putih dengan menggendong seorang bocah.

Sesekali, istri mantan Wakil Rektor Universitas Lampung (Unila) itu mengusap air mata yang menetes di pipinya.

Sejumlah kerabatnya berusaha menghibur Eka.

Ada pula yang menyemangati seraya mengelus punggungnya.

Beberapa pelayat turut mendoakan almarhum di sisi makam.

Heryandi tutup usia di Lapas Kelas IA Bandar Lampung, Rabu (4/10/2023) pagi.

Pria kelahiran Prabumulih, Sumatera Selatan, 9 November 1962 ini meninggalkan seorang istri dan dua anak laki-laki.

Keluhkan Dada Nyeri

Kalapas Kelas IA Bandar Lampung Saiful Sahri membeberkan kronologi meninggalnya Prof Heryandi.

Prof Heryandi merupakan mantan wakil rektor Universitas Lampung (Unila) yang sekaligus warga binaan pemasyarakatan Lapas Kelas IA Bandar Lampung.

Ia menjadi terpidana seusai divonis selama 4 tahun 6 bulan oleh majelis hakim PN Tanjungkarang, Kamis (25/5/2023) lalu.

Heryandi bersama mantan Rektor Unila Prof Karomani dan eks Ketua Senat Unila M Basri divonis bersalah dalam perkara suap calon mahasiswa baru jalur mandiri di Fakultas Kedokteran Unila tahun 2022.

Kalapas Kelas IA Bandar Lampung Saiful Sahri mengatakan, sebelum mengembuskan napas terakhir, Prof Heryandi sempat pingsan sekitar pukul 08.10 WIB. 

Prof Heryandi pingsan dalam keadaan sedang menonton temannya sesama warga binaan bermain tenis meja.

"Menurut teman-temannya, yang bersangkutan mengalami pingsan sekitar pukul 08.10 WIB," kata Saiful Sahri, Rabu (4/10/2023).

Sebelum pingsan, Heryandi sempat mengeluhkan nyeri pada dada kirinya.

Almarhum juga sempat meminum obat.

Heryandi memang sudah mengeluhkan kondisi kesehatannya sejak beberapa waktu lalu.

Ia lantas dibawa ke klinik lapas untuk mendapat pertolongan pertama.

"Lalu sekira pukul 08.20 WIB, Prof Heryandi dirujuk ke RS Bhayangkara Polda Lampung," kata Saiful Sahri.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Prof Heryandi dinyatakan meninggal dunia pada pukul 08.35 WIB.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)